Basis point adalah salah satu satuan penting dalam dunia keuangan dan ekonomi. Namun, apa alasan satuan ini digunakan?
Basis point (bps) merupakan satuan unit ukur yang digunakan untuk menggambarkan perubahan persentase kecil dalam angka yang biasanya digunakan di dunia keuangan atau ekonomi.
Dalam hal ini, 1 basis point setara dengan 1/100 dari 1% atau 0,0001 dalam bentuk desimal. Sehingga, jika suatu angka berubah 100 bps, maka artinya angka tersebut berubah 1%.
Sobat Cuan mungkin sering menemukan satuan ini ketika menyimak pemberitaan mengenai perubahan suku bunga acuan. Sebagai contoh, kebijakan Bank Indonesia (BI) yang mengerek tingkat suku bunga BI 7 Day Reverse Repo Rate (7DRRR) dari 5% ke 6% kerap diterjemahkan bahwa BI telah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 100 bps.
Namun, satuan bps tidak hanya digunakan untuk mengukur suku bunga saja. Satuan ini juga sangat populer di dunia keuangan, seperti mengukur perubahan biaya reksa dana dan produk Exchange Traded Fund (ETF).
Baca Juga: Pips
Basis Point sangat penting dalam analisis keuangan karena memungkinkan para profesional keuangan untuk melakukan perbandingan dan mengukur perubahan angka secara lebih presisi. Utamanya, dalam membandingkan dua angka yang sama-sama diukur dalam persentase.
Biasanya, membandingkan dua angka yang sama-sama berbentuk persentase bisa membuat angka perubahannya menjadi ambigu. Nah, untuk menghindari ambiguitas tersebut, ekonom dan analis pun lebih memilih untuk menggunakan satuan bps untuk mengukur perubahan tersebut.
Lantas, seperti apa contoh ambiguitas tersebut?
Misalnya dalam sebuah pasar sekuritas, pertumbuhan saham PT Suka Kaya pada tahun lalu sebesar 10%. Pada tahun ini, nilai saham tersebut diprediksi akan bertumbuh sebesar 5%.
Pernyataan di atas menjadi ambigu, karena pertumbuhan 5% bisa berarti:
Untuk menghindari ambiguitas seperti demikian, maka satuan bps lebih tepat digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan yang dimaksud.
Jika Sobat Cuan ingin menyatakan bahwa sebuah saham mengalami kenaikan absolut dari 10% ke 15%, maka kamu bisa menyebutnya dengan "nilai saham itu naik sebesar 500 bps".
Baca Juga: Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR)
Untuk mengubah basis point menjadi persentase, Sobat Cuan cukup membagi jumlah basis point dengan 100. Berikut adalah langkah-langkah mudahnya:
Contoh:
Misalnya, kamu memiliki 200 basis point dan ingin mengubahnya menjadi persentase: Maka, kamu tinggal membagi 200 bps dengan 100, sehingga angka tersebut setara dengan 2%.
Untuk memudahkan Sobat Pluang dalam memahami basis point, cek tabel berikut:
Basis Point | Persentase |
1 | 0,01% |
10 | 0,10% |
100 | 1% |
1.000 | 10% |
10.000 | 100% |
Meski sederhana, satuan bps bisa dimanfaatkan investor dalam melakukan analisis keuangan. Apa saja contohnya?
Satuan bps memungkinkan investor untuk melakukan perbandingan yang lebih presisi antara instrumen keuangan, seperti obligasi atau saham.
Dalam lingkungan yang penuh dengan angka dan persentase, menggunakan satuan tersebut membantu menghindari ambiguitas dan memfasilitasi perbandingan yang lebih akurat.
Sobat Cuan mungkin sudah paham bahwa perubahan suku bunga dapat memiliki dampak besar pada kinerja investasi. Namun, ada kalanya perubahannya terbilang sangat mini sehingga angkanya pun terlihat njelimet.
Dalam hal ini, kamu bisa menggunakan satuan bps untuk mengukur perubahan kecil dalam suku bunga, yang dapat membantumu memahami dampaknya terhadap harga obligasi atau instrumen keuangan lainnya.
Dengan mengetahui perubahan dalam satuan bps, investor dapat mengevaluasi risiko dan peluang investasi dengan lebih baik.
Spread kredit adalah perbedaan antara yield obligasi korporasi dan yield obligasi tanpa risiko, seperti obligasi pemerintah. Indikator ini berguna agar investor dapat memahami risiko kredit dan nilai relatif dari obligasi korporasi.
Adapun perbandingan tersebut dalam satuan bps dapat memberikan indikasi tentang persepsi pasar terhadap risiko kredit.
Penggunaan satuan bps dalam analisis pasar keuangan membantu investor memahami pergerakan pasar secara lebih akurat.
Misalnya, perubahan dalam indeks saham sebesar 100 basis point mengindikasikan perubahan sebesar 1%. Informasi ini memungkinkan investor untuk memantau dan menganalisis kinerja pasar dengan lebih baik.
Dalam analisis teknikal, satuan bps dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren keuangan dan pola pergerakan harga yang signifikan.
Perubahan harga atau yield sebesar beberapa bps dapat memberikan petunjuk tentang arah pasar dan membantu investor dalam mengambil keputusan investasi yang tepat.
Dengan memahami dan menggunakan basis point secara efektif, investor dapat melakukan analisis yang lebih mendalam dan memahami risiko serta peluang yang terkait dengan investasi mereka.
Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan satuan bps secara efektif dalam analisis keuangan:
Saat membandingkan angka atau persentase, gunakan satuan bps untuk menghindari ambiguitas dan memastikan perbandingan yang tepat.
Pastikan untuk menggunakan satuan bps dengan konsisten dalam keseluruhan analisis untuk menghindari kesalahan penghitungan.
Saat menggunakan satuan bps, pastikan untuk menyertakan konteks yang jelas agar pembaca atau pihak yang terlibat dalam analisismu dapat mengerti dengan baik.
Basis point adalah alat yang berguna, tetapi tidak selalu perlu digunakan dalam setiap analisis.
Pertimbangkan dengan cermat apakah penggunaan satuan bps akan memberikan nilai tambah pada analisismu.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: Investopedia
Bagikan artikel ini