Saat ini USD/JPY berada di level 147.13 dan apakah JPY akan terapresiasi kembali kedepannya? Simak berita berikut
Bank of Japan (BOJ) telah menaikan suku bunga nya ke level 0.25%, kenaikan suku bunga berdampak pasa apresiasi nilai tukar USD/JPY sebesar 14% (10 Juli sampai 5 Agustus 2024). Hal ini juga berdampak pada carry trade yang sempat membuat adanya market crash 5 Agustus 2024 lalu.
BOJ sadar bahwa keputusan nya terhadap suku bunga dapat memberikan dampak yang besar terhadap pasar global, namun kedepannya BOJ kemungkinan akan tetap menaikan suku bunga namun tidak dalam waktu dekat. Kedepannya ekonom memproyeksikan suku bunga Jepang akan berada di level 1.5% di tahun 2025.
Kenaikan suku bunga dapat berdampak pada apresiasi mata uang, sehingga dengan adanya kenaikan suku bunga Jepang tahun 2025 turut berpotensi membuat Yen menguat, ditambah The Fed akan menurunkan suku bunga yang membuat sentimen positif terhadap Yen menjadi semakin besar.
Secara historical, USD/JPY memiliki korelasi positif dengan pergerakan saham di AS, sehingga dengan adanya apresiasi JPY (depresiasi terhadap USD) membuat saham AS melemah. Hal ini menjadi bukti bahwa carry trade menjadi latar belakang reli di pasar AS (khususnya di industri tech) di tahun 2024.
Selain itu kalau diperhatikan sejak tahun 2010 pinjaman yen lintas negara telah meningkat menjadi JPY 157 triliun (USD1 triliun). Total tersebut termasuk pinjaman dari negara Jepang ke seluruh dunia (RoW), dari RoW ke Jepang dan pinjaman pinjaman lepas pantai murni lepas pantai sebesar JPY 328 triliun (USD 2.2 triliun). Data pada akhir setiap periode mencerminkan tren peningkatan, menurut Bank for International Settlements (BIS) dan ING.
Dengan adanya apresiasi Yen dan kenaikan suku bunga, fund flow telah kembali ke Jepang dan diperkirakan bahwa fund tersebut dapat digunakan untuk mendukung perputaran ekonomi dalam negeri.
Seperti yang diketahui bahwa Investor Jepang adalah non-AS terbesar investor di Treasury AS dan saham. Menurut Dana Moneter Internasional, surplus transaksi berjalan selama beberapa dekade telah terakumulasi, memberi Jepang posisi investasi internasional bersih terbesar di dunia (bahkan lebih dari China) dengan USD3.3 triliun investasi yang disimpan di luar negeri pada 31 Maret 2024.
Bias hawkish BOJ saat ini membuat imbal hasil investasi di Jepang menjadi semakin menarik dengan adanya capitla gain ditambah dengan apresiasi nilai tukar JPY. Namun, kami memiliki pandangan bahwa tidak akan semua fund flow yang telah keluar dari Jepang akan kembali ke Jepang sepenuhnya, karena posisi kepemilikan Jepang sangatlah besar di pasar asing dan terdapat kebijakan investasi dana pensiun yang dikelola pemerintah Jepang yang mengalokasikan 50% dari dana USD1.6 triliun untuk saham dan obligasi asing.
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini