Pasti sobat cuan sudah familiar dong dengan saham chip semiconductor asal Amerika seperti AMD ataupun NVDA. Tapi, kalau dibandingkan dua-dua nya head to head kira-kira siapa ya yang menang? Yuk simak analisis berikut ini!
Baik NVIDIA Corp ataupun AMD adalah perusahaan teknologi yang berfokus pada pengembangan dan produksi chip semikonduktor serta Unit Pemrosesan Grafis (GPU) demi kegiatan gaming, pertambangan aset kripto, dan penggunaan profesional. Selain itu, keduanya juga menyediakan prosesor inti bagi ponsel pintar dan perangkat otomotif.
Apabila dilihat dari segmen usahanya berikut adalah segmen usaha dari AMD:
Sedangkan ini adalah segmen usaha dari NVDA:
Revenue terbesar dari kedua perusahaan ini berasal dari segmen data center, dan keduanya sama-sama memiliki persaingan yang ketat dalam bidang R&D untuk menciptakan chip yang dapat menunjang segmen data center.
Misalnya saja seperti AMD yang baru saja (Oktober 24) mengeluarkan Epyc 9005 Series yang diklaim dapat memberikan performa 2.7x lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya dengan jumlah core 192 unit dapat memberikan performa 2,7 kali lebih cepat. Selain itu, perusahaan juga merilis Ryzen 7 9800X3D “Gen 5” pada 11 Oktober 2024.
Nah kalau dari NVDA sendiri chip generasi terbaru mereka adalah chip blackwell, dan kami memprediksikan bahwa sebentar lagi NVDA akan memperkenalkan chip baru mereka yang bernama “Rubin” agar tidak kalah saing dengan AMD. Rubin seharusnya sudah di launch pada 3Q24, namun terdapat delay produksi demi menyempurnakan chip. Chip Rubin akan memiliki GPU baru untuk mendukung teknologi pemrosesan grafis yang dapat membantu melatih dan meluncurkan sistem AI.
Apabila dilihat dari revenue nya, NVDA memiliki revenue yang lebih besar dibandingkan dengan AMD mengingat NVDA memiliki market share sebesar 43.3% sedangkan AMD hanya 9.5%. Secara keseluruhan NVDA merupakan perusahaan yang lebih mature dibandingkan dengan AMD dan memiliki economies of scale yang jauh lebih besar.
Saat ini ekspektasi investor sudah sangat tinggi terhadap kedua perusahaan, misalnya saja AMD yang sudah mengeluarkan kinerja keuangan 3Q24 nya dan berhasil mengalahkan analyst consensus, tapi tetap saja market masih tidak puas dengan result yang dikeluarkan. Hal ini sebenarnya juga terjadi pada NVDA di kuartal sebelumnya, walaupun sudah memiliki revenue growth 3 digit di level 122.4%, saham NVDA masih turun, karena investor berekspektasi agar NVDA memiliki growth diatas 200% seperti kuartal-kuartal sebelumnya.
Berhubung NVDA belum mengeluarkan laporan keuangan terbarunya, berikut adalah proyeksi dari analis terhadap kinerja keuangan saham NVDA
Revenue : US$33.1 miliar (+82.5%)
Net Income : US$18.4 miliar
EPS : US$0.74
Kali ini analis memproyeksikan top-line growth NVDA yang lebih rendah, dan kami melihat dengan base scenario yang tidak mencerminkan growth triple digit, sepertinya saham NVDA memiliki risiko koreksi, walaupun NVDA sudah beat analyst consensus.
AMD memiliki target price US$185.14 atau dengan upside potential sebesar 28.5% selama setahun kedepan dari harga closing price US$144.07. P/E multiples perusahaan berada di level 29.4x atau diatas rata-rata industri di level 28.1x.
NVDA memiliki target price US$148.37 atau dengan upside potential sebesar 11.8% selama setahun kedepan dari harga closing price US$132.76. P/E multiples perusahaan berada di level 35.3x atau diatas rata-rata industri di level 28.1x.
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp10.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini