MAKRO - Dengan Fed bersiap untuk memotong suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2020, kesehatan ekonomi AS akan memainkan peran penting dalam menentukan arah pasar. Faktor kunci termasuk kondisi pasar tenaga kerja, tren inflasi, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Kesimpulannya, jika ekonomi menunjukkan tanda-tanda kelemahan, pemotongan suku bunga dapat memberikan dukungan, tetapi jika ekonomi tetap kuat, pasar mungkin tidak melihat banyak perubahan signifikan.
- Harga emas mencapai rekor tertinggi karena spekulasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve dan upaya pembunuhan terhadap Donald Trump. Investor beralih ke emas sebagai aset aman di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi, mendorong harga emas naik lebih dari 1,77% menjadi sekitar $2.465 per ons.
- Harga minyak naik karena kekhawatiran tentang produksi AS setelah Badai Francine dan ekspektasi penurunan stok minyak mentah AS. Brent naik 1,9% menjadi $72,94 per barel, sementara WTI naik 2,3% menjadi $69,29 per barel. Penurunan stok minyak mentah AS yang diharapkan dan kekhawatiran tentang dampak badai pada produksi minyak AS mendorong kenaikan harga ini.
GSS - $MSFT : Microsoft mengumumkan program pembelian kembali saham senilai $60 miliar dan peningkatan dividen sebesar 10% di tengah investasi yang meningkat dalam kecerdasan buatan (AI) dan restrukturisasi perusahaan. Langkah ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa pengeluaran mereka untuk AI memberikan hasil yang positif, meskipun ada perlambatan dalam pertumbuhan bisnis cloud Azure. Saham Microsoft ditutup pada harga $431,34, naik 0,17% pada hari Senin, dan naik lagi 0,73% dalam perdagangan setelah jam kerja.
- $INTC : Intel mengumumkan rencana untuk menjadikan Intel Foundry Services sebagai anak perusahaan independen, yang menyebabkan sahamnya melonjak 8,6%. Langkah ini memungkinkan Intel Foundry untuk mencari sumber pendanaan independen. Selain itu, Intel juga mengumumkan kesepakatan dengan Amazon Web Services (AWS) untuk mengembangkan chip AI khusus, yang memperkuat kemitraan mereka.
- $AAPL : Menurut analis dari TF International Securities, penjualan pre-order akhir pekan pertama untuk seri iPhone 16 mengalami penurunan sebesar 12,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menyebabkan harga saham Apple turun 2% dalam perdagangan premarket.
Selengkapnya |