Keseimbangan pasar adalah gambaran interaksi penawaran dan permintaan. Seperti apa konsep ekonomi tersebut secara detail?
Keseimbangan pasar terjadi ketika jumlah permintaan dan penawaran suatu produk atau jasa pada harga tertentu mencapai kesetaraan.
Dalam kondisi ini, harga yang diminta oleh konsumen dan harga yang ditawarkan oleh produsen terbilang sama dan membuat harga produk cenderung stabil. Hal ini juga dikenal sebagai kesetimbangan harga atau ekuilibrium.
Secara prinsip, harga keseimbangan merupakan titik temu di mana penjual dan pembeli sepakat untuk bertransaksi jual-beli. Ini terjadi dalam hubungan di antara keduanya yang menciptakan suatu pasar. Oleh karenanya, harga keseimbangan sering juga disebut harga pasar.
Harga keseimbangan terbentuk ketika harga permintaan dan harga penawaran saling bertemu. Titik ini juga mengindikasikan bahwa jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Baca Juga: Ceteris Paribus
Keseimbangan pasar terjadi ketika jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta, dan harga penawaran sejajar dengan harga permintaan. Contoh konkret dari keseimbangan pasar adalah sebagai berikut.
Misalkan ada sebuah toko A yang memproduksi sebanyak 1.000 baju dengan harga per potongnya sebesar Rp150.000.
Sayangnya, dalam proses penjualan tersebut, tidak ada yang tertarik untuk membeli baju tersebut. Oleh karena itu, toko A memutuskan untuk menurunkan harga menjadi Rp100.000 per potong.
Setelah penurunan harga, ternyata ada sebanyak 250 baju yang terjual. Artinya, masih ada sisa 750 potong baju lagi yang belum terjual. Melihat kondisi ini, toko A pun menyimpulkan bahwa harga jualnya belum menyamai harga permintaannya.
Akhirnya, demi menarik perhatian masyarakat, toko A kembali memberikan diskon dengan harga Rp50.000 per potong. Akibatnya, toko A berhasil menarik perhatian sebanyak 1.000 pembeli yang tertarik untuk membeli baju tersebut.
Pada saat harga barang diturunkan menjadi Rp50.000, terjadi keselarasan antara jumlah barang yang ditawarkan dan jumlah barang yang dibeli oleh konsumen, yaitu 1.000 baju. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa harga keseimbangan pada kasus tersebut adalah Rp50.000.
Baca Juga: Perilaku Ekonomi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keseimbangan pasar. Di antaranya yaitu:
Jumlah barang atau jasa yang dibeli oleh konsumen pada suatu waktu berpengaruh terhadap keseimbangan pasar. Jika permintaan meningkat, maka harga dan kuantitas penjualan akan naik. Sebaliknya, jika permintaan menurun, maka harga dan kuantitas penjualan akan turun pula.
Jumlah barang atau jasa yang diproduksi oleh produsen juga mempengaruhi keseimbangan pasar. Jika produsen meningkatkan produksi, maka harga akan turun dan kuantitas penjualan akan meningkat. Namun, jika produsen mengurangi produksi, maka harga akan naik dan kuantitas penjualan akan turun.
Harga yang ditetapkan oleh produsen dapat mempengaruhi permintaan konsumen dan penawaran produsen. Jika harga naik, maka permintaan konsumen akan turun. Sebaliknya, jika harga turun, maka permintaan konsumen akan naik.
Apabila harga naik, produsen akan cenderung menawarkan lebih banyak barang atau jasa untuk mendapatkan keuntungan lebih besar. Namun, jika harga turun, maka produsen akan cenderung menawarkan barang atau jasa yang lebih sedikit.
Biaya produksi juga mempengaruhi keseimbangan pasar. Jika biaya produksi naik, produsen akan menaikkan harga barang atau jasa mereka. Sebaliknya, jika biaya produksi turun, maka produsen akan menurunkan harga barang atau jasa mereka.
Kondisi ekonomi secara keseluruhan juga berperan dalam keseimbangan pasar.
Misalnya, saat kondisi ekonomi lesu, permintaan konsumen dan penawaran produsen akan menurun, sehingga harga dan penjualan akan turun. Sebaliknya, saat kondisi ekonomi membaik, permintaan konsumen dan penawaran produsen akan meningkat, sehingga harga dan penjualan akan naik.
Keseimbangan pasar memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Ada beberapa alasan mengapa hal ini menjadi faktor yang sangat penting, di antaranya:
Ketika terjadi ketidakseimbangan dalam pasar, entah itu karena pasokan terlalu banyak atau terlalu sedikit, maka harga barang dan jasa akan terdampak.
Apabila terjadi kelebihan pasokan, produsen akan terpaksa menurunkan harga agar dapat menjual barang atau jasa yang mereka tawarkan. Hal ini kemudian berpotensi menyebabkan terjadinya deflasi.
Di sisi lain, jika terjadi kekurangan pasokan, konsumen akan rela membayar harga yang lebih tinggi demi mendapatkan barang atau jasa yang mereka butuhkan. Dampaknya, situasi seperti ini berpotensi memicu inflasi.
Keseimbangan pasar membantu menjaga kelancaran aktivitas ekonomi, sehingga produsen dapat terus memproduksi barang atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen. Akibatnya, konsumen pun dapat membeli barang atau jasa dengan harga yang wajar.
Keseimbangan pasar sangat penting untuk menjaga kelancaran dan kesuksesan operasional pasar. Dalam situasi yang seimbang ini, harga barang atau jasa yang ditawarkan mencerminkan nilai sebenarnya dari produk tersebut. Hal ini memberikan manfaat besar bagi produsen dan konsumen, karena mereka dapat dengan mudah membuat keputusan yang cerdas dan tepat.
Dengan adanya keseimbangan ini, pasar dapat beroperasi secara efisien dan efektif, memastikan bahwa kebutuhan dan keinginan pelanggan terpenuhi dengan baik.
Keseimbangan pasar dapat mengurangi ketidakpastian dalam pasar karena harga barang atau jasa cenderung stabil dan tidak berfluktuasi secara tiba-tiba. Hal ini memungkinkan produsen dan konsumen untuk merencanakan bisnis mereka dengan lebih baik dan mengurangi risiko kerugian yang tidak diinginkan.
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: ocbcnisp
Bagikan artikel ini