Komoditas dalam perjalanannya menjadi salah satu pilihan “store of value”, yang dijadikan instrumen untuk melawan inflasi. Bukan hanya masyarakat retail, negara hingga bank sentral ramai-ramai mengumpulkan beberapa komoditas yang dianggap layak dan tahan banting dalam berbagai siklus ekonomi (safe haven).
Berikut merupakan beberapa logam yang memiliki pandangan positif dari analis:
1. Emas
Emas sempat menyentuh level tertingginya di US$2450/oz pada pertengahan Mei lalu walau kini kembali ke level sekitar US$2300/oz. Sejak awal tahun, harga emas sudah terapresiasi lebih dari 10%. Selain kondisi geopolitik yang memanas, kenaikan disebabkan oleh pembelian berkelanjutan oleh beberapa bank sentral dan aktivitas pembelian yang kuat oleh investor ritel Tiongkok.
Memasuki paruh kedua tahun ini, Analis masih berkeyakinan bahwa permintaan emas akan tetap terjaga karena bank sentral di seluruh dunia mendiversifikasi cadangan devisa mereka dan investor ritel di Asia kemungkinan akan tetap fokus pada emas sebagai instrumen investasi. Jika Fed memasuki siklus pemotongan suku bunga, ini mungkin akan memberikan dorongan tambahan bagi emas. Target harga emas dari analis Deutsche Bank adalah sebesar US$2600/oz pada Juni 2025.
Bagi sobat cuan yang tertarik, Pluang menyediakan produk investasi berupa ETF Saham AS yang didesain untuk mengikuti performa dari aset fisik emas yaitu VanEck Gold Miners ETF ($GDX) ataupun berinvestasi langsung di emas digital persembahan Pluang.
2. Tembaga
Tembaga menjadi salah satu komoditas yang paling moncer di tahun ini. Sama halnya dengan Emas, level tertinggi diraih pada 20 Mei dengan nilai jual mencapai US$10800/ton. Sejak awal tahun, harga emas sudah terapresiasi lebih dari 10%. Kekhawatiran atas pasokan yang ketat serta tren permintaan jangka panjang yang optimis menyebabkan harga tembaga meningkat tahun ini. Adopsi kecerdasan buatan AI yang masif akan memerlukan penambahan kapasitas pusat data yang substansial. Diperkirakan 20-40 ton tembaga diperlukan untuk satu megawatt daya pusat data.
Menimbang pasokan dari Chili sebagai produsen tembaga terbesar yang tidak mengalami peningkatan tahunan dalam outputnya sejak 2018, analis Deutsche Bank memperkirakan sedikitnya harga tembaga bisa menembus level USD 10100/ton pada Juni 2025.
Bagi sobat cuan yang tertarik, Pluang menyediakan produk investasi berupa Saham AS yang didesain untuk mengikuti performa dari aset fisik tembaga yaitu Southern Copper Corp ($SCCO).
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini