Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Pasar Properti China Diproyeksi Bottoming
shareIcon

Pasar Properti China Diproyeksi Bottoming

25 Mar 2025, 1:17 AM·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
Kategori
Pasar Properti China Diproyeksi Bottoming

Diproyeksikan pasar properti China yang sedang kesulitan akan segera stabil, setelah 4-5 tahun dalam siklus penurunan. Salah satu indikatornya adalah peningkatan penjualan di kota-kota besar China. Penjualan rumah bekas di lima kota besar China telah naik lebih dari 30% dibandingkan tahun lalu. Kategori ini biasanya disebut sebagai "penjualan rumah sekunder" di China, berbeda dengan pasar utama, yang biasanya terdiri dari rumah apartemen yang baru dibangun. Ekonom menyatakan bahwa harga rumah di China dapat stabil pada awal 2026, lebih cepat dari perkiraan sebelumnya yang menyebutkan pertengahan 2026. Mereka memperkirakan transaksi sekunder dapat mencapai setengah dari total transaksi pada 2026.

Sektor Teknologi China 'terlihat sangat baik,' Potensi Membantu Sektor Properti China

Sektor teknolgi di China sedang booming yang diawali dengan kemunculan Deepseek. Hal ini tentunya sangat menarik bagi investor asing untuk berinvestasi di pasar tersebut. Sektor teknologi China memang sering dipandang sebagai salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Selain itu, pemerintah China pada bulan September 24 menyerukan untuk "menghentikan" downtrend penurunan sektor properti dengan memberikan stimulus jumbo yang dapat meningkatkan wealth dari masyarakat China yang diharapkan masyarakat dapat menyimpan kekayaan tersebut ke sektor properti.

Namun, setelah stimulus yang lebih kuat diumumkan pada akhir tahun lalu, analis mulai memprediksi bahwa titik terendah mungkin terjadi pada akhir tahun ini, karena adanya lagging effect. Ini menunjukkan bahwa meskipun pasar mengalami penurunan panjang, kebijakan stimulus yang lebih agresif dapat membantu mempercepat pemulihan, terutama dalam mengurangi tekanan pada sektor properti.

Pada Januari 2025, S&P Global Ratings menegaskan pandangannya bahwa pasar properti China akan stabil menuju paruh kedua 2025. Analis memprediksi "lonjakan penjualan sekunder" sebagai indikator utama untuk penjualan utama, yang artinya penjualan rumah bekas akan menunjukkan pemulihan lebih cepat dibandingkan dengan rumah baru. Kenaikan penjualan rumah sekunder ini dapat memberi sinyal bahwa konsumen mulai merasa lebih percaya diri untuk membeli properti, meskipun kondisi pasar masih sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah.

Kemudian, pada akhir Februari 2025, Kepala Ekonom China Macquarie, Larry Hu, menunjukkan tiga "sinyal positif" yang dapat mendukung titik terendah harga rumah tahun ini. Dia mencatat bahwa selain dorongan kebijakan, tingkat persediaan rumah yang belum terjual telah turun ke level terendah sejak 2011 dan penyempitan selisih antara suku bunga hipotek dan hasil sewa dapat mendorong pembeli rumah untuk membeli daripada menyewa. Ini mengindikasikan bahwa meskipun ada tekanan pada sektor properti, ada beberapa faktor yang menunjukkan bahwa pasar sedang menuju pemulihan secara bertahap.

Namun, dia mengatakan bahwa yang masih dibutuhkan pasar properti China adalah dukungan finansial yang disalurkan melalui bank sentral. Ini menekankan pentingnya kebijakan moneter yang lebih agresif untuk mendukung sektor properti, karena pasar masih terhambat oleh tingginya ketidakpastian dan rendahnya kepercayaan konsumen.

Kepala Real Estat Asia HSBC, Michelle Kwok, pada bulan Februari mengatakan ada "10 tanda" bahwa pasar properti China telah mencapai titik terendah. Daftar tersebut termasuk pemulihan dalam penjualan rumah baru, harga rumah, dan partisipasi investasi asing. Investasi asing yang kembali masuk ke pasar properti dapat memberikan dorongan positif bagi pasar properti, karena hal ini menunjukkan bahwa investor internasional mulai percaya pada potensi pemulihan sektor ini.

Selain perusahaan milik negara, "modal asing mulai berinvestasi di pasar properti," kata laporan tersebut, mencatat bahwa "dua pengembang/investasi Singapura mengakuisisi lahan di Shanghai pada 20 Februari." Hal ini mencerminkan bahwa investor asing mulai melihat peluang di sektor properti China meskipun ada ketidakpastian, dengan harapan bahwa stabilitas akan segera tercapai.

Investor asing juga mencari cara alternatif untuk memasuki pasar properti China setelah Beijing mengumumkan dorongan untuk perumahan sewa terjangkau. Kebijakan pemerintah yang mendukung perumahan sewa terjangkau diharapkan dapat membantu menciptakan lebih banyak opsi bagi pembeli rumah dan penyewa, yang pada gilirannya akan memberikan dorongan bagi sektor properti.

Invesco pada akhir Februari mengumumkan bahwa divisi investasi real estatnya membentuk perusahaan patungan dengan Ziroom, sebuah perusahaan China yang dikenal secara lokal untuk penyewaan apartemen bergaya modern yang terstandarisasi. Perusahaan patungan ini, yang disebut Izara Holdings, berencana untuk menginvestasikan 1,2 miliar yuan (sekitar $160 juta) dalam pengembangan perumahan sewa dengan 1.500 kamar di dekat salah satu lokasi untuk Olimpiade Musim Dingin Beijing, dengan target pembukaan pada 2027. Ini menunjukkan bahwa ada minat dari investor asing untuk mengeksplorasi peluang di sektor properti sewa, yang dapat menjadi segmen yang lebih stabil dibandingkan dengan pasar rumah baru.

Unit-unit tersebut kemungkinan akan tersedia untuk disewa sekitar 5.000 yuan per bulan, kata Calvin Chou, kepala Asia-Pasifik, Invesco Real Estate, dalam sebuah wawancara. Dia mengatakan kesulitan keuangan pengembang telah menciptakan celah pasar, dan dia berharap perusahaan patungan ini dapat berinvestasi dalam setidaknya satu atau dua proyek lainnya di China tahun ini. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun pasar properti China menghadapi banyak tantangan, celah pasar masih ada dan dapat dimanfaatkan oleh investor asing.

Basis data Ziroom memungkinkan perusahaan untuk dengan cepat menilai faktor-faktor regional dalam memilih pengembangan baru, kata CEO Ziroom Asset Management, Meng Yue, dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa perusahaan patungan ini berencana untuk akhirnya memperluas ke luar negeri. Ini mencerminkan bahwa perusahaan-perusahaan asing melihat peluang jangka panjang di pasar China, meskipun situasi pasar properti saat ini penuh tantangan.

Namun, data masih mencerminkan pasar properti yang sedang kesulitan. Investasi properti masih turun hampir 10% dalam dua bulan pertama tahun ini, menurut sejumlah data ekonomi resmi yang dirilis pada hari Senin. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada beberapa indikasi pemulihan, sektor properti China masih berada dalam masa yang sangat sulit.

Peningkatan penjualan sekunder juga tidak secara langsung menguntungkan pengembang, yang pendapatannya sebelumnya berasal dari penjualan utama. S&P Global Ratings bulan ini menempatkan Vanke dalam pengawasan kredit, dan menurunkan peringkatnya terhadap Longfor. Kedua pengembang ini adalah yang terbesar di pasar. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada sedikit pemulihan dalam pasar sekunder, pengembang besar masih menghadapi tantangan besar dalam hal pendapatan dan kelangsungan usaha mereka.

Saat ini, kuncinya adalah eksekusi, dimana pemulihan sektor ini bergantung pada kepercayaan konsumen.  Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada kebijakan yang mendukung, pemulihan sektor properti bergantung pada bagaimana konsumen merespons dan kembali memperoleh kepercayaan mereka terhadap pasar properti.

Investasi dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi di 1000+ pilihan aset yang mencakup Saham AS & ETF, Options Trading untuk Saham AS & ETF, Aset Crypto, Crypto Futures, Emas, dan juga puluhan produk Reksa Dana, semua mulai dari Rp10.000 saja! Di Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena Pluang sudah bekerja sama dengan mitra-mitra tepercaya yang memiliki izin dan diawasi oleh lembaga pemerintah terkait. Yuk, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Marcella Kusuma

Right baner

Marcella Kusuma

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
pluang insight
Pluang Insight: Lahan Virtual, Proyek Menggiurkan atau Bakal Gagal Total?
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1