FOMC meeting dengan FOMC statement dirilis pada 23 Maret 2020 ini pada masa pandemi guna menjaga kelangsungan ekonomi Amerika Serikat. Apa itu FOMC?
Akronim dari Federal Open Market Committee, FOMC adalah dewan rapat kebijakan bank sentral Amerika Serikat. FOMC menghasilkan kebijakan yang cenderung berdampak global.
Karenanya, FOMC meeting merupakan pertemuan yang menghasilkan pengumuman penting dalam skala luas bagi para investor.
Secara struktural, FOMC merupakan komite yang beranggotakan para pejabat tinggi bank sentral Amerika Serikat alias Federal Reserve (The Fed).
Rapat secara berkala diadakan oleh para anggota komite ini untuk menentukan berbagai perubahan atas kebijakan moneter AS. Termasuk di antaranya suku bunga, stimulus moneter, hingga program pembelian obligasi.
Ringkasnya, rapat-rapat ini mempengaruhi pergerakan ekonomi dunia lantaran saat ini The Fed yang menjadi nahkoda kebijakan moneter AS. Dan, tentu saja, nilai dolar AS terbilang sangat menentukan secara global.
Baca juga: Harga Emas Diprediksi Naik Hingga Rp900.000 di Tahun 2020, Mungkinkah?
Pejabat tinggi The Fed yang berhak menyumbangkan suara di rapat FOMC setiap tahunnya terdiri atas anggota permanen dan bergilir.
Anggota permanen akan selalu hadir dan memiliki suara selama kedudukan mereka tidak berubah. Pimpinan The Fed beserta anggota Dewan Gubernur Federal Reserve, bermarkas di New York, umumnya berjumlah empat orang menjadi “anggota permanen FOMC”.
Secara tradisi, ketua FOMC adalah Ketua Dewan Gubernur. Ketua Dewan The Fed saat ini adalah Jerome Powell yang dilantik pada 5 Februari 2018. Anggota lain termasuk Richard Clarida, Randall Quarles, Lael Brainard, dan Michelle Bowman.
Sementara, anggota bergilir akan berubah setiap tahunnya. Terdapat 12 cabang perusahaan yang tersebar di kota-kota besar.
Mereka meliputi ketua-ketua The Fed wilayah New York, Philadelphia, Minneapolis, Dallas, Chicago, St. Louis, Kansas City, Boston, Cleveland, Richmond, San Francisco, dan Atlanta.
Terkait apa itu FOMC dan bagaimana rapat diselenggarakan, umumnya rapat dilakukan delapan kali dalam setahun. Jadwal dirilis di awal tahun.
Pembahasan meliputi situasi terkini, keputusan terkait penentuan suku bunga, jumlah uang yang beredar (money supply), ataupun keputusan jual-beli saham maupun obligasi.
Kendati keputusan-keputusan dari rapat FOMC tampaknya hanya berlaku di wilayah AS, tapi investor cenderung menggunakannya sebagai dasar pengambilan keputusan investasi.
Karena itu, dampak putusan rapat FOMC akan mempengaruhi kuat-lemahnya nilai tukar dolar AS, naik-turunnya saham di bursa efek AS, ataupun imbal hasil obligasi.
Sementara, kita ketahui, bahwa dolar AS berperan besar sebagai penentu nilai mata uang dunia. Singkatnya, apa yang dihasilkan lewat apa itu FOMC adalah efek domino yang dapat meluas ke seluruh dunia.
Trader yang mengetahui kebijakan baru dari FOMC ini tentu dapat langsung menentukan aksi beli atau jual di pasar forex. Lantaran efeknya yang begitu besar, hasil keputusan FOMC kerap langsung berpengaruh ke harga-harga di pasar keuangan.
Baca juga: Investasi Paling Menguntungkan di 2020? Emas & Obligasi Masih Tempati #1
Alat yang digunakan untuk menjalankan kebijakan moneter adalah operasi pasar terbuka. The Fed mampu membeli ataupun menjual beberapa surat utang negara pada pasar finansial.
Discount rate adalah alat kedua yang dipergunakan. Ini adalah bunga yang dikenakan pada bank-bank yang melakukan pinjaman jangka pendek pada The Fed.
Dua istilah terkait keputusan FOMC yang perlu kamu ketahui untuk memahami dampak keputusan rapat FOMC:
Pasar keuangan bereaksi atas kesenjangan antara keputusan rapat FOMC terbaru dibandingkan dengan keputusan rapat sebelumnya. Laporan lengkap rapat-rapat FOMC dapat ditengok melalui situs web Federal Reserve.
Baca juga: Investasi Lebih Aman, Ketahui Cara Mengelola 7 Risiko Investasi
Saat ini, nilai tukar yang menguat pada perdagangan pasar spot Rabu pagi (29/4) dibuka menguat 0,58% ke level Rp15.385 per dolar AS. Rupiah menguat sementara menantikan hasil rapat bank sentral AS alias FOMC.
Jadi, apa itu FOMC menentukan nilai dolar AS dan dolar AS menentukan nilai mata uang dunia. Mayoritas mata uang Asia saat ini terbilang kuat menghadapi dolar AS.
Bloomberg merincikan persentase penguatan. JPY menguat 0,27%, SGD 0,09%, TWD 0,15%, KRW 0,65%, PHP 0,1%, INR 0,07%, CNY 0,05%, MYR 0,01%, dan THB 0,15%.
“Pasar mengantisipasi hasil rapat The Fed yang akan dirilis jam 1 dini hari ini,” jelas Tjendra, Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra.
Jadi, setelah kamu tahu apa itu FOMC, kamu jadi paham dong mengapa pasar keuangan hari ini menantikan hasil rapat FOMC?
Sumber: Investopedia, Board of Governors of the Federal Reserve System, Seputar Forex, Katadata
9 Rekomendasi Buku Keuangan Terbaik Ini Dijamin Bikin Kamu ‘Melek’ Finansial
Nadiem Makarim sebagai Menteri Termuda dengan Ide Segar, Ini 5 Menteri Muda Lain dari Seluruh Dunia
Investasi di Perfilman Indonesia dengan Patungan Rp10.000 Aja, Mau?
Bantu Atasi Defisit Anggaran, Iuran BPJS Alami Kenaikan 100%
Bagikan artikel ini