Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Digest Saham: Yield Obligasi Naik, Saham AS Turun
shareIcon

Digest Saham: Yield Obligasi Naik, Saham AS Turun

8 Jan 2025, 6:24 AM·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Kategori
Digest Saham: Yield Obligasi Naik, Saham AS Turun

Imbal hasil obligasi 10 tahun AS naik ke 4.693%, level tertinggi sejak April ditambah dengan kombinasi kenaikan harga dan lowongan kerja tinggi menyebabkan ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve pada 2025 menjadi lebih slowing down. Simak berita berikut!

From Equity Research Desk

MAKRO

  • Jumlah pekerja yang mengundurkan diri pada November turun ke angka terendah sejak pandemi, yaitu di bawah 3,1 juta. Aktivitas perekrutan mencapai titik terendah dalam satu dekade, tetapi pasar tenaga kerja tetap kuat. Pertumbuhan pekerjaan melambat karena normalisasi pasca-pandemi dan dampak suku bunga tinggi. Hingga November, rata-rata tambahan pekerjaan bulanan mencapai 180.363, mirip dengan periode 2010–2019. Laporan pekerjaan Desember diperkirakan menunjukkan tambahan 156.500 pekerjaan dengan tingkat pengangguran tetap di 4,2%. Jumlah lowongan kerja naik menjadi 8,1 juta pada November, melampaui perkiraan sebelumnya. Ekonom mencatat pasar tenaga kerja berada dalam fase "tunggu dan lihat" terkait kebijakan Presiden terpilih yang dapat memengaruhi dinamika ekonomi.
  • Imbal hasil obligasi 10 tahun AS naik ke 4,693%, level tertinggi sejak April, setelah data ekonomi menunjukkan inflasi di sektor jasa sulit dikendalikan. Indeks harga jasa ISM untuk Desember meningkat ke 64,4 dari 58,2 di November, mengindikasikan kenaikan harga jasa. Laporan JOLTS menunjukkan jumlah lowongan kerja yang lebih tinggi dari perkiraan, menambah tekanan inflasi. Kombinasi kenaikan harga dan lowongan kerja tinggi dapat mengurangi ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve pada 2025. Investor menunggu data payroll ADP dan laporan nonfarm payroll dari BLS untuk Desember yang akan memberikan gambaran lebih jelas tentang pasar tenaga kerja AS. The Fed diperkirakan mempertahankan suku bunga pada pertemuan 28-29 Januari, dengan peluang sekitar 93% menurut CME Group. Risalah pertemuan Fed Desember akan dirilis, menjadi fokus investor untuk memahami pandangan pembuat kebijakan terkait prospek ekonomi dan kebijakan moneter.

GSS

  • $NVDA : Nvidia (NVDA) meluncurkan chip GeForce RTX 50-series untuk PC desktop dan laptop berbasis arsitektur Blackwell. Chip ini akan tersedia dengan harga mulai US$550 hingga US$2.000, dan laptop yang menggunakannya akan mulai dirilis pada bulan Maret. Peluncuran dilakukan di CES di Las Vegas, di mana CEO Jensen Huang mengumumkan kemampuan chip untuk gaming.
  • $TSLA : Saham Tesla (TSLA) turun 4,1% setelah regulator federal AS (NHTSA) menyelidiki kecelakaan terkait fitur Smart Summon dan Actually Smart Summon. Fitur ini memungkinkan kendaraan Tesla bergerak secara otomatis melalui aplikasi, tetapi dilaporkan gagal mendeteksi rintangan dan kendaraan yang diparkir. NHTSA menerima 12 keluhan terkait Smart Summon dan 1 keluhan untuk versi yang lebih canggih, Actually Smart Summon.
  • $UBER : Uber (UBER) menjalin kerja sama dengan Nvidia (NVDA) untuk mempercepat penggunaan AI dalam teknologi mobil otonom. Uber akan memanfaatkan platform Cosmos dan DGX Cloud milik Nvidia untuk membantu mitra kendaraan otonomnya. CEO Uber Dara Khosrowshahi menyebut AI generatif sebagai kunci masa depan mobilitas, dengan dukungan data dan daya komputasi tinggi. Kolaborasi ini bertujuan mempercepat pengembangan solusi kendaraan otonom yang aman dan dapat diandalkan.
Selengkapnya

 

Fear & Greed Index

Gauge Image
 
Fear 36
Jan 7 2025 at 6:59:52 PM ET
 

Top Index Performance

S&P 5005,909.03-1.11%
NASDAQ19,489.68-1.89%
DJIA42,528.36-0.42%

 

Top Gainers

18.13%
 

Top Losers

-11.25%
Disclaimer: Berinvestasi dalam cryptocurrency dan saham AS memiliki risiko yang melekat, dan Anda bertanggung jawab penuh atas keputusan investasi Anda. Informasi yang diberikan oleh Pluang berasal dari riset internal dan tidak dipengaruhi oleh pihak ketiga. Informasi ini tidak boleh dianggap sebagai saran atau nasihat keuangan, dukungan, rekomendasi, tawaran atau ajakan untuk melakukan aktivitas investasi apapun. Harga cryptocurrency dan saham AS sangat fluktuatif dan dapat berubah dengan cepat. Selalu lakukan riset Anda sendiri dan pertimbangkan toleransi risiko Anda sebelum membuat keputusan investasi. Pluang tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan yang diakibatkan oleh penggunaan informasi ini. Jika Anda ragu, kami menyarankan untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan independen.
Pluang berlisensi resmi dan diawasi oleh Bappebti. Semua transaksi saham as tercatat di Bursa Berjangka jakarta (BBJ) dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI) Semua transaksi aset kripto tercatat di Bursa Komoditi Nusantara (CFX) dan Kliring Komoditi Indonesia (KKI)
Ditulis oleh
channel logo

Marcella Kusuma

Right baner

Marcella Kusuma

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
pluang insight
Pluang Insight: Lahan Virtual, Proyek Menggiurkan atau Bakal Gagal Total?
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1