Bank of Japan mengadakan pertemuan kebijakan moneter pertamanya tahun 2025 pada tanggal 23-24 Jan 2025 atau 4 hari setelah pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump. Lantas berikut adalah proyeksi kebijakan yang akan diterapkan oleh BOJ. Simak berita berikut!
Dewan BOJ yang menetapkan kebijakan moneter akan bertemu pada 23-24 Januari 2025 dan akan memutuskan mengenai beberapa kebijakan moneter termasuk suku bunga acuan di Jepang. Sebelumnya BOJ mengakhiri suku bunga negatif selama bertahun-tahun pada bulan Maret 2024 dan menaikkan target kebijakan jangka pendeknya menjadi 0.25% pada bulan Juli 2024.
Dampak dari kenaikan suku bunga oleh BOJ cukup besar karena money flow untuk carry trade dari Jepang dan dipindahkan ke negara lain yang memiliki return lebih tinggi. Bayangkan saja, dahulu ketika BOJ masih menerapkan kebijakan suku bunga negatif, banyak investor yang memilih untuk meminjam uang di Jepang menggunakan Yen dan memindahkan uang nya ke aset deposito ataupun saham yang bisa memberikan return yang jauh lebih besar.
Kalau diperhatikan sejak tahun 2010 pinjaman yen lintas negara telah meningkat menjadi JPY 157 triliun (USD1 triliun). Total tersebut termasuk pinjaman dari negara Jepang ke seluruh dunia (RoW), dari RoW ke Jepang dan pinjaman pinjaman lepas pantai murni lepas pantai sebesar JPY 328 triliun (USD 2.2 triliun). Data pada akhir setiap periode mencerminkan tren peningkatan, menurut Bank for International Settlements (BIS) dan ING.
Dengan adanya peningkatan suku bunga oleh DOJ maka secara otomatis, Yen akan menguat yang artinya investor harus mengembalikan dengan cost yang lebih mahal karena kurs Yen menguat dibandingkan dengan pada saat investor melakukan peminjaman Yen.
Hal ini juga tergambar dari crash pada 5 Augustus 2024 yang disebabkan oleh Yen Carry Trade. Dimana ketika Bank of Japan (BOJ) menaikan suku bunga nya ke level 0.25%, kenaikan suku bunga berdampak pada apresiasi nilai tukar USD/JPY sebesar 14% (10 Juli sampai 5 Agustus 2024) yang menyebabkan investor menjual aset mereka dipasar yang memiliki risiko tinggi seperti crypto dan saham yang artinya fund flow kembali ke Jepang.
Ada keyakinan bahwa BOJ akan meningkatkan suku bunga lagi pada pertemuan 23-24 Jan 2025 mendatang sebesar 25-50 bps. Hal ini dilandasi karena adanya penundaan kenaikan suku bunga di Bulan Desember 2024 karena BOJ memiliki pandangan tentang upah dan prospek kebijakan AS oleh Trump yang masih belum stabil. Selain itu, tingkat inflasi Jepang naik cukup pesat secara bulanan dari 2.3% pada Oktober 2024 menjadi 2.9% pada November 2024. Dimana BOJ sendiri menargetkan inflasi Jepang ada di level 2%.
Japan Inflation Rate | Sumber: Trading Economics
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp10.000 dan hanya tiga kali klik saja! Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini