Jackson Hole Symposium silam menjadi momen krusial karena pada event itu, Chairman the Fed, Jerome Powell memberi kan pidato yang memberi petunjuk terhadap pemotongan suku bunga. Pada kesempatan tersebut, Jerome Powell memberi indikasi bahwa pemangkasan tersebut dapat segera dilakukan. Maka dari itu, tentu sangat menarik mengetahui bagaimana strategi berinvestasi ketika suku bunga sudah mulai diturunkan.
Suku bunga nampaknya menjadi topik yang cukup hangat dibicarakan pada tahun ini di AS maupun secara global. Bagaimana tidak, bank sentral AS, The Fed, telah menaikkan suku bunga dengan cukup signifikan paska pandemi Covid-19. Hal tersebut dikarenakan kebijakan pemberian stimulus serta pencetakan uang atau quantitative easing yang dilakukan oleh The Fed pada saat era pandemi telah menyebabkan inflasi meningkat cukup tajam. Pada puncaknya, inflasi di AS sempat menyentuh angka 9.1% pada Juli 2022.
Akhirnya, setelah beberapa waktu menerapkan suku bunga yang mendekati 0 atau persisnya pada angka 0.25%, The Fed mulai untuk meningkatkan suku bunga secara perlahan pada bulan Maret 2022. Dan pada Juli 2023, suku bunga ditetapkan berada pada level 5.5%, dan terus bertahan hingga kini.
Usaha tersebut rupanya membuahkan hasil dimana inflasi berhasil turun hingga ke level 2.9% pada saat ini. Meski masih belum mencapai target The Fed dimana ingin menurunkan inflasi ke level 2%, sinyal positif The Fed akan potensi penurunan suku bunga memberi ekspektasi pasar untuk mereka segera memulai pemotongan tersebut pada pengumuman hasil rapat FOMC mengenai keputusan suku bunga pada 19 September mendatang.
Sumber: Reuters
Pada acara Jackson Hole Symposium yang diselenggarakan 22 Agustus - 24 Agustus silam, Chairman The Fed, Jerome Powell membawakan pidato yang memberi tone dovish, dimana diinterpretasikan bahwa sinyal pemotongan suku bunga sudah dekat. “Waktunya telah tiba untuk adanya penyesuaian kebijakan”, terang Powell. Meski begitu, jarak antara pidato Powell dengan pengambilan keputusan The Fed mengenai suku bunga masih terpaut hampir satu bulan, dan diantara waktu tersebut, banyak data-data ekonomi yang akan dirilis terkait pertumbuhan, pekerjaan, juga inflasi. Hal tersebut dapat mempengaruhi dan menjadi bahan pertimbangan The Fed untuk pengambilan keputusan di rapat FOMC mendatang.
Sumber: CME Fedwatch Tool
Faktor tersebut lantas rupanya tak menggoyahkan keyakinan pasar untuk The Fed tetap akan melakukan pemangkasan suku bunga pada bulan September. Dilansir dari CME Fedwatch Tool, survey menunjukkan bahwa 65.5% responden meyakini bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, atau ke angka 5.25%. Bahkan, 34.5% lainnya memiliki keyakinan yang lebih jauh dimana The Fed bahkan akan memotong suku bunga lebih jauh lagi yakni 50 basis poin, ke angka 5%.
Jika pemotongan suku bunga benar dilakukan di September ini, beberapa sektor dari pasar saham AS memiliki potensi untuk diuntungkan akibat hal tersebut. Kebanyakan, bisnis yang memperoleh dampak positif adalah bisnis - bisnis yang mengandalkan hutang untuk operasional usahanya. Hal tersebut membuat biaya hutang yang harus dikeluarkan perusahaan menjadi semakin murah.
Tak cuma itu, ritel yang memiliki tanggungan hutang pun juga akan membayar bunga lebih rendah, sehingga memiliki tambahan disposable income yang dapat mereka belanjakan, yang tentu akan menguntungkan bisnis yang terdampak olehnya.
Maka dari itu, menurut Forbes, beberapa sektor yang berpotensi diuntungkan dari penurunan suku bunga ini diantaranya:
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya pinjaman baru dan juga biaya pinjaman yang telah ada, membuat konsumen dapat memiliki daya beli lebih. Terlebih bagi konsuman yang sebelumnya terbatas hanya dapat membeli kebutuhan pokok saja, dan kini memiliki kemungkinan untuk melakukan pembelanjaan sekunder maupun tersier
Beberapa perusahaan yang termasuk dalam kategori ini yakni:
Performa saham GM pada 2024 melebihi Ford dan Tesla pada 2024 dengan peningkatan harga saham sekitar 39% secara YTD, yang sebagian dikarenakan hasil earnings Q2 yang positif. Mereka juga menjalin kerjasama dengan Uber untuk proyek autonomous driving mereka melalui Cruise. GM juga sangat berhati-hati dan tidak gegabah dalam penetrasi EV. Mereka bekerja sama dengan Samsung SDI untuk membangun pabrik baterai dan kendaraan listrik yang akan mulai produksi masal pada 2027.
Fast-food chain terbesar di dunia ini baru saja mengumumkan rencana investasi besar di UK dan Irlandia. Dalam 4 tahun ke depan, mereka berencana untuk berinvestasi sebesar $1.3 miliar untuk membuka 200 restoran baru dan membuka 24,000 lapangan pekerjaan.
Holding platform travel online terkemuka seperti Booking.com dan Agoda ini berhasil memukau investor dengan hasil earnings Q2nya yang melebihi ekspektasi. Penambahan disposable income dari sisi konsumen tentu memberikan ruang bagi konsumen untuk bisa mengalokasikan pengeluaran untuk berlibur, yang tentunya berpotensi meningkatkan pendapatan dari perusahaan.
Sektor teknologi informasi merupakan sektor yang padat modal karena bisnis harus melaksanakan investasi dalam riset dan pengembangan juga akuisisi untuk bisa terus menjadi kompetitif. Suku bunga yang lebih rendah memungkinkan pembiayaan yang lebih murah untuk melaksanakan hal-hal tersebut.
Beberapa perusahaan yang termasuk dalam kategori ini yakni:
Perusahaan yang lebih sering disebut TSMC ini masih menjadi pemain yang sangat penting dalam industri AI, karena pengembang chip terkemuka seperti NVIDIA meng-outsource produksi chip mereka ke perusahaan ini. TSMC memproduksi sekitar 60% dari chip di dunia, dan bahkan memproduksi 92% untuk chip yang lebih advanced. Kekuatan mereka di pasar serta valuasi yang lebih menarik dibanding pemain sejenis di industri ini menjadikan TSMC salah satu pertimbangan investasi yang menarik.
Masih dalam industri AI, Microsoft menjadi salah satu perusahaan teknologi terdepan dalam pengembangannya. Integrasi AI terhadap produk-produk andalannya seperti Azure, Copilot, dan lainnya memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan besutan Bill Gates ini. Beberapa analis juga mengatakan bahwa kapitalisasi pasar Microsoft dapat mencatai $4 triliun karena pertumbuhan AI dan eksekusi bisnis yang efisien dibawah CEO saat ini, Satya Nadella.
Pertumbuhan yang melebihi ekspektasi analis menjadi daya tarik dari Salesforce sebagai pemimpin dalam bisnis manajemen hubungan konsyumen. Perusahaan di saat ini juga sedang fokus mengitegrasikan AI dalam produknya, melalui peluncuran AgentForce. Aksi korporasi yang ramah terhadap pemegang saham, seperti pembagian dividen dan buyback saham, menjadi faktor yang memperkuat daya tarik investasi di perusahaan ini.
Sektor utilitas merupakan sektor yang defensif dan rutin membagikan dividen. Utilitas sering dibandingkan dengan investasi pada obligasi karena memiliki karakteristik yang mirip. Akibatnya, suku bunga rendah dapat mendorong investor untuk berpindah ke sektor utilitas dari obligasi karena memiliki potensi imbal hasil yang lebih.
Beberapa perusahaan yang termasuk dalam kategori ini yakni:
Dalam industri energi terbarukan, Next Era Energy menjadi perusahaan yang patut dipertimbangkan. Mereka saat ini menjadi produsen energi matahari dan angin terbesar di dunia. Perkembangan pusat data dan kebutuhan akan energi bersih secara signifikan memberi keuntungan pada perusahaan. Pertumbuhan earnings yang pesat, namun dengan EV/EBITDA yang terkategori rendah membuatnya undervalue dibanding potensi pendapatannya di masa depan.
Transaksi pada properti mayoritas dilakukan dengan pembiayaan. Dan suku bunga rendah berarti biaya hutang atau pembiayaan yang lebih rendah bagi pembeli properti. Hal tersebut memberi kemampuan bagi pembeli properti untuk bertransaksi properti serta mengembangkan portofolionya (bagi bisnis properti yang mengoleksi properti untuk disewakan).
Beberapa perusahaan yang termasuk dalam kategori ini yakni:
Pertumbuhan dari sektor e-commerce, rantai pasok last-mile, dan kebutuhan gudang persediaan diperkirakan akan berdampak positif bagi prospek bisnis real estate untuk logistik deperti Prologis. Faktor ini mendukung untuk Prologis dapat memiliki pertumbuhan arus kas 10% per tahun dalam beberapa tahun ke depan. Investasi strategis yang dilakukan perusahaan seperti pada Terrafina, juga menguatkan posisi mereka dalam pasar industri Meksiko.
Sektor Consumer Staples merupakan sektor yang defensif dan tidak terpengaruh dengan siklus ekonomi, karena mereka kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari yang sudah pasti dibutuhkan oleh konsumen dalam kondisi apapun. Namun perusahaan sektor ini yang juga menjual barang-barang diskresioner atau sekunder akan memperoleh dampak yang mirip dengan yang dirasakan sektor consumer discretionary.
Beberapa perusahaan yang termasuk dalam kategori ini yakni:
Dalam rilis kinerjanya untuk Q2 2024, Walmart menunjukkan kekuatan dari sisi keuangannya karena berhasil melebihi ekspektasi analis dari sisi pendapatan dan juga EPS. Manajemen Walmart juga meningkatkan guidance mereka untuk setahun ini, menunjukkan keyakinan akan pertumbuhan yang berkelanjutan yang disokong oleh penjualan e-commerce dan juga toko.
P&G juga memiliki kinerja melebihi ekspektasi analis dalam rilis laporan keuangan terakhirnya, meskipun pendapatannya sedikit menurun. EPS mereka $1.4 dibanding estimasi sebesar $1.37, menunjukkan kemampuan menjaga profitabilitas meski dalam situasi ekonomi yang tak menentu. Kedepannya, perusahaan berfokus untuk menargetkan pertumbuhan penjualan yang organik serta arus kas yang kuat.
Salah satu produsen minuman terbesar di dunia ini menunjukan pertumbuhan yang solid serta marjin keuntungan yang semakin membesar. Perusahaan memperkirakan pertumbuhan earnings sebesar 7.48% pada tahun ini. Mereka juga beradaptasi dengan perubahan preferensi konsumen dengan melebarkan opsi produk snack dan minuman yang lebih sehat, dan dengan cepat meraup pangsa pasar di segmen yang sedang berkembang ini.
Penurunan suku bunga dimaksudkan untuk meningkatkan aktifitas ekonomi. Hal tersebut memicu peningkatan produksi yang dalam prosesnya akan berdampak pada peningkatan permintaan dari material-material untuk produksi.
Beberapa perusahaan yang termasuk dalam kategori ini yakni:
Linde baru saja mengumumkan investasi senilai $2 miliar untuk pembangunan fasilitas hidrogen bersih di Alberta, Canada. Fasilitas ini ditargetkan rampung pada 2028 dan akan menjadi pabrik hidrogen terbesar di Kanada, menangkap lebih dari 2 juta metrik ton CO2 per tahun. Hal ini semakin mendukung posisi Linde sebagai pemimpin dalam solusi industri berkelanjutan yang akan menyokong pertumbuhannya dalam jangka panjang.
Permintaan global dari komoditas tambang penting seperti tembaga mendukung kinerja bisnis dari BHP. Tembaga menjadi faktor krusial dalam tren transisi global terhadap energi terbarukan dan juga kendaraan listrik, karena komoditas tersebut lebih banyak dibutuhkan dibandingkan dengan infrastruktur energi dan otomotif yang konvensional. Sebagai perusahaan yang memiliki aset tambang tembaga yang ekstensif tentu akan sangat diuntungkan dengan pertumbuhan permintaan yang terjadi.
Apabila penurunan suku bunga benar akan mulai dilakukan di bulan September kelak, hal tersebut tentu akan menjadi katalis positif untuk aset-aset yang memiliki resiko lebih tinggi seperti saham dan juga aset kripto. Hal ini dikarenakan preferensi investor akan berubah menjadi lebih agresif, karena laju pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan meningkat kembali.
Oleh karenanya, mengambil peluang dalam kondisi ekonomi yang diperkirakan akan menanjak kembali patut untuk dipertimbangkan oleh investor. Namun, tetap saja pengaturan keuangan dan manajemen resiko tetap perlu dilakukan agar menghindarkan dari pengambilan keputusan yang emosional yang justru dapat merugikan.
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini