Nike (NKE) baru saja merilis laporan kinerja keuangan terbarunya pada hari Selasa, yang menunjukkan beberapa perubahan signifikan dalam strategi dan proyeksi perusahaan. Laporan ini mencakup penarikan panduan FY25 dan penundaan acara Investor Day karena transisi CEO yang sedang berlangsung.
Pada rilis kinerja keuangan terbaru, Nike melaporkan penurunan laba sebesar 28% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini terutama disebabkan oleh melemahnya penjualan di beberapa wilayah utama, seperti Amerika Utara yang turun 11%, dan China yang mengalami penurunan sebesar 4%.
Secara keseluruhan, pendapatan Nike tercatat sebesar $11,6 miliar, turun 10% yang sebagian besar dipengaruhi oleh penumpukan inventaris yang memaksa perusahaan untuk melakukan lebih banyak promosi, sehingga berimbas pada margin keuntungan. Meski perusahaan berhasil meningkatkan margin kotor sebesar 120 basis poin menjadi 45,4%. EPS (Earnings Per Share) dilaporkan turun 26% menjadi $0.70, mengindikasikan tantangan yang sedang dihadapi.
Setelah pengumuman ini, saham Nike awalnya naik 0,83%, tetapi kemudian turun lebih dari 5% pada sesi perdagangan aftermarket, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap penurunan pendapatan dan kinerja keseluruhan di Amerika Utara serta unit Converse.
Reaksi pasar juga terpengaruh oleh transisi kepemimpinan yang akan datang, dengan CEO baru Elliott Hill akan mengambil alih pada pertengahan Oktober. Investor tampaknya mengharapkan bahwa perubahan manajemen dapat membawa arah baru untuk memulihkan kinerja Nike di kuartal mendatang.
Analis memberikan beragam pandangan terhadap rilis kinerja Q1 tahun fiskal 2025 Nike yang baru diumumkan. Secara umum, ekspektasi terhadap Nike lebih rendah karena perusahaan terus menghadapi tantangan pada lalu lintas pelanggan dan persaingan yang ketat. Meski EPS perusahaan melebihi ekspektasi beberapa kali dalam kuartal sebelumnya, penurunan laba bersih serta pendapatan memperlihatkan kesulitan dalam mempertahankan pertumbuhan terutama di pasar Amerika Utara dan China.
Beberapa analis seperti Randal Konik dari Jefferies tetap memberikan peringkat "Hold", mencatat bahwa meski ada perubahan positif dengan masuknya CEO baru, dampak besar dari perubahan ini mungkin baru akan terlihat pada tahun fiskal 2026. Analis dari KeyCorp memperkirakan EPS sebesar $0,51, jauh lebih rendah dari $0,94 pada periode yang sama tahun lalu, menggarisbawahi penurunan yang signifikan. Secara keseluruhan, banyak analis percaya bahwa saham Nike mungkin tetap berada di posisi yang tidak bergerak dalam beberapa kuartal mendatang sambil menunggu perbaikan lebih lanjut.
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp10.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini