Sampai dengan Juli 2024, jumlah investor kripto di Indonesia menempati peringkat ke 7 sebagai negara dengan investor kripto terbesar di dunia. Simak berita berikut!
Indonesia memiliki jumlah penduduk sebanyak 281.6 juta jiwa (proyeksi tahun 2024), namun hanya 12.78 juta jiwa yang telah melakukan investasi di saham sampai dengan April 2024 atau tidak sampai 5% dari total penduduk Indonesia (KSEI, 2024).
Tingkat literasi keuangan di Indonesia juga masih rendah dari 4.92% di tahun 2019 menjadi 4.11% di tahun 2022. Sebaliknya, tingkat inklusi keuangan justru menunjukan peningkatan dari 1.55% di tahun 2019 menjadi 5.19% di tahun 2022.
Walaupun dengan tingkat literasi keuangan yang rendah, tercatat per April 2024, jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 20.16 juta jiwa (Bappebti). Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah investor saham di Indonesia mengingat pasar saham sudah ada jauh lebih lama dibandingkan dengan pasar crypto di Indonesia.
Sampai dengan per Juli 2024, Indonesia menempati peringkat ke tujuh sebagai negara yang memiliki jumlah investor kripto terbanyak di dunia, setelah India, China, USA, Brazil, Vietnam, dan Pakistan.
Selanjutnya, apabila ditinjau dari nilai transaksi kripto di Indonesia secara bulanan mengalami kontraksi dari Rp103.58 triliun pada Maret 2024 menjadi Rp52.3 triliun pada bulan April 2024. Namun, secara tahunan, nilai transaksi kripto meroket hingga 328.63% YoY. Adapun sepanjang tahun 2024 (YTD 24), nilai transaksi kripto mencapai Rp211.10 triliun
Pertumbuhan investor kripto sejalan dengan menariknya coin-coin kripto seperti BTC ataupun ETH yang semakin banyak diadopsi oleh kalangan retail dan institutional, serta menunjang transparansi.
Bagikan artikel ini