Nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan harga emas kompak menguat mengawali pekan kedua September. Sebenarnya apa yang terjadi di pasar pada hari ini? Sobat Cuan bisa menyimak penjelasannya di rangkuman pasar berikut!
Nilai IHSG berada di level 6.126,93 poin pada penutupan perdagangan Senin (6/9), alias naik tipis 0,0017 poin dibanding pembukaan perdagangan.
Beberapa analis mengatakan, penguatan nilai IHSG hari ini disebabkan oleh optimisme investor asing untuk membenamkan dana di pasar modal. Hal ini tercermin dari nilai jual bersih (net buy) investor asing senilai Rp208,9 miliar.
Optimisme tersebut didorong oleh lesunya data penyerapan tenaga kerja AS yang dirilis pada Jumat (3/9) lalu. Biro Statistik AS mencatat bahwa dunia usaha AS hanya menyerap 235.000 tenaga kerja baru pada Agustus, atau anjlok drastis dibanding 943.000 di Juli.
Data tersebut bikin pelaku pasar yakin bahwa pemulihan ekonomi AS belum bisa pulih setelah dihantam COVID-19 Delta. Sehingga, bank sentral AS kemungkinan akan mempertimbangkan lagi kebijakan tapering. Alhasil, investor asing kian selera merangsek masuk pasar modal negara berkembang, termasuk Indonesia.
Langkah tapering bank sentral bisa menghantam kinerja pasar modal Indonesia. Apa alasannya?
Tapering adalah langkah The Fed untuk mengurangi pembelian instrumen surat berharga. Implikasinya, jumlah Dolar AS beredar akan mengetat dan bikin nilai tukarnya versus mata uang lain kian meroket. Pada kondisi tersebut, investor tentu memilih menggenggam Dolar AS dan bikin mereka melarikan uangnya dari pasar modal.
Di samping itu, penguatan nilai IHSG hari ini juga ditopang keyakinan pelaku pasar bahwa pemerintah akan semakin melonggarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Adapun pemerintah akan mengumumkan kepastian perpanjangan PPKM pada Senin malam nanti.
Keyakinan tersebut didasarkan fakta bahwa jumlah kasus harian baru COVID-19 kian melandai setiap harinya. Pada hari ini, pemerintah “hanya” mencatat 4.413 kasus COVID-19 harian baru.
Pelonggaran restriksi sosial akan membuka kembali kegiatan ekonomi sehingga konsumsi masyarakat bisa meningkat. Kenaikan konsumsi berdampak positif bagi kinerja keuangan perusahaan, yakni salah satu aspek fundamental harga saham.
Dalam perdagangan hari ini, tiga saham yang mengalami pertumbuhan nilai tertinggi adalah:
Sementara itu, tiga saham yang mengalami penurunan nilai terbesar adalah:
Di sisi lain, tiga saham yang paling banyak diperdagangkan hari ini berdasarkan frekuensinya adalah:
Seolah tak mau kalah dengan IHSG, harga emas juga mencatat penguatan pada hari ini. Pada Senin (6/9) pukul 17.00 WIB, harga logam mulia bertengger di posisi US$1.824,33, atau menguat 0,5% dibanding waktu yang sama Jumat lalu.
Sama seperti IHSG, penguatan harga emas di awal pekan disebabkan oleh reaksi pasar atas perilisan data ketenagakerjaan AS (Non-Farm Payroll/NFP) Jumat pekan lalu. Data itu bikin pelaku pasar yakin bahwa The Fed kemungkinan akan menimbang-nimbang rencana tapering. Sehingga, pelaku pasar makin selera masuk ke pasar emas.
Tapering akan mengetatkan jumlah Dolar AS beredar. Akibatnya, nilai Dolar AS akan menanjak dan nilai tukarnya terhadap mata uang lain akan menguat.
Namun, harga emas akan menjadi relatif lebih mahal bagi mereka yang jarang bertransaksi menggunakan Dolar AS, sehingga permintaan emas akan melemah dan mengerek harganya turun.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Adi Putro
Adi Putro
Bagikan artikel ini