Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Pluang Snapshot: Pendapatan Oracle 'Ranum', JPMorgan Selesaikan Perkara Hukum
shareIcon

Pluang Snapshot: Pendapatan Oracle 'Ranum', JPMorgan Selesaikan Perkara Hukum

13 Jun 2023, 2:55 AM·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Kategori
Pluang Snapshot

Selamat siang, Sobat Cuan! Pendapatan Oracle kian mekar hingga JPMorgan selesaikan upaya hukum, semua terangkum di Pluang Snapshot!

Hal yang Perlu Dipantau Hari Ini

1. Oracle Cetak Kinerja Keuangan Cemerlang Berkat Layanan ‘Cloud’

Perusahaan piranti lunak Oracle mengumumkan hasil keuangan kuartal IV 2022 yang melebihi ekspektasi Wall Street dan menyebabkan nilai sahamnya naik 5% pascaperdagangan.

Pada periode tersebut, Oracle membukukan pendapatan US$13,84 miliar atau tumbuh 17% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Angka itu lebih baik dari estimasi analis US$13,74 miliar.

Selain itu, perusahaan juga membukukan laba bersih US$3,32 miliar atau lebih baik dari US$3,19 miliar di periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan Oracle melonjak berkat pertumbuhan pendapatan yang kinclong di lini bisnis utama perusahaan, yakni segmen layanan awan dan lisensi, yakni 23% menjadi US$9,37 miliar di kuartal tersebut. Hanya saja, pendapatan dari lini bisnis awan justru turun 15% secara tahunan menjadi US$2,15 miliar.

Kinerja keuangan Oracle yang cemerlang pun membuat CEO Oracle Safra Catz optimistis bahwa perusahaan bisa mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 8% hingga 10% di kuartal berikutnya.

Selain memamerkan kinerja keuangannya, Oracle kemarin juga mengumumkan akan bermitra dengan perusahaan rintisan Cohere untuk meluncurkan layanan awan berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif.

2. JPMorgan Rogoh US$290 Juta demi Rampungkan Perkara Hukum

Lembaga investment bank JPMorgan Chase & Co sepakat untuk membayar US$290 juta demi menyelesaikan satu perkara hukum yang menuduh lembaga tersebut secara sadar telah "menerima manfaat" dari terpidana kasus tindak pidana perdagangan orang, Jeffrey Epstein.

Adapun biaya penyelesaian itu akan diserahkan ke pihak penggugat sebagai bagian dari “biaya ganti rugi”. Selain itu, sampai saat ini, sang penggugat enggan membeberkan identitas aslinya atas alasan privasi. Namun, sang penggugat diketahui merupakan salah satu korban Epstein yang melayangkan gugatan hukum class action terkait hal tersebut di tahun lalu.

"Kami memahami bahwa tindakan Epstein sangatlah tidak terpuji dan kami meyakini bahwa penyelesaian ini adalah jalan terbaik bagi seluruh pihak yang terlibat," jelas JPMorgan dalam siaran persnya. "Kami menyadari bahwa keterlibatan kami dengan dia [Epstein] adalah sebuah kesalahan dan kami pun menyesalinya."

Transaksi Saham JPMorgan di Sini!

3. Salesforce Luncurkan Produk Layanan Cloud Berbasis AI

Perusahaan piranti lunak berbasis awan Salesforce Inc. telah meluncurkan produk awan berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI).

Produk baru tersebut merupakan sebuah perangkat manajemen hubungan pelanggan (CRM) yang didukung oleh penggabungan model AI asli perusahaan dengan manajemen data. Sehingga, penggunanya bisa menciptakan konten-konten yang dipersonalisasi untuk kemudian dikirimkan ke pelanggannya.

Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan diketahui tengah getol untuk merambah ranah AI. Sebelum meluncurkan produk baru tersebut, Salesforce sudah mengakuisisi beberapa perusahaan AI seperti Tableau dan MuleSoft.

Baca Juga: Pluang Snapshot: Solana Disebut Jadi Bintang Tahun Depan, Tesla Siap Tambah Pendapatan

4. Anggota DPR Pro-Kripto Minta Ketua SEC Dipecat

Anggota legislatif AS yang terkenal akan dukungannya terhadap industri kripto Warren Davidson kemarin memperkenalkan draf Rancangan Undang-Undang tentang Stabilisasi Otoritas Pengawas Pasar Modal AS (SEC Stabilization Act) ke Dewan Legislatif AS. Adapun salah satu poin utama dari draf tersebut adalah pemecatan Ketua SEC saat ini, Gary Gensler.

Seperti dikutip Fox News, RUU tersebut rencananya akan menggeser Gensler dari posisinya saat ini dan akan memangkas sejumlah kewenangan yang selama ini dimiliki oleh ketua SEC. Davidson mengatakan, penyusunan draf RUU ini dilakukan setelah ia menganggap bahwa SEC saat ini melakukan "penyalahgunaan kekuasaan" dengan memberlakukan sejumlah kebijakan yang kontra dengan kepentingan pelaku pasar. 

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham ASindeks saham ASemas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dasri Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
pluang snapshot
Pluang Snapshot: Amazon Rilis Kartu Kredit, Saham Nikola 'Terjepit'
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1