Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

NVIDIA Overvalue? Emang Ada Alternatifnya?
shareIcon

NVIDIA Overvalue? Emang Ada Alternatifnya?

16 Jul 2024, 6:03 AM·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Kategori
NVIDIA Overvalue? Emang Ada Alternatifnya?

Nvidia menjadi favorit di kalangan investor pada tahun 2024 ini akibat booming AI. Lantas, apakah ada pilihan selain Nvidia yang juga berpotensi menjadi jawara?

AI sector seperti yang kita tahu menjadi topik yang hangat dibicarakan sepanjang 2023 hingga 2024. Nvidia jelas menjadi sebuah perusahaan yang memimpin dari inovasi teknologi tersebut. Bagaimana tidak, Nvidia menjadi perusahaan yang memberikan return paling signifikan bagi investor. Sejak awal tahun, harga saham Nvidia telah melonjak lebih dari dua kali lipat, atau tepatnya sekitar 159%. Sedangkan benchmark S&P 500 hanya memberikan return 18% pada periode yang sama.

Kinerja Saham Nvidia dibandingkan S&P 500. Sumber: Seeking Alpha

Namun apabila berbicara mengenai valuasi, Nvidia menjadi perusahaan yang tergolong cukup ‘mahal’ diantara pemain lainnya. Jika dilihat melalui segi rasio laba per harga saham (Price to earning ratio atau P/E ratio), valuasi Nvidia berada pada sekitar 75x P/E, dibandingkan dengan pemain industri lainnya seperti Microsoft, Apple, Meta, Alphabet yang seluruhnya berada di bawah 40x P/E. Hanya AMD yang cukup berada jauh di atas dengan sekitar 261x P/E.

Valuasi beberapa perusahaan yang terkorelasi dengan AI. Sumber: Seeking Alpha

Melihat situasi yang seperti itu, tentu kita dapat berefleksi apakah ini menjadi waktu yang tepat untuk mengalihkan perhatian dari NVIDIA ke saham terkait AI lain yang juga memiliki potensi besar. Untuk mencari jawabannya, kita perlu untuk memahami value chain dari industri itu sendiri.

Sumber: Synopsys

Gambar di atas merupakan alur value chain dari hardware yang mendukung perkembangan teknologi AI. AI pada dasarnya adalah suatu sistem yang dapat dikembangkan akibat dari perkembangan teknologi chip yang pesat, yang kemudian disematkan dalam barang-barang elektronik yang sehari-hari kita gunakan. Hal tersebut karena sistem software AI dibangun di atas chip semiconductor tersebut. NVIDIA menjadi salah satu pemimpin dalam perkembangan chip dengan memproduksi chip yang mampu mensupport aplikasi dari AI.

Namun Nvidia hanya mendesign chip sesuai kebutuhan mereka dan tidak membangun chipnya sendiri, melainkan meng-outsource fabrikasi chip tersebut ke perusahaan lain, seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing Company ($TSM). Selain $TSM, perusahaan yang juga memberikan layanan manufaktur chip atau yang disebut foundry diantaranya $INTC, $UMC, GlobalFoundries, dan Samsung.

Satu hal yang penting adalah untuk membuat fabrikasi chip, diperlukan teknologi yang dinamakan EUV lithografi yang hingga saat ini, teknologi tersebut hanya dimiliki oleh ASML Holdings ($ASML). Ini tentu memberikan economic moat yang sangat tinggi pada $ASML mengingat seluruh pondasi dari perkembangan industri AI akan bergantung pada teknologi milik mereka .

Dalam sebuah proses manufaktur, tentu juga terdapat resiko defect. Tak terkecuali manufaktur hardware pendukung AI. Mendeteksi cacat produksi dan memperbaikinya tentu menjadi hal yang tak kalah penting. Chip diproduksi awalnya dalam bentuk wafer, dan inspeksi wafer menjadi faktor penting untuk dapat meningkatkan yield produksi sebuah chip. Oleh karenanya, teknologi yang dimiliki KLA Corporation ($KLAC) untuk inspeksi manufaktur dan peningkatan yield produksi menjadi faktor krusial dalam industri ini. Ditambah lagi $KLAC saat ini menjadi pemimpin pasar dalam segmen inspeksi wafer.

Pangsa Pasar Inspeksi Wafer. Sumber: The Information Network

Tak hanya itu, sebelum seluruh proses produksi dilakukan, pasti para engineer dari perusahaan-perusahaan manufaktur ini juga membutuhkan software dan sistem untuk men-design produk buatannya. Synopsys ($SNPS) menjadi perusahaan yang diandalkan jika berbicara tentang Electronic Design Automation. Mereka saat ini juga baru saja mengakuisisi Ansys ($ANSS) yang memiliki spesialisasi pada Mechanical Design Automation. Hal ini membuat layanan $SNPS dapat lebih streamlined antara desain elektronik dan mekanikal. Ditambah lagi, mereka juga memberi layanan pembentukan IP atau hak cipta dari produk yang dihasilkan oleh konsumen saat menggunakan sistem mereka. 

Pada pembahasan ini, kita hanya berbicara tentang perusahaan-perusahaan yang terkait dengan hardware dalam industri AI. Padahal, jika berbicara tentang software dan lini bisnis pada downstream value chain, ada lebih banyak pula pilihan perusahaan yang tak kalah menarik untuk kita pertimbangkan sebagai aset investasi kita. Yang terpenting, industri AI adalah cakupan industri yang sangat luas dan perkembangannya di era saat ini sedang sangat masif. Mendiversifikasi investasi dan memperhatikan perusahaan-perusahaan yang potensial untuk menjadi juara di masa depan adalah beberapa hal yang perlu kita lakukan sebagai investor yang cerdas.

AI Value Chain - | Beyond Exclamation

Pemain yang terkait dengan AI pada sisi downstream. Sumber: Hash Collision

Ditulis oleh
channel logo

Pius Bagas H

Right baner

Pius Bagas H

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
pluang insight
Pluang Insight: Lahan Virtual, Proyek Menggiurkan atau Bakal Gagal Total?
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1