Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Haruskah The Fed Menurunkan Bunga Secepatnya?
shareIcon

Haruskah The Fed Menurunkan Bunga Secepatnya?

9 Aug 2024, 7:47 AM·Waktu baca: 2 menit
shareIcon
Kategori
Haruskah The Fed Menurunkan Bunga Secepatnya?

Benarkah The Fed masih memiliki pertimbangan besar untuk menurunkan interest rate atau tidak? Simak beritanya berikut ini

The Fed telah mempertahankan suku bunga nya di level 5.25%-5.5% selama lebih dari setahun kebelakang. Di era suku bunga yang tinggi, berdampak pada pengetatan likuiditas, bukan hanya di AS namun secara global. 

Ditengah isu resesi 2025 yang diramalkan akan melanda dunia ini, banyak ekonom menyarankan agar The Fed menurunkan suku bunga 25 bps sampai dengan 50 bps secepatnya agar bisa mengurangi dampak dari resesi 2025 atau bahkan hanya menimbulkan perlambatan ekonomi saja. 

Namun, nampaknya The Fed masih sangat berhati-hati untuk menurunkan suku bunga dan masih wait and see dengan data perekonomian yang akan dirilis pada Bulan Agustus ini sampai dengan 16 September 2024. 

Misalnya, seperti data ketenagakerjaan yang baru dirilis pada 8 Agustus 2024, yang menunjukan klaim pengangguran mingguan yang turun lebih rendah dibandingkan ekspektasi yakni di level 233,000 (Vs. ekspektasi di level 240,000). Hal ini menunjukan bahwa pasar tenaga kerja menunjukkan ketahanan yang lebih kuat dari yang diperkirakan.

Sebelumnya, dengan adanya peristiwa Black Monday 5 Agustus 2024 lalu, banyak ekonom dan investor yang mendasar The Fed untuk melakukan emergency meeting dan mengusulkan untuk cut rate sebelum jadwal yang telah ditentukan, yakni di tanggal 17-18 September 2024. Namun, The Fed sudah memberikan klarifikasi bahwa tidak berencana untuk melakukan cut rate sebelum menganalisis data ekonomi secara lebih mendalam. 

Apa Dampaknya Apabila The Fed Terlambat Untuk Memotong Suku Bunga?

Apabila The Fed terlambat maka diprediksikan bahwa perekonomian global akan menjadi resesi di tahun depan. Hal tersebut juga sudah disampaikan oleh para ekonom dunia, bahkan CEO JP Morgan turut menyampaikan pendapatnya bahwa probabilitas AS untuk masuk kedalam resesi meningkat dari 25% menjadi 35%. 

Hal ini disebabkan karena ketatnya likuiditas membuat adanya perlambatan perekonomian secara hebat di dunia karena sekarang ini negara AS masih menjadi salah satu negara adidaya secara global, dimana tumbangnya perekonomian AS dapat menimbulkan domino efek ke negara-negara lainnya, khususnya negara berkembang yang memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap AS.

Ditulis oleh
channel logo

Marcella Kusuma

Right baner

Marcella Kusuma

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
pluang insight
Pluang Insight: Lahan Virtual, Proyek Menggiurkan atau Bakal Gagal Total?
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1