Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Perusahaan Crypto di Indonesia: Legalitas OJK, Cara Memilih, Biaya, Risiko, dan Panduan Memulai
shareIcon

Perusahaan Crypto di Indonesia: Legalitas OJK, Cara Memilih, Biaya, Risiko, dan Panduan Memulai

5 Dec 2025, 7:24 AM·Waktu baca: 6 menit
shareIcon
Kategori
Perusahaan Crypto di Indonesia: Legalitas OJK, Cara Memilih, Biaya, Risiko, dan Panduan Memulai

1. Apa Itu Perusahaan Crypto?

Perusahaan crypto adalah entitas yang menyediakan layanan jual beli, penyimpanan, dan transfer aset digital seperti Bitcoin, Ethereum, dan berbagai token lainnya. Di platform ini, pengguna bisa menukar rupiah ke aset crypto, menyimpan asetnya dengan aman, lalu menarik kembali dalam bentuk rupiah atau memindahkannya ke dompet eksternal. Layanan yang umum tersedia antara lain spot trading untuk transaksi langsung, futures untuk strategi lanjutan, earn atau staking untuk mendapatkan imbal hasil, layanan OTC untuk transaksi bernilai besar, dompet crypto, serta konten edukasi agar pengguna memahami risiko dan cara kerja pasar.

Bagi investor Indonesia, kehadiran perusahaan crypto yang tepercaya memudahkan pengelolaan portofolio dalam satu aplikasi. Contohnya melalui Pluang, pengguna dapat mengakses aset crypto sekaligus emas digital, reksa dana, dan saham AS, sehingga diversifikasi portofolio menjadi lebih sederhana dan terukur.

  1. Status Regulasi Terbaru di Indonesia

Sejak 2024, aset crypto di Indonesia berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, bukan Bappebti. Dalam kerangka baru ini, penyelenggara di sektor ini dikenal sebagai Penyelenggara Perdagangan Aset Keuangan Digital. Pergeseran pengawasan mempertegas perlindungan konsumen, kepatuhan, dan tata kelola risiko yang lebih kuat, termasuk standar keamanan dan pengelolaan dana nasabah.

Pengguna dapat mengecek legalitas perusahaan dengan mengunjungi situs OJK dan mencari daftar penyelenggara aset keuangan digital, lalu mencocokkan nama entitas legal dan domain resmi yang digunakan. Selain itu, pastikan rekening tujuan setoran atas nama perusahaan berizin. Waspadai platform tak berizin, hindari janji profit tetap, dan jauhi skema yang meminta transfer ke rekening pribadi. Kedisiplinan verifikasi ini langkah awal untuk menghindari penipuan.

  1. Jenis Perusahaan Crypto dan Cara Kerjanya

Secara umum, ada beberapa peran utama. Pertama, exchange atau broker yang mempertemukan pembeli dan penjual sehingga order dapat dieksekusi dengan transparan. Kedua, kustodian yang mengamankan aset nasabah, biasanya memanfaatkan cold storage dan teknologi pengamanan lanjutan seperti MPC, multi party computation. Ketiga, penyedia infrastruktur, mulai dari kliring, keamanan siber, hingga analitik yang memastikan reliabilitas dan kepatuhan operasional.

Alur transaksi ringkasnya sederhana. Pengguna menyetor rupiah, menempatkan order di aplikasi, lalu sistem mengeksekusi order sesuai harga pasar. Setelah itu, aset tercatat di akun pengguna dan tersimpan di kustodian yang andal. Pengguna dapat menarik dana atau memindahkan crypto sesuai kebutuhan. Di Pluang, aset nasabah dikelola melalui struktur kustodian berizin dan teknologi keamanan tingkat institusi, sehingga proses deposit, eksekusi, dan penyimpanan berlangsung konsisten dan terukur.

  1. Kriteria Memilih Perusahaan Crypto yang Aman

Izin dan kepatuhan adalah fondasi. Pastikan perusahaan terdaftar dan diawasi OJK, memiliki dokumentasi kebijakan risiko, serta mengikuti standar pelaporan yang jelas. Dari sisi keamanan, cari platform yang menggunakan segregated account untuk memisahkan dana nasabah, menerapkan cold storage dan teknologi MPC, menjalani audit berkala, serta memiliki sertifikasi ISO/IEC 27001 untuk manajemen keamanan informasi.

Transparansi juga penting. Biaya dan spread harus dinyatakan jelas, kebijakan listing aset terkurasi, dan status operasional aplikasi stabil. Selain itu, periksa likuiditas dan keandalan sistem agar eksekusi cepat dengan order book yang memadai. Layanan pelanggan yang responsif, edukasi yang mudah dipahami, dan panduan pajak yang praktis akan membantu pengguna membuat keputusan lebih tepat. Pluang memenuhi kriteria ini dengan pengawasan OJK, sertifikasi ISO 27001, edukasi komprehensif, dan kanal dukungan yang aktif.

  1. Biaya yang Perlu Diperhatikan

Biaya trading biasanya berbentuk fee maker atau taker serta spread. Pahami struktur biaya agar tidak terkejut saat eksekusi, terutama ketika volatilitas tinggi. Selain itu, cek biaya setoran dan penarikan untuk rupiah maupun crypto, termasuk biaya jaringan blockchain yang sifatnya dinamis. Beberapa platform juga menerapkan biaya tambahan seperti konversi mata uang atau biaya tidak aktif, sehingga pengguna perlu membaca ketentuan secara rinci sebelum bertransaksi.

  1. Fitur Penting di Perusahaan Crypto

Fitur inti yang perlu dipertimbangkan mencakup spot trading, futures untuk strategi lanjutan, earn atau staking jika tersedia, serta OTC untuk transaksi besar yang membutuhkan negosiasi harga dan eksekusi khusus. Alat manajemen risiko seperti stop loss, take profit, dan price alert membantu disiplin terhadap rencana, terutama pada pasar yang bergerak cepat.

Dari sisi keamanan pengguna, pastikan tersedia 2FA, whitelist alamat untuk penarikan, dan kontrol perangkat agar akses hanya dari device yang diakui. Ekosistem pendukung seperti berita, riset, dan integrasi Web3 yang terkurasi akan menambah wawasan dan peluang. Pluang menawarkan fitur auto-invest, akses ke futures, leverage, dan options, serta konten analisis pasar yang dapat membantu pemula maupun trader berpengalaman.

  1. Risiko Utama dan Cara Mitigasinya

Volatilitas harga adalah risiko paling nyata di pasar crypto. Gunakan uang dingin, atur alokasi sesuai profil risiko, dan hindari FOMO agar keputusan tidak emosional. Risiko platform dan siber juga perlu diantisipasi, maka pilih penyelenggara yang diawasi OJK, aktifkan 2FA, manfaatkan whitelist alamat, dan awasi aktivitas login.

Likuiditas memengaruhi kemudahan keluar masuk posisi. Cek volume dan kedalaman pasar sebelum mengeksekusi order besar. Risiko aset pun signifikan, lakukan DYOR, pahami tokenomics dan utilitas, serta cermati pengumuman proyek. Jika menggunakan leverage, tetapkan batas kerugian dan gunakan seperlunya agar tidak memperbesar risiko tanpa kontrol.

  1. Langkah Memulai Bertransaksi di Perusahaan Crypto

Mulailah dengan riset dan cek izin OJK, pastikan nama legal dan domain resmi sesuai daftar. Buat akun, selesaikan verifikasi identitas, dan segera aktifkan 2FA. Lanjutkan dengan setor dana, lalu uji alur deposit dan penarikan dalam jumlah kecil untuk memastikan proses lancar.

Rancang rencana yang jelas, mulai dari tujuan, alokasi, hingga aturan manajemen risiko. Mulai bertahap agar lebih terukur, gunakan fitur auto-invest bila ingin konsisten masuk pasar, dan evaluasi hasil secara rutin. Di Pluang, proses ini ringkas dan terdokumentasi, sehingga memudahkan kontrol dan penyesuaian strategi ke depan.

  1. Catatan Pajak Aset Crypto di Indonesia

Ketentuan ringkasnya, transaksi beli aset crypto tidak dikenakan pajak. Transaksi jual dikenakan pajak pemotongan, PPh Pasal 22, sebesar 0,21 persen dari nilai transaksi sesuai PMK 50/2025. Simpan bukti transaksi, unduh laporan tahunan, dan laporkan di SPT sesuai ketentuan yang berlaku. Untuk aset lain, seperti saham AS, futures, options, dan USD Yield, keuntungan mengikuti tarif progresif PPh Pasal 17 sesuai profil wajib pajak.

Pluang menyediakan laporan pajak yang bisa diunduh langsung dari aplikasi. Cukup buka halaman Akun, pilih Laporan Pajak, tentukan tahun dan jenis aset, lalu kirim ke email terdaftar. Panduan pelaporan juga tersedia agar proses pengisian SPT menjadi lebih mudah. Meskipun demikian, tanggung jawab pelaporan tetap berada di tangan pengguna.

  1. Kenapa Memilih Platform Tepercaya, Contoh Pluang

Pluang beroperasi di bawah pengawasan penuh OJK, dengan entitas berizin yang menangani crypto, emas digital, reksa dana, serta layanan pialang berjangka untuk produk seperti saham AS, ETF, options, dan futures. Struktur kepatuhan ini memastikan tata kelola risiko dan perlindungan konsumen berjalan konsisten.

Keamanan aset menjadi prioritas. Dana nasabah disimpan secara terpisah, segregated account, di bank kustodian berizin seperti BCA, CIMB Niaga, dan Bank Artha Graha Internasional. Pluang juga bekerja sama dengan kustodian global seperti Alpaca Securities LLC, BMO Harris Bank yang berperingkat AA, serta memanfaatkan teknologi MPC dari Fireblocks untuk pengamanan aset digital. Pluang memiliki sertifikasi ISO/IEC 27001:2013 yang menegaskan standar tinggi pada keamanan informasi.

Kelebihan lain, Pluang menawarkan ekosistem multi-aset dalam satu aplikasi. Pengguna bisa mengakses crypto, saham AS dan ETF, emas digital, dan reksa dana, lengkap dengan fitur auto-invest, futures, leverage, dan options. Transparansi didukung panduan pajak dan laporan yang dapat diunduh kapan saja. Dengan basis lebih dari 10 juta pengguna, reliabilitas sistem yang stabil, serta alamat operasional jelas di The Plaza Office Tower lantai 15, Jakarta, Pluang pantas menjadi acuan ketika memilih platform. One Pluang, Infinite Opportunities.

  1. Praktik Baik dan Kesalahan Umum

Praktik baik yang layak dijalankan antara lain mengaktifkan 2FA, menggunakan whitelist alamat untuk penarikan, menetapkan batas risiko sejak awal, mencatat kewajiban pajak, serta selalu mengecek izin OJK dan domain resmi sebelum transfer dana. Kedisiplinan ini membantu menekan risiko yang tidak perlu.

Sebaliknya, kesalahan umum yang sering terjadi adalah terpancing iming-iming profit pasti, tidak membaca struktur biaya dan spread, menaruh semua dana di hot wallet, serta menggunakan leverage berlebihan tanpa rencana. Hindari pola ini agar portofolio lebih tahan terhadap gejolak pasar.

  1. FAQ Singkat tentang Perusahaan Crypto

Apa beda exchange, broker, dan kustodian? Exchange atau broker mempertemukan pembeli dan penjual agar transaksi terjadi, sementara kustodian fokus mengamankan aset nasabah dengan prosedur keamanan ketat, termasuk cold storage dan teknologi MPC.

Bagaimana cara cek izin OJK dan domain resmi? Kunjungi situs OJK, cari daftar Penyelenggara Perdagangan Aset Keuangan Digital, lalu cocokkan nama entitas dan domain yang Anda gunakan. Hindari transfer ke rekening nonperusahaan atau tautan yang mencurigakan.

Apakah aset crypto legal? Ya, aset crypto legal dan berada di bawah pengawasan OJK. Namun, risikonya tetap tinggi sehingga pengguna perlu memahami cara kerja pasar dan mengelola eksposur dengan bijak.

Apakah jual crypto kena pajak? Ya, transaksi jual dikenakan PPh Pasal 22 final sebesar 0,21 persen dari nilai transaksi sesuai PMK 50/2025. Transaksi beli tidak dikenakan pajak.

  1. Kesimpulan

Memilih perusahaan crypto yang tepat dimulai dari legalitas OJK, keamanan yang kuat, dan transparansi biaya. Pastikan fitur yang ditawarkan sesuai kebutuhan, pahami biaya dan spread, serta disiplin pada rencana dan manajemen risiko. Kelola kewajiban pajak dengan rapi dan manfaatkan laporan dari platform tepercaya seperti Pluang agar proses pelaporan lebih mudah. Dengan pendekatan ini, Anda dapat mengakses peluang di pasar crypto secara lebih aman dan terarah.

Ditulis oleh
channel logo

Davion Arsinio

Right baner

Davion Arsinio

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
pluang insight
Pluang Insight: Lahan Virtual, Proyek Menggiurkan atau Bakal Gagal Total?
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1