Nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung bersinar memasuki tahun 2022. Namun, di sisi lain, pasar kripto justru meredup di waktu yang sama. Yuk, simak selengkapnya di Rangkuman Pasar berikut!
IHSG menutup sesi perdagangan Senin (3/12) dengan bertengger di 6.665,30 poin alias melesat 1,27% dibanding sesi perdagangan sebelumnya. Terdongkraknya nilai IHSG, tentu saja, tak terlepas dari kencangnya angin segar yang berembus ke bursa domestik hari ini.
Pertama, pelaku pasar nampaknya kian optimistis dengan performa bursa domestik di tahun ini. Ketika membuka perdagangan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pagi tadi, Presiden Joko Widodo bahkan menyebut bahwa IHSG berhasil tumbuh 10,1% sepanjang 2021.
Sekadar informasi, capaian tersebut bikin bursa Indonesia menduduki peringkat teratas pertumbuhan paling moncer se-Asia Tenggara, mengalahkan negara-negara tetangga lainnya. Indeks saham Singapura, contohnya, hanya bisa menorehkan pertumbuhan 9,8% sepanjang 2021. Di sisi lain, indeks saham Malaysia dan Filipina masing-masing mencatat koreksi 3,7% dan 0,2% di waktu yang sama.
Di waktu yang sama, investor pasar modal juga tercatat di angka 7,4 juta investor per akhir 2021, melesat dari 1,1 juta investor saja di akhir 2017. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kepercayaan pasar terhadap pasar modal tanah air semakin besar. Sehingga, pertumbuhan ekonomi nasional pun akan terdorong dengan mantap.
Beberapa ekonom percaya bahwa IHSG bakal bisa menembus level 7.000-an hingga akhir tahun ini. Pencapaian ini akan didorong oleh pemulihan ekonomi yang terus berjalan seiring niatan pemerintah yang getol menekan penyebaran COVID-19 di tanah air.
Salah satu bukti keseriusan pemerintah untuk mengekang penyebaran COVID-19 adalah dengan memberikan vaksin booster. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa vaksin booster dengan golongan usia di atas 18 tahun mulai dibagikan 12 Januari 2022 mendatang.
Baca juga: Apa Itu Pasar Modal?
Dalam pembukaan perdagangan perdana pagi tadi, Jokowi juga menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA) dan perlahan menutup keran ekspor mineral mentah seperti bauksit, tembaga, timah dan lainnya.
Pelaku pasar pun menyambut positif komentar tersebut. Maklum, pelarangan tersebut bisa bikin suplai nikel mengetat dan bikin harganya melambung, seperti yang terjadi pada tahun lalu.
Oleh karenanya, tak heran jika nilai saham emiten tambang kegirangan. Nilai saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), misalnya, langsung ngacir dan akhirnya menguat 4% sepanjang hari ini. Begitu pun saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang juga ikut menanjak 1,71% di waktu yang sama.
Seolah tak mau ketinggalan, saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) juga melesat 1,69% ke level Rp10.500 per saham. Sementara itu, saham PT PAM Mineral Tbk (NICL) yang lompat 5,80% ke level Rp73 per saham.
Kabar lainnya datang emiten belanja daring PT Bukalapak Tbk (BUKA) yang berencana akan menjadi salah satu pemegang saham bank mini milik taipan Chairul Tanjung, PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI). Sesuai prospektus ringkas yang dirilis BBHI, BUKA akan menjadi pemegang saham bank tersebut bersama dengan Grup Salim. Rencananya, BUKA akan menggenggam 11,49% saham BBHI setelah bank mini tersebut melakukan rights issue.
Sayangnya, kabar tersebut tak mampu mengerek nilai saham BUKA. Malahan, nilai saham BUKA melorot 1,4% sepanjang hari ini. Namun, nilai saham BBHI justru loncat 11,6% pasca munculnya kabar tersebut.
Sepanjang perdagangan, pelaku pasar asing mencatat aksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp447,54 miliar.
Asing paling banyak memborong saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan nilai Rp166,5 miliar dan sukses bikin harga sahamnya melejit 8,28% ke Rp17.325 per saham. Selain itu, investor asing juga memborong saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp93 miliar dan mengerek nilai saham perusahaan 3,47% ke Rp4.180 per saham.
Di sisi lain, pelaku pasar terlihat menghindari saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan menjualnya sebesar Rp45,3 miliar. Peristiwa ini bikin nilai saham perusahaan amblas 3,8% ke level Rp19.625 per saham.
Tak ketinggalan, asing juga melego saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) senilai Rp18,4 miliar. Senasib dengan ITMG, saham INTP juga ikutan amblas 3,31% ke level Rp11.700 per saham.
Sayangnya, kinerja apik IHSG tidak diikuti oleh pasar kripto yang terlihat b aja. Melansir Coinmarketcap pukul 17.46 WIB, lima dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat terlihat masih betah nangkring di zona merah.
Nilai sang jawara kripto, Bitcoin (BTC), harus terkoreksi 0,21% dalam sehari terakhir dan kini bertengger di US$47.182,24 per keping. Sementara itu, nilai Solana (SOL) dan XRP pun masing-masing luluh 0,79% dan 0,71% di waktu yang sama.
Nilai BTC nampaknya masih terpuruk setelah derasnya aksi jual sejak akhir tahun lalu. Kuat dugaan, aksi jual tersebut didorong oleh kebijakan otoritas China yang meminta investor kripto yang berdomisili di negara tirai bambu tersebut untuk meninggalkan platform exchange kripto China selambat-lambatnya 31 Desember 2021 lalu.
Untungnya, pelemahan BTC tertahan oleh beberapa sentimen positif. Misalnya, tingkat hash rate penambangan Bitcoin telah berada di rekor tertingginya akhir tahun lalu. Selain itu, Presiden El Salvador Nayib Bukele pun kembali melontarkan optimismenya bahwa BTC bisa segera menembus level US$100.000 dalam waktu dekat.
Kendati demikian, panggung aset kripto sore ini nampaknya dikuasai oleh trio token Decentralized Finance (DeFi), Aave, yearn.finance (YFI), dan Uniswap (UNI) yang masing-masing tumbuh 10,86%, 10,1%, dan 10,14% gara-gara pelaku pasar nampak optimistis dengan prospek DeFi yang kini punya kapitalisasi pasar US$160 miliar tersebut.
Baca juga: Apa Itu Pasar Saham?
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini