NFLX akan melaporkan kinerja keuangannya sepanjang 4Q24 pada hari Rabu (1/22) dini hari. Sebagai perusahaan pemberi layanan streaming video, NFLX memegang market share sebesar 21% di pasar video streaming secara global. Dominasi market share yang diiringi dengan pertumbuhan industri membuat NFLX mampu bersaing mengalahkan kompetitornya. Simak selengkapnya di sini!
Netflix Inc. adalah perusahaan hiburan global yang menawarkan layanan streaming video on-demand berbasiskan model bisnis berlangganan.
Berpusat di negara bagian California, Netflix berhasil menjadi pemain pentolan industri streaming dengan total pangsa pasar sebesar 21% secara global. Bahkan, Netflix kini menjadi salah satu perusahaan penyedia layanan streaming berbayar yang paling bonafide sejagat dengan total pelanggan lebih dari 282,7 juta pengguna (3Q24). Adapun pada 17 Januari 2024, nilai kapitalisasi pasarnya sukses menembus US$366,8 miliar.
Saat ini, perusahaan memfokuskan aktivitasnya pada dua segmen bisnis utama. Keduanya berhasil menyumbang pendapatan US$33,7 miliar bagi perusahaan di 2023, tumbuh 6,7% dibanding setahun sebelumnya. Di tahun 2024, NFLX diproyeksikan memiliki pendapatan sebesar US$38.8 miliar (+15.2%) dengan average revenue per user US$11,69 per bulannya.
Kedua segmen bisnis itu terdiri dari:
Meski menancapkan kuku kuat di industri platform streaming, Netflix Inc ($NFLX) sejatinya masih memiliki pesaing yang siap menjegalnya di kompetisi industri tersebut, seperti Hulu, Disney+, YouTube TV, Peacock TV, Paramount+, and HBO Max.
Industri hiburan digital tampaknya tak bakal memasuki usia senja dalam waktu singkat. Bahkan, pasarnya diperkirakan akan terus menggembung dalam beberapa tahun mendatang.
Ukuran pasar industri video on-demand sendiri diproyeksikan akan bertumbuh 17% CAGR dri 2024-2032 (USD 113,78 miliar pada tahun 2024 menjadi USD 399,05 miliar pada tahun 2032) menurut Fortune Business Insight.
Tak hanya itu, pertumbuhan pelanggan industri video on-demand juga diperkirakan akan naik menjadi 3,1 miliar pengguna secara global. Hal ini tentunya bisa menjadi peluang cuan bagi Netflix, yang saat ini memiliki 282,7 juta pelanggan dan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) secara tahunan sebesar US$78,97 di tahun 2025
Rata-rata Pendapatan Per Pengguna | Sumber: Statista
Pada Oktober 2024, Netflix telah menaikan harga langganannya, dimana hal ini akan mempengaruhi tingkat revenue Netflix di 4Q24.
Kendati demikian, Netflix diperkirakan akan mengerek kembali harga langganannya yang disebabkan oleh penambahan jumlah proyek atau film yang ditawarkannya kepada pelanggannya dan judul film yang ada di layanan streaming netflix berhasil mencetak time screen tinggi, misalnya seperti Squid game ataupun boxing mike tyson.
Kenaikan harga layanan tentu saja akan mempertebal kantong pendapatan Netflix. Perusahaan diharapkan bisa meraup pendapatan US$38,8 miliar di 2025, naik 15,2% dibanding tahun sebelumnya. Hal ini pun akan membuat ARPU Netflix menjadi US$11,69 secara blended.
Detil Pendapatan Netflix | Sumber:Bloomberg
Netflix berinvestasi dalam hal akuisisi konten, baik melisensikan produksi eksternal maupun memproduksi banyak serial dan film orisinil. Bukan tanpa sebab, strategi ini ditujukan untuk menarik minat masyarakat untuk menggunakan layanan Netflix.
Upaya itu pun membuahkan hasil. Sebagai buktinya, Netflix sukses meningkatkan jumlah pelanggannya menjadi 282,7 miliar subscribers di kuartal III 2024, tumbuh 5% YoY
Di samping itu, Netflix juga telah memperbaiki aspek customer experience. Tak ketinggalan, Netflix juga menemukan jalan keluar terhadap permasalahan berbagi kata sandi (sharing password), dimana Netflix akan “mematikan” akun yang ketahuan melakukan tindakan tersebut. Masalah password sharing ini dapat meningkatkan bargaining power dari NFLX, dimana dengan marketing expense yang lebih rendah secara proporsi dibandingkan dengan pendapatan, revenue NFLX cenderung meningkat. Misalnya seperti di 3Q24 bahkan tanpa dorongan dari iklan, Netflix memiliki pendapatan yang naik 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, menjadi lebih dari US$ 9,8 miliar.
Diproyeksikan pendapatan NFLX mengalami pertumbuhan sebesar 15,2% YoY di tahun 2024. Pada tahun 2 tahun sebelumnya (setelah covid 19), pendapatan netflix hanya bertumbuh 6,5%-6,7% YoY. Sebagai market leader di bidang video streaming, NFLX memiliki skema pendapatan berupa subscription, sehingga NFLX hanya perlu memproduksi 1x lalu dapat di tonton berulang-ulang kali oleh usernya. Saat ini 99% pendapatan NFLX berasal dari recurring income subscription.
Income Statement Netflix | Sumber: Bloomberg
Hal ini juga didukung oleh pertumbuhan user dari NFLX, dimana secara FY24, diproyeksikan user netflix berada di level 288.7 juta pengguna dengan ARPU US$11,69 per bulan atau US$276.7 per tahunnya.
Model Pendapatan Netflix | Sumber: Bloomberg
Apabila ditinjau dari sisi laba, NFLX selama beberapa tahun terakhir sukses membukukan laba yang naik. Pada tahun 2024, diproyeksikan laba kotor perusahaan naik menjadi 45,8% (Vs. 41,5% di tahun 2023). Selanjutnya dari sisi bottom line juga diproyeksikan memiliki EPS sebesar US$19,82 atau tumbuh 60,6% YoY dengan tingkat margin 22.4% untuk tahun 2024 (Vs. 16,4% di tahun 2023)
Metrik Rasio Keuntungan dan Imbal Hasil Netflix | Sumber: Bloomberg
Menurut JP Morgan, harga wajar saham Netflix ($NFLX) berada di US$1000.
Lebih lanjut, apabila ditilik dari rasio harga saham terhadap labanya (rasio P/E), valuasi NFLX saat ini berada di angka 35,9x P/E atau lebih “premium” dibandingkan rata-rata kompetitornya sebesar 18,5x P/E. Kendati begitu, investor sepertinya “mewajarkan” harga premium tersebut mengingat NFLX merupakan pemimpin di industri streaming video.
Valuasi P/E Netflix | Sumber: Bloomberg
Sebesar 99% dari total pendapatan NFLX berasal dari berlangganan. Dengan biaya langganan yang tergolong mahal ditambah dengan kenaikan tarif yang terjadi setiap tahunnya, maka ditakutkan akan ada beberapa oknum peretas yang bakal meretas produk Netflix sehingga satu akun dapat digunakan oleh beberapa orang berbeda dengan metode password sharing. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan sudah melakukan inovasi, langkah mitigasi, dan menonaktifkan akun yang kedapatan melakukan berbagi kata sandi dengan pengguna lain.
Potensi pasar hiburan digital yang menggiurkan tentu akan dimanfaatkan oleh pesaing-pesaing Netflix seperti Hulu, Disney+, YouTube TV, Peacock TV, Paramount+, dan HBO Max untuk terus mencari cara untuk mengeruk cuan di dalamnya.
Dengan demikian, Netflix harus terus berinovasi dalam menciptakan film sendiri atau membeli lisensi agar bisa bersaing dengan kompetitornya seperti menawarkan judul-judul film yang menarik. Hal ini ditujukan agar Netflix tidak kehilangan pangsa pasarnya serta mempertahankan pertumbuhan pendapatan yang positif.
Seperti yang disinggung sebelumnya, harga saham Netflix memiliki valuasi yang tergolong premium dibandingkan kompetitornya. Dengan adanya perlambatan pertumbuhan industri video on-demand, Netflix memiliki potensi untuk terkena efek domino yang berimbas terhadap penurunan harga saham perusahaan.
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp10.000 dan hanya tiga kali klik saja! Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini