Visa Inc. (V), salah satu raksasa dalam industri layanan keuangan global, baru-baru ini mendapat tuntutan dari Departemen Kehakiman AS, membuat harga sahamnya turun lebih dari 5% dalam sehari.
Kemarin, harga saham Visa turun sebesar 5.49%, dari $288.63 menjadi $272.78. Penurunan ini disebabkan oleh berita tuntutan antitrust dari DOJ (Departemen Kehakiman AS) yang menuduh Visa memonopoli pasar kartu kredit.
DOJ mengajukan tuntutan antitrust/antimonopoli terhadap Visa, menuduh perusahaan ini menggunakan dominasinya untuk menghambat persaingan di pasar kartu kredit. Lebih dari 60% transaksi kredit di AS dilakukan melalui jaringan Visa, memungkinkan perusahaan ini mengumpulkan lebih dari $7 miliar dalam biaya pemrosesan. DOJ menuduh Visa memanfaatkan kekuatannya untuk menekan pedagang dan bank agar menggunakan teknologi pemrosesan pembayaran miliknya, meskipun ada alternatif yang lebih murah.
Tuntutan ini juga menyebutkan bahwa Visa telah menghalangi pertumbuhan pesaing dengan cara membayar untuk masuk ke dalam perjanjian kemitraan dengan pesaing potensial. DOJ menuduh bahwa tindakan Visa ini merugikan pedagang dan konsumen dengan menaikkan biaya dan mengurangi kualitas layanan.
Visa memiliki pangsa pasar terbesar di industri kartu kredit, dengan menguasai sekitar 61.6% dari total transaksi kartu kredit global pada tahun 2021. Ini lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan pesaing terdekatnya, Mastercard, yang memiliki pangsa pasar sebesar 25.7%. Selain itu, Visa memproses lebih dari 212.6 miliar transaksi pada tahun fiskal 2023, menunjukkan dominasinya dalam volume transaksi. Di Amerika Serikat, Visa juga memimpin dengan total volume pembelian sebesar $6.22 triliun pada tahun 2023, jauh di atas Mastercard yang mencapai $2.59 triliun.
Keunggulan Visa dibandingkan kompetitornya terletak pada jaringan global yang luas dan kepercayaan konsumen yang tinggi. Visa memiliki lebih dari 4.16 miliar kartu aktif di seluruh dunia, menjadikannya jaringan pembayaran elektronik terbesar. Selain itu, Visa terus berinovasi dalam teknologi pembayaran, seperti solusi pembayaran contactless dan mobile, yang meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna. Dengan margin operasional yang lebih tinggi dibandingkan pesaingnya, Visa juga menunjukkan efisiensi operasional yang kuat. Semua faktor ini berkontribusi pada posisi dominan Visa di pasar pembayaran global.
Visa menunjukkan kinerja keuangan yang kuat dengan pendapatan yang terus meningkat. Pada kuartal terakhir, Visa melaporkan pendapatan sebesar $9.49 miliar, meningkat 10.24% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba per saham (EPS) juga tumbuh sebesar 10.73% menjadi $2.58.
Fundamental keuangan Visa tetap solid dengan rasio harga terhadap pendapatan (P/E) sebesar 29.2, menunjukkan valuasi yang relatif tinggi namun sebanding dengan pertumbuhan pendapatan yang kuat. Visa juga memiliki arus kas yang kuat dan dividen yang stabil, menjadikannya pilihan menarik bagi investor jangka panjang.
Valuasi Visa saat ini mencerminkan ekspektasi pertumbuhan yang tinggi. Dengan rasio P/E forward sebesar 28.7, Visa diperdagangkan dengan premi dibandingkan rata-rata industri. Namun, valuasi ini didukung oleh prospek pertumbuhan yang kuat dan posisi dominan di pasar.
Dibandingkan dengan masa lalu, valuasi Visa telah meningkat seiring dengan pertumbuhan pendapatan dan laba yang konsisten. Dibandingkan dengan kompetitornya, Visa memiliki valuasi yang lebih tinggi, namun hal ini sebanding dengan keunggulan kompetitif dan inovasi teknologi yang dimilikinya.
Visa memiliki potensi besar di masa depan dengan terus berkembangnya pembayaran digital dan e-commerce. Inovasi teknologi dan ekspansi ke pasar baru akan menjadi pendorong utama pertumbuhan perusahaan ini. Namun, tuntutan DOJ dapat memberikan tekanan jangka pendek pada harga sahamnya. Investor perlu mempertimbangkan risiko ini dalam keputusan investasi mereka.
Visa tetap menjadi pemimpin di industri pembayaran global dengan kinerja keuangan yang kuat dan prospek pertumbuhan yang cerah. Namun, tuntutan DOJ menambah ketidakpastian jangka pendek. Investor disarankan untuk memantau perkembangan tuntutan ini dan mempertimbangkan dampaknya sebelum mengambil keputusan investasi.
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp10.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini