Selamat siang, Sobat Cuan! Analis kompak kerek target harga saham Nvidia dan Meta hingga Warren Buffett cuci gudang saham Activision Blizzard, semua terangkum di Pluang Snapshot!
Analis Citi Research Atif Malik meningkatkan target saham produsen chip Nvidia dari US$420 ke US$540 per lembar. Bahkan, ia melihat bahwa harga saham perusahaan dapat meningkat ke US$600 dalam skenario yang lebih optimistis.
Dalam laporannya kemarin, Malik berargumen bahwa Nvidia memiliki keunggulan teknologi yang signifikan dalam mendukung pengembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dibanding pesaing utamanya, AMD.
"Pengalaman Nvidia selama bertahun-tahun Nvidia dalam optimasi teknologi Graphic Processing Unit (GPU) mendorong perusahaan lain untuk bekerja lebih keras agar bisa menyainginya," jelas Malik.
Transaksi Saham Nvidia di Sini!
Analis investment bank JMP Securities Andrew Boone mengerek target harga saham konglomerasi media sosial Meta Platforms dari US$300 ke US$350 setelah optimistis dengan peluang yang ada di depan mata perusahaan sepanjang tahun ini.
Menurutnya, Meta akan mendapat berkah finansial dari upaya efisiensi, monetisasi fitur video pendek Reels yang lebih baik, dan penggunaan teknologi kecerdasan buatan yang diharapkan dapat menggaet lebih banyak pengiklan untuk memasang iklan di platform tersebut.
Investor kawakan Warren Buffett melalui perusahaannya, Berkshire Hathaway, diketahui menjual kepemilikan saham produsen video game Activision Blizzard sebanyak 70% dari total kelolaannya sepanjang kuartal II 2023.
Dalam laporan yang dipublikasikan regulator pasar modal AS kemarin, Berkshire Hathaway mengatakan memiliki 14,7 juta lembar saham Activision Blizzard per 30 Juni 2023 atau turun drastis dari 49,4 juta lembar saham di kuartal sebelumnya. Sayangnya, hingga saat ini, Berkshire Hathaway belum memberikan komentar terkait kabar tersebut.
Transaksi Saham Activision Blizzard di Sini!
Perusahaan di balik aset kripto XRP, Ripple, optimistis bisa menjalin lebih banyak kerja sama bisnis setelah pengadilan federal menerbitkan keputusan yang memihak kepada Ripple dalam sebuah gugatan hukum yang dilayangkan oleh otoritas pasar modal AS (SEC).
"Kami berharap bahwa keputusan [pengadilan] tersebut akan memberikan kenyamanan bagi institusi jasa keuangan dan konsumen potensial untuk mulai membicarakan [kesempatan bisnis] dengan kami," jelas salah satu petinggi Ripple, Stuart Alderoty.
Sekadar informasi, kasus hukum Ripple versus SEC bermula pada 2020 silam. Kala itu, SEC menggugat Ripple ke pengadilan distrik New York Selatan karena dituduh mendistribusikan XRP, yang dinilai aset sekuritas ilegal oleh SEC, senilai US$1,3 miliar. Sejak saat itu, Ripple dan SEC pun bergulat pada proses hukum yang panjang.
Namun, dalam sebuah dokumen kesimpulan yang diterbitkan pekan lalu, anggota hakim Annalisa Torres memutuskan bahwa token XRP bukanlah sekuritas. Hal ini menyiratkan bahwa Ripple memang tidak sepatutnya mendaftarkan distribusi aset tersebut kepada SEC.
Kendati demikian, Torres mengatakan bahwa token XRP baru bisa dikategorikan sebagai sekuritas jika ditawarkan ke investor institusi.
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini