Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Earnings Nvidia (NVDA) Di Depan Mata, Mungkinkah Performanya tetap Membara?
shareIcon

Earnings Nvidia (NVDA) Di Depan Mata, Mungkinkah Performanya tetap Membara?

26 Aug 2024, 10:54 AM·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
Kategori
Earnings Nvidia (NVDA) Di Depan Mata, Mungkinkah Performanya tetap Membara?

Nvidia ($NVDA) berencana untuk merilis laporan keuangannya untuk periode Q2 2024 pada hari Rabu, 28 Agustus 2024 mendatang. Ekspektasi pasar terhadap raja chip ini rupanya cukup tinggi. Lantas apakah kinerja mereka tetap dapat memuaskan para investor dan membawa saham ini terbang lebih tinggi lagi?

Sebagai pemimpin dalam industri AI dan semikonduktor, rilis laporan keuangan Nvidia menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh investor. Hal ini menjadi momen kebenaran apakah perusahaan ini memang memiliki konsistensi dalam kinerja, baik dari sisi pertumbuhan pendapatan, maupun laba. Antusiasme pasar terhadap rilis keuangan Nvidia pun cukup tinggi, dibuktikan dengan harga sahamnya yang melonjak 4.55% pada penutupan perdagangan hari Jumat, 23 Agustus silam.

Sejak meledaknya ChatGPT pada tahun lalu, Nvidia berhasil menguasai pasar data center GPU dengan pangsa pasar sebesar 98%, menurut riset dari Wells Fargo. Hal tersebut memantapkan posisi Nvidia sebagai perusahaan yang sangat berpengaruh di dunia.

Meski begitu, beberapa tantangan dialami oleh perusahaan ini dalam rangka mempertahankan posisinya sebagai pemain terdepan dalam industri AI.

Keterlambatan Pengiriman Blackwell Chip

Inovasi terkini Nvidia, yakni arsitektur Blackwell Chip, dikabarkan akan ditunda pengirimannya akbiat adanya kesalahan desain. Hal ini tentu memberi ruang bagi kompetitor untuk bisa mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Nvidia. Keterlambatan ini pula juga akan berpengaruh pada perkiraan pendapatan Nvidia di masa depan.

Di saat mayoritas perusahaan teknologi sedang berlomba-lomba untuk mengembangkan lini bisnis dan kemampuan AI mereka, sebuah keterlambatan dalam pasokan menjadi suatu hal yang signifikan. CEO Google, Sundar Pichai mengatakan bahwa saat ini adalah waktu untuk over-invest dalam GPU, demi mengamankan kapasitas GPU yang diperlukan untuk pengembangan model AI mereka. Sebuah keterlambatan, akan sangat berdampak negatif.

Nvidia Blackwell Platform. Sumber: Nvidia

Kompetisi yang memanas

Mempertahankan 98% pangsa pasar bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Jika ditelaah, kompetisi dalam industri ini kianlah memanas. Meskipun Nvidia saat ini menjadi pemasok untuk kebutuhan chip bagi perusahaan-perusahaan teknologi lainnya, konsumen dari Nvidia sangat mungkin untuk menjadi kompetitor ketika mereka subah mulai mengembangkan dan memproduksi chip mereka sendiri.

Sebut saja Tesla, Google, dan Amazon yang merupakan basis konsumen dari Nvidia. Ketiga perusahaan raksasa teknologi tersebut, kini juga mengembangkan chip mereka sendiri, demi bisa mengurangi ketergantungan terhadap pihak ketiga.

Tak cuma dari konsumen yang berpotensi menjadi kompetitor, rival lama Nvidia, AMD juga sedang melakukan manuver-manuver yang mengungguli Nvidia. AMD baru-baru ini mengumumkan akan mengakuisisi ZT Systems, sebuah perusahaan cloud computing dengan nilai $5 miliar. Keunggulan yang dimiliki ZT System akan melengkapi AMD dalam penguatan infrastruktur AI milik mereka, yang diperkirakan dapat menjadi faktor yang bisa menyaingi Nvidia.

Kinerja Keuangan dan Valuasi

Meskipun banyak tantangan yang sedang dihadapi, Nvidia nampaknya selalu memberikan hasil positif dalam beberapa periode kebelakang. Terbukti dalam 3 kuartal terakhir, kinerja keuangan mereka selalu melebihi ekspektasi analis. Pada Q1 2024 saja, mereka berhasil mencetak EPS sebesar $0.61 dibanding estimasi analis di $0.56 (lebih tinggi 9.30%).

Dari sisi pendapatan, pertumbuhan mereka bisa dibilang sangatlah pesat. Di Q1 2024 saja, mereka berhasil mencatatkan pendapatan sebesar $26.04 miliar, atau tumbuh sebesar 262.12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dimana mereka hanya mencetak pendapatan sebesar $7.19 miliar.

Profitabilitas Nvidia juga mengalami peningkatan yang sangat pesat di kuartal terakhir dengan pencatatan laba bersih sebesar $14.88 miliar, atau meningkat 628.39% dibandingkan tahun sebelumnya. Kinerja yang tergolong fantastis ini membuat akhirnya pasar memberi harga premium terhadap saham Nvidia.

Pada saat artikel ini ditulis, dengan harga $129.37 per saham, Nvidia memiliki valuasi Price-to-Earnings (P/E) Ratio sebesar 75.65x, sebuah valuasi yang tergolong cukup mahal untuk sebuah perusahaan. Sebagai perbandingan, valuasi perusahaan teknologi yang tergabung dalam kategori Magnificent 7, tidak ada yang mencapai angka tersebut, membuatnya menjadi perusahaan dalam kelompok tersebut dengan P/E tertinggi.

Valuasi P/E Ratio Magnificent 7

Hal ini menunjukkan bahwa ekspektasi pasar terhadap kinerja keuangan Nvidia di masa depan sungguhlah besar. Untuk dapat menurunkan valuasi tersebut atau paling tidak mengikuti angka di saat ini, kinerja Nvidia haruslah terus bertumbuh, lebih cepat dari pertumbuhan harga sahamnya. Namun, beberapa sumber mengatakan bahwa tingkat pertumbuhan yang pesat ini tidaklah berkelanjutan, karena akan ada momen dimana tahap maturity dialami oleh Nvidia dan pelemahan pertumbuhan akan memberikan efek penyesuaian terhadap valuasi, yang mana akan mendorong harga sahamnya untuk terkoreksi.

Pada kuartal mendatang, analis mengestimasikan pendapatan Nvidia mencapai $28.72 miliar dengan estimasi EPS $0.65 per lembarnya, sebuah peningkatan lebih dari 2x lipat dibanding periode yang sama tahun lalu.

Kesimpulan

Meski dengan tantangan yang begitu besar, satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan dari Nvidia adalah free cash flow (FCF) mereka yang sangat melimpah. Hal ini dimungkinkan akibat marjin keuntungan mereka yang cukup tebal.

Tentu dengan FCF yang besar ini, akan sangat memungkinkan bagi Nvidia untuk terus melakukan riset dan pengembangan terhadap teknologi-teknologi baru yang dapat bersaing di pasar, tanpa membahayakan arus kas mereka. Pada Q1 2024, Nvidia mencatat FCF sebesar $14.98 miliar, menempatkan FCF mereka secara TTM menjadi $39.33 miliar, sebuah angka yang fantastis untuk memberi mereka fleksibilitas dalam melakukan aksi korporasi.

Namun tetap saja, dengan tingginya valuasi yang saat ini dimiliki oleh Nvidia, membuatnya menjadi aset yang berisiko untuk diinvestasikan pada saat ini. Dan earnings Nvidia yang akan datang akan menjadi kunci apakah perusahaan ini dapat memenuhi ekspektasi pasar, atau bahkan tetap melebihinya, atau justru melesu dalam sisi kinerja. 

Transaksi Saham NVDA di Sini!

Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Pius Bagas H

Right baner

Pius Bagas H

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
pluang insight
Pluang Insight: Lahan Virtual, Proyek Menggiurkan atau Bakal Gagal Total?
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1