Tas branded original selain digunakan sebagai pelengkap fashion juga kerap dipilih sebagai alat investasi. Wajar saja, karena barang branded adalah barang dengan permintaan tinggi dari pasar yang memang sudah terbangun lama.
Kita tentu sudah sering mendengar cerita tentang ibu-ibu pejabat yang mengoleksi berbagai tas mewah Louis Vuitton, Gucci, Hermes.
Dengan menyasar harga tas branded yang paling terjangkau seharga Rp20 juta dan menyimpannya, lalu memperdagangkannya kembali ketika kamu butuh duit, dalam setahun kamu sudah bisa dapat hingga Rp25 juta kembali.
Tentu, itu jika kamu dapat cerdik mengetahui grup atau kalangan yang bersedia membeli tas branded dengan harga mahal atau setidaknya memahami harga barang branded.
Ingat, tas branded bisa dijadikan investasi jangka panjang, artinya 10 tahun atau lebih harga barang ini akan meningkat drastis.
Baca juga: 7 Investasi Unik Mainan yang Akan Laku Mahal di Masa Depan, Minat Beli?
Industri fashion terbagi jadi dua segmen, yakni bisnis brand dan bisnis retail. Sementara brand lebih fokus pada desain dan produksi, retail terkait persediaan produk yang dijual ke konsumen.
Di samping soal produksi dan distribusi, barang branded dibanderol dengan harga tinggi karena bahan premium yang umumnya digunakan.
Tas branded original Hermes, misalnya, gunakan kulit buaya asli untuk bahan baku tas, yang terkadang ditambahi hiasan emas atau kancing berlian.
Sementara terkait proses pembuatannya, sebelum produksi dimulai, pelatihan khusus diberikan kepada calon pengrajin yang dinyatakan layak. Seorang pengrajin butuh waktu 18 jam untuk menyelesaikan 1 unit tas.
Satu tas Hermes bisa dibikin dalam 25 jam. Dalam satu minggu, rumah mode ini hanya buat lima tas yang akan disebar di berbagai negara. Dua merek tas Hermes yang tersohor ialah tas Kelly yang dibikin khusus untuk Grace Kelly dan Birkin, tas untuk Jane Birkin.
Segala sesuatu dikerjakan dengan tangan, dari menjahit, memotong, memangkas dan melipat bahan, hingga memasang kancing serta berbagai aksesori. Hanya sedikit bagian tas yang membutuhkan bantuan mesin.
Kepengrajinan ini menjamin tas yang diproduksi menghasilkan daya tahan yang maksimal.
Eksklusivitas “hand-made” ini yang umumnya ditawarkan produk berlabel high end. Tak mengherankan harga tas branded original selalu meroket untuk targetkan konsumennya.
Pada 2017, dengan tawaran kemewahan ini, Louis Vuitton raih keuntungan hingga 13% dari sektor Fashion & Leather Goods. Sementara itu, keuntungan Hermes capai hingga 722 juta dolar.
Baca juga: Cuan Sambil Main, Ini 17 Game yang Bisa Nambah Penghasilan Kamu
Agar sukses terjun di lini bisnis tas branded, ada beberapa tips yang dapat kamu terapkan:
Gabung ke komunitas pencinta tas branded bisa bantu kamu untuk tahu seluk-beluk memperoleh barang branded hingga barang-barang terbaru yang sedang keluar di pasar.
Kalau perlu, kamu bisa datangi acara-acara khusus yang rutin digelar. Melalui komunitas semacam ini, kamu bisa tahu pembaharuan soal produk terbaru, selera pasar, hingga jenis tas mana saja yang potensial.
Bahkan, terkadang, antara anggota komunitas juga saling beli seri tas yang diperdagangkan.
Setiap pemilik tas tentu memiliki preferensi tersendiri akan produk yang ingin ia beli. Untuk membuat produk tas branded-mu laku, kamu bisa lihat kebiasaan beberapa figur publik. Misalnya, Iriana Jokowi yang kerap tampil dengan tas Dior mini “Lady Dior” berwarna hitam.
Bila figur publik sudah mengenakan barang tersebut, maka banyak orang akan mulai mencari dan mengincar tas itu. Permintaan otomatis meningkat. Kamu bisa mengamati ceruk pacar semacam ini.
Meski kamu lihat perkembangan dan memantau figur publik, tetap pancangkan target pasar tersendiri. Misalnya, jika kamu tertarik mengincar pembeli dari pangsa pasar eksekutif muda.
Kalangan eksekutif muda biasanya suka dengan model tas branded original unik. Louis Vuitton barangkali akan membosankan bagi mereka, sehingga desain artsy Balenciaga atau Fendi justru akan jadi favorit mereka.
Kalau kamu sudah tahu target pasarmu dengan jelas, kamu akan dengan mudah dapat menargetkan menyimpan tas yang mereka butuhkan.
Untuk usaha barang branded ini, kamu tentu butuh berkontak sering-sering dengan kerabat di luar negeri yang dapat kamu mintai tolong membeli barang tersebut untuk membantu usahamu. Lagipula, toko di beberapa negara sering tawarkan harga murah untuk tas branded original.
Kamu mesti rawat sebaik mungkin tas branded yang sudah kamu beli jika ingin menjadikannya investasi. Untuk tas berbahan kulit, minimal satu minggu sekali tas perlu dijemur agar tidak lembab.
Selain itu, kamu bisa merawatnya dengan memasukkan silica gel untuk jaga agar tas tetap kering. Perhatikan juga kelengkapan tas, simpan paper bag, kotak, dustbag, care card, hingga struk pembelian agar nilai jual tidak turun.
Dalam bisnis ini, kepercayaan buyer adalah kunci dari cuan berinvestasi barang branded.
Sumber: Kontan, Kumparan, Tirto, Tirto
Tetap Cuan dengan Menabung Emas Online Kekinian, Bagaimana Caranya?
Menikah VS Beli Rumah, Mana yang Harus Didahulukan?
Naik Hanya 8,51%, Ini Alasan Serikat Buruh Tolak Kenaikan Upah Buruh yang Kecil
Di Tengah Perang Dingin Teknologi AS-Tiongkok, 5G Huawei Optimis Akan Meledak di Pasar
Bagikan artikel ini