NVIDIA Corporation (NVDA) baru saja merilis laba dan pendapatannya di kuartal II 2024. Lantas, seperti apa hasilnya? Simak selengkapnya di bawah ini!
Kinerja Keuangan NVIDIA Corporation
Pada perilisan laporan keuangan kemarin, NVIDIA Corporation (NVDA) berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 26 miliar (+262% YoY) mengalahkan ekspektasi analis di $24,7 miliar. Apabila ditinjau dari sisi bottom line, perusahaan berhasil mencetak laba bersih sebesar US$ 15,24 miliar atau dengan marjin laba bersih sebesar 58%. Kemudian perusahaan juga memiliki EPS sebesar US$ 6,12 berada di atas ekspektasi analis di $5,65.
Pendapatan Data Center, segmen penting bagi NVIDIA yang menyumbang sekitar 87% dari total pendapatan NVDA, menunjukkan pertumbuhan signifikan, naik menjadi $22,6 miliar. Hal ini mencerminkan kenaikan 23% secara kuartalan (QoQ) dan 427% secara tahunan (YoY). Kenaikan ini terutama didorong oleh permintaan kuat terhadap produk NVIDIA yang saat ini juga mengakomodasi AI.
Eksekutif perusahaan juga telah mendeklarasikan dividen yang akan dibayarkan pada bulan Juni akan bernilai 150% lebih tinggi dibanding dividen terakhir yang dibayarkan. Dari $0.04 per lembar saham kini meningkat jadi $0.10 per lembar saham. Yield dari dividend NVIDIA memang tergolong kecil tapi kenaikannya sangat signifikan.
Proyeksi Masa Depan
Ke depan, NVIDIA Corporation (NVDA) menyoroti produk barunya yang akan keluar yaitu produk H200 dan Blackwell, dengan permintaan yang diharapkan melampaui pasokan hingga tahun depan. Selain itu, pengenalan switch Ethernet Spectrum-X diproyeksikan menjadi segmen bisnis baru yang menegaskan komitmen NVIDIA untuk mendiversifikasi sumber pendapatannya. Pendapatan perseroan untuk kuartal berjalan saat ini diproyeksikan mencapai US$ 28 miliar mengalahkan ekspektasi analis sebelumnya di US$ 26,6 miliar
Dalam ajang besar tersebut, NVIDIA juga mengumumkan pembagian saham 10 banding 1, yang akan berlaku efektif mulai 10 Juni. Keputusan ini bertujuan untuk membuat saham NVIDIA lebih mudah diakses oleh rentang investor yang lebih luas, potensial meningkatkan likuiditas saham dan mendorong partisipasi yang lebih besar dari investor ritel karena harganya yang akan lebih terjangkau.
Analis JP Morgan Harlan Sur menilai prospek perseroan dalam 1 tahun ke depan masih cerah dengan memberikan peringkat “overweight” dengan target harga di $1150, mencerminkan potensi kenaikan sekitar 10% dari harga penutupan Kamis (23/5).
Bagikan artikel ini