Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Blog

5 Saham S&P 500 Ini Terbukti Bikin Warren Buffett Tajir. Kamu Iri?
shareIcon

5 Saham S&P 500 Ini Terbukti Bikin Warren Buffett Tajir. Kamu Iri?

8 Jul 2021, 10:01 AM·READING_TIME
shareIcon
Kategori
5 Saham S&P 500 Ini Terbukti Bikin Warren Buffett Tajir. Kamu Iri?

Selalu ada hal yang bisa kita pelajari dari Warren Buffett. Ya, wejangan dari orang terkaya ke-delapan dunia ini memang selalu dinanti para investor, yang tentu saja ingin sukses seperti sang begawan saham ini.

Nah, mungkin Sobat Cuan sudah tahu bahwa salah satu wejangan Buffett yang terkenal adalah soal berinvestasi di indeks S&P 500. Dalam beberapa kesempatan, ia selalu mengatakan bahwa berinvestasi di indeks S&P 500 merupakan cara paling bijak dan mudah untuk menjadi kaya raya di masa depan.

Nasihat Buffett tentu bukan sekadar omong kosong, Sobat Cuan. Sebab, ia telah membuktikannya sendiri.

Nah, Buffet, melalui perusahaan investasi yang dimilikinya Berkshire Hathaway berhasil menggondol imbal hasil dari investasi saham sebesar 20% sejak pertengahan dekade 1960-an. Artinya secara keseluruhan, sampai dengan tahun 2020, tingkat pengembalian mencapai 2.800.000%! Angka tersebut mencakup investasinya di beberapa perusahaan yang berada di bawah indeks S&P 500.

Bahkan, tanpa memperhitungkan pembayaran dividen saja, Buffett masih menyimpan kekayaan yang belum direalisasikan di lima saham Indeks S&P 500 berikut. Jika Buffett melepasnya sekarang, potensi keuntungan yang ia raih bisa mencapai lebih dari 1.000% sejak ia pertama kali membelinya.

Nah, apakah kamu penasaran saham-saham di indeks S&P 500 apa saja yang menjadi idola Buffett?

Baca juga: Investasi ala Warren Buffett: Cara Terbaik Kelola Kekayaan

Mengenal Saham Jagoan Warren Buffett di Indeks S&P 500

1. Coca Cola, Saham Idola Buffett di Indeks S&P 500

Saham Coca Cola sudah lama dikoleksi oleh BuffetT lewat Berkshire Hathaway. Dia sudah menggenggamnya sejak tahun 1988 silam, di mana harga sahamnya saat itu masih berada di kisaran US$3,25 per lembar. Saat ini, harga saham Coca Cola berada di level US$54,32 per lembar.

Artinya, Berkshire juga bisa diartikan Buffett, memiliki keuntungan yang belum direalisasikan lebih dari 1.550%! Hal itu belum memperhitungkan pembayaran dividen, lho.

Coca Cola terus meningkatkan pembayaran dividennya selama 59 tahun. Dengan asumsi pembayaran dividen sebesar US$1,68 per saham pada tahun ini, Berkshire bisa meraup US$672 juta dana segar hanya dari dividen Coca Cola selama 1 tahun.

Lucunya, dana sebesar itu sudah mencapai hampir 52% dari basis imbal hasil yang bisa didapat Berkshire Hathaway.

Melihat cakupan bisnis yang dimiliki oleh Coca Cola, tampaknya mustahil bahwa Buffett akan melego saham koleksinya ke pasar. Coca Cola hadir di seluruh dunia kecuali, Korea Utara dan Kuba.

Soal pangsa pasar tidak diragukan lagi, 20% pasang pasar minuman dingin di negara maju digenggam oleh Coca Cola dan 105 di negara-negara berkembang. Sehingga, tak aneh jika arus kas Coke bisa tetap stabil dan makin disayang oleh Buffett.

Baca juga: Bagaimana Nasib Saham Coca-Cola ke Depan Pasca ‘Digocek’ Ronaldo?

2. Moody’s

Saham berikut ini memiliki potensi keuntungan yang belum direalisasikan oleh Buffett sebesar 3.370%. Adalah Moody’s, perusahaan pemeringkat utang dan juga riset pasar terkemuka di negara adidaya tersebut.

Buffett diketahui sudah mengoleksi saham Moody’s di harga US$10,05 per saham. Mujurnya, saat ini harga saham Moody’s sudah bertengger di angka US$376,74 per saham.

Pergerakan saham Moody’s makin moncer sejak tahun 2000, dimana perusahaan mulai dipisahkan dari perusahaan induk, Dun & Bradstreet. Selain itu, dengan jumlah dividen yang mencapai US$2,48 per saham, sudah mampu menutup 25% biaya awal Berkshire.

Alasan Buffett untuk melakukan hold keras terhadap Moody’s adalah optimismenya tentang banyaknya perusahaan publik yang bakal menerbitkan surat utang. Menurutnya, hal itu akan menjadi berkah bagi perusahaan pemeringkat utang seperti Moody’s.

3. American Express (AmEx)

Saham perusahaan penyedia kartu kredit, American Express, juga sudah dikoleksi oleh Buffett sejak tahun 1993.

Dia membelinya di harga US$8,49, dan saat ini harga saham Amex sudah bercokol di level US$170,98 per saham, atau lebih dari 1.763% potensi keuntungan yang belum direalisasikannya.

Berkshire menerima dividen dari AmEx sebesar US$1,72 per saham saat ini dan nilai itu mencapai 20% dari basis biaya Berkshire.

Bertambahnya populasi orang kaya menjadi katalis utama dalam pertumbuhan bisnis AmEx, lantaran kebanyakan orang yang berpenghasilan super tidak mengurangi aktivitas belanjanya dengan signifikan ketika resesi muncul.

Hal itu membuat arus kas AmEx bisa cepat pulih dibanding perusahaan lain saat kondisi ekonomi sedang tidak menguntungkan.

Baca juga: Apa Itu Berkshire Hathaway?

4. Mastercard

Perusahaan yang memberikan potensi keuntungan jumbo lainnya di indeks S&P 500 adalah Mastercard. Saham perusahaan pembayaran ini mulai dikoleksi oleh Buffett sejak kuartal pertama tahun 2011 di harga US$22 dan US$25 per saham. 

Saat ini, harga saham Mastercard di berada di level US$373,92 per saham. Artinya, terdapat potensi keuntungan lebih dari 1.400% yang belum direalisasikan oleh Buffett di saham Mastercard.

5. Visa, Kompetitor Mastercard di Indeks S&P 500

Tak cukup mengoleksi saham Mastercard, Buffett bahkan ikut menggenggam saham kompetitor utamanya yakni Visa.

Sang Oracle of Omaha dan timnya mulai mengumpulkan saham Visa sejak kuartal ketiga 2011. Pada saat itu, saham Visa bisa dibeli di angka US$19 hingga US$23 per lembar. Dengan asumsi bahwa harga tersebut adalah harga saham yang dibeli Buffett dkk, maka Berkshire bisa mendulang 1.000% dalam kurun 10 tahun saja!

Daya tarik Visa terletak di keputusannya yang menolak masuk ke pasar pinjam-meminjam. Ini pula alasan yang bikin Visa cenderung bisa rebound lebih cepat dibanding saham finansial lainnya ketika krisis finansial melanda. Contohnya seperti krisis finansial 2008, di mana biang keroknya adalah kredit macet.

Visa juga merupakan raja kartu di pasar AS. Per 2018, Visa mengendalikan 53% dari jaringan kartu kredit AS berdasarkan volume transaksi.

Memang, selalu ada yang bisa dipelajari dari Buffett. Kali ini, Buffett mengajarkan bahwa investor harus selalu berpikir jauh ke depan dan sabar.

Terpenting adalah jangan hanya tergiur dengan pola keuntungan jangka pendek, lihat secara menyeluruh tentang saham yang akan dibeli dan tunggu hingga dia berkembang.

Nah, apakah Sobat Cuan juga tertarik mengikuti jejak Buffett? Yuk, investasi indeks S&P 500 saja di Pluang!

Di Pluang, kamu bisa mengakses 500 perusahaan top AS hanya dalam satu genggaman saja. Tunggu apalagi?

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Sumber: The Motley Fool

Ditulis oleh
channel logo

Adi Putro

Right baner

Adi Putro

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
lainnya
Setelah Tembus 4.100, Kemana Arah S&P 500 Selanjutnya?  
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1