Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Aplikasi Trading di Indonesia: Cara Memilih, Fitur, Biaya, dan Regulasi 2025
shareIcon

Aplikasi Trading di Indonesia: Cara Memilih, Fitur, Biaya, dan Regulasi 2025

11 Dec 2025, 7:59 AM·Waktu baca: 5 menit
shareIcon
Kategori
Aplikasi Trading di Indonesia: Cara Memilih, Fitur, Biaya, dan Regulasi 2025

Berinvestasi kini semakin mudah berkat hadirnya aplikasi trading yang memungkinkan siapa pun mengakses berbagai instrumen keuangan—mulai dari saham Indonesia, saham AS, crypto, emas digital, hingga reksa dana—langsung dari ponsel. Jika dulu investasi terasa rumit dan mahal, kini semua proses seperti registrasi, setor dana, hingga eksekusi order dapat dilakukan secara cepat, transparan, dan aman. Namun, kemudahan ini perlu diimbangi dengan pemahaman tentang cara kerja aplikasi, regulasi, biaya, dan risikonya agar perjalanan investasi tetap terarah.

Aplikasi trading adalah platform digital yang memungkinkan Anda membeli, menjual, dan mengelola berbagai aset keuangan secara real time hanya melalui ponsel. Melalui satu aplikasi, pengguna dapat membuka akun, melakukan verifikasi identitas, menyetor dana, memantau harga live, menempatkan order beli atau jual, mengakses riset dan grafik, hingga mengelola portofolio secara menyeluruh. Aset yang tersedia di aplikasi trading sangat beragam, mulai dari saham, reksa dana, emas digital, hingga crypto, bahkan beberapa aplikasi menyediakan futures, options, dan forex untuk trader yang lebih aktif. Keunggulan aplikasi trading terletak pada akses mudah, eksekusi cepat, biaya efisien, data harga real time, serta ketersediaan edukasi yang membuatnya cocok baik untuk pemula maupun trader berpengalaman.

Penggunaan aplikasi trading memberikan sejumlah manfaat, seperti akses instan dengan setoran awal rendah, biaya transaksi yang kompetitif, serta materi edukasi lengkap yang membantu investor membuat keputusan lebih terarah. Selain itu, pengguna memiliki kontrol penuh atas aktivitas trading melalui fitur alert harga, grafik, indikator teknikal, dan notifikasi pasar. Meski begitu, aplikasi trading juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan, seperti volatilitas harga terutama pada aset crypto, potensi overtrading akibat kemudahan akses, penggunaan leverage yang bisa memperbesar kerugian, hingga risiko operasional seperti kesalahan input atau gangguan sistem. Memahami manfaat dan risikonya membuat investor dapat menggunakan aplikasi trading secara lebih bijak.

Cara kerja aplikasi trading sebenarnya cukup sederhana. Pengguna memulai dengan registrasi dan proses KYC seperti mengunggah KTP serta verifikasi identitas. Setelah akun aktif, dana dapat disetor melalui transfer bank atau metode pembayaran lain. Investor kemudian memilih aset yang ingin diperdagangkan dan menentukan jenis order, apakah market order yang dieksekusi langsung, limit order dengan target harga tertentu, atau stop/stop-limit order untuk manajemen risiko. Dari sana, pengguna dapat memantau portofolio, melihat grafik maupun indikator teknikal, mengevaluasi data fundamental, serta menarik dana ke rekening sesuai standar aplikasi. Fleksibilitas ini memungkinkan pengguna menyesuaikan strategi dengan gaya trading masing-masing.

Jenis aplikasi trading pun kini semakin berkembang. Aplikasi saham dan reksa dana cocok untuk investasi jangka panjang karena menawarkan riset fundamental serta opsi auto-invest. Aplikasi crypto memberikan akses perdagangan 24 jam dengan likuiditas tinggi serta fitur teknikal seperti stop loss dan take profit. Sementara itu, aplikasi forex dan komoditas mengandalkan jam perdagangan panjang serta pengaruh data makro—lebih cocok bagi trader aktif. Yang paling populer saat ini adalah aplikasi trading multi-aset seperti Pluang, yang memungkinkan pengguna mengelola saham AS, crypto, emas digital, dan reksa dana dalam satu platform terintegrasi tanpa perlu membuka banyak akun di banyak tempat.

Memilih aplikasi trading yang tepat sangat penting. Investor harus memastikan legalitas aplikasi dan pengawasannya. Crypto kini diawasi OJK, sementara reksa dana dan pasar modal berada di bawah pengawasan OJK, dan emas digital berizin Bappebti. Biaya juga perlu diperhatikan, termasuk komisi, spread, biaya penarikan, fee exchange, hingga biaya kurs. Fitur yang tersedia harus sesuai dengan strategi investor: pemula membutuhkan auto-invest, watchlist, dan edukasi, sedangkan trader aktif memerlukan indikator lengkap, charting canggih, leverage, dan futures. Keamanan aplikasi juga menjadi faktor utama, mulai dari 2FA, enkripsi data, segregated account, hingga sertifikasi ISO 27001. Layanan pelanggan yang responsif pun menambah kenyamanan pengguna.

Perbandingan berbagai jenis aplikasi trading menunjukkan bahwa setiap kategori memiliki keunggulan masing-masing. Aplikasi multi-aset seperti Pluang menawarkan fitur auto-invest, futures, options, hingga edukasi dengan biaya kompetitif dan metode pembayaran beragam. Aplikasi saham biasanya fokus pada riset emiten dan data fundamental, sementara aplikasi crypto terkenal dengan akses trading 24/7 dan fitur teknikal lengkap. Pengguna dapat menyesuaikan pilihan aplikasi dengan kebutuhan, preferensi risiko, dan strategi investasi.

Dalam memilih aplikasi trading, penting juga memperhatikan fitur-fitur tambahan yang meningkatkan efektivitas strategi, seperti ketersediaan berbagai jenis order, grafik dan indikator teknikal, riset pasar, kalender ekonomi, kemudahan deposit dan penarikan, serta notifikasi real time. Meski aplikasi trading mempermudah akses pasar, risiko tetap harus dikelola. Investor perlu menghindari FOMO, menggunakan jurnal trading, menerapkan stop loss terutama pada aset volatil, dan menjaga diversifikasi portofolio. Selain itu, keamanan akun sangat penting, termasuk penggunaan 2FA dan perlindungan terhadap recovery key.

Dari sisi regulasi, aset crypto telah resmi diawasi OJK sejak 2024, emas digital tetap berada di bawah Bappebti, sementara reksa dana dan pasar modal diawasi OJK. Dana nasabah juga harus disimpan dalam segregated account di bank kustodian berizin untuk memastikan keamanan. Aplikasi yang memiliki sertifikasi ISO 27001 memberikan tambahan lapisan keamanan terhadap data dan proses operasional. Di Indonesia, pajak transaksi juga menjadi aspek penting yang perlu diketahui. Untuk crypto, berdasarkan PMK 50/2025, pembelian tidak dikenakan pajak dan penjualan dikenakan PPh 22 final 0,21%. Untuk saham dan futures berlaku PPN 12% pada biaya transaksi, sementara reksa dana bebas pajak. Aset seperti saham AS, futures, options, dan produk USD Yield mengikuti PPh progresif Pasal 17, dengan dividen luar negeri dipotong 15% serta wajib dilaporkan di SPT. Karena itu, aplikasi dengan laporan pajak otomatis sangat membantu investor.

Aplikasi trading memiliki berbagai use case yang berbeda. Investor pemula biasanya memilih auto-invest reksa dana atau emas digital karena stabil dan mudah. Swing trader mengandalkan analisis teknikal dan alert harga, sedangkan day trader membutuhkan eksekusi cepat dan biaya rendah. Banyak pengguna juga memanfaatkan aplikasi multi-aset untuk diversifikasi, misalnya menggabungkan saham AS, crypto, emas, dan reksa dana dalam satu portofolio. Di antara banyak aplikasi, Pluang menjadi salah satu pilihan populer karena ekosistem multi-aset yang lengkap dan izin resmi yang jelas. Melalui PT Bumi Santosa Cemerlang (OJK) untuk aset crypto, PT Pluang Emas Sejahtera (Bappebti) untuk emas digital, PT PG Berjangka sebagai pialang berjangka, dan PT Sarana Santosa Sejati untuk penjualan reksa dana (OJK), Pluang memenuhi standar regulasi di tiap kategori aset.

Keamanan dana juga menjadi prioritas Pluang, dengan segregated account di BCA, CIMB Niaga, dan Bank Artha Graha, serta kustodian global seperti Alpaca Securities LLC, BMO Harris Bank, dan Fireblocks dengan teknologi MPC. Pluang juga memiliki sertifikasi ISO/IEC 27001:2013 untuk memastikan standar keamanan data internasional. Fitur yang ditawarkan cukup lengkap, mulai dari auto-invest, futures, leverage, options, Pluang Academy, hingga laporan pajak otomatis. Semua ini membuat Pluang menjadi solusi bagi pengguna yang ingin mengelola berbagai aset dalam satu aplikasi aman dan teregulasi.

Untuk memulai trading dengan aman, investor disarankan menetapkan tujuan dan profil risiko, membuka akun dan menyelesaikan KYC, memulai dengan deposit kecil untuk mengenal fitur, menerapkan stop loss dan manajemen posisi yang disiplin, memantau performa secara berkala, serta menyimpan laporan pajak. Menghindari kesalahan umum seperti FOMO, overtrading, mengabaikan biaya, tidak menggunakan stop loss, masuk pasar tanpa rencana, atau menyimpan OTP dan recovery key sembarangan akan meningkatkan peluang keberhasilan investasi.

Pada akhirnya, aplikasi trading membuka akses investasi yang lebih mudah, terjangkau, dan terintegrasi. Kunci suksesnya terletak pada memilih aplikasi yang berizin, memahami struktur biaya dan pajak, memanfaatkan fitur sesuai strategi, serta mengelola risiko dengan disiplin. Jika Anda mencari ekosistem investasi multi-aset dalam satu aplikasi, Pluang menawarkan akses ke saham AS, crypto yang diawasi OJK, emas digital berizin Bappebti, dan reksa dana yang diawasi OJK. Dengan edukasi dan persiapan yang tepat, aplikasi trading dapat menjadi alat efektif untuk membangun kekayaan jangka panjang secara aman dan terarah.

Ditulis oleh
channel logo

Davion Arsinio

Right baner

Davion Arsinio

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
pluang insight
Pluang Insight: Lahan Virtual, Proyek Menggiurkan atau Bakal Gagal Total?
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1