Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Leveragearrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Blog

Prediksi Investasi Menguntungkan di Tahun 2021, Bitcoin Naik Daun

Prediksi Investasi Menguntungkan di Tahun 2021, Bitcoin Naik Daun

29 Dec 2020, 2:25 AM·Waktu baca: 6 menit
Kategori
Prediksi Investasi Menguntungkan di Tahun 2021, Bitcoin Naik Daun

Tahun 2020 memang tahun yang menantang, namun tetap masih ada keyakinan investasi menguntungkan di tahun 2021. Pasar saham pada Maret 2020 memang mengalami aksi jual besar-besaran sebelum bangkit pada semester kedua 2020 yang membuatnya nampak seperti investasi menguntungkan.

Beberapa saham ada yang untung, tetapi secara keseluruhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih membukukan pelemahan 3,1% sepanjang tahun ini.

Kinerja reksa dana juga kurang menggembirakan. Merujuk pada Bareksa, indeks reksa dana saham tahun ini minus 6,99%, indeks reksa dana campuran menguat tipis 0,66%. Sementara itu reksa dana pasar uang turun tipis 0,44% dan reksa dana pendapatan tetap mampu menguat 7,81%.

Tentunya, untuk memahami investasi menguntungkan pada tahun mendatang, selain memperhatikan reksadana kita perlu menengok pula kerja IHSG.

Baik IHSG maupun berapa reksa dana menunjukkan kinerja negatif di tahun ini, tetapi jika melihat beberapa bulan ke belakang justru melesat tinggi. IHSG sudah menguat 11 pekan beruntun, dengan total persentase nyaris 24%.

Kemudian indeks reksa dana saham melesat 21% dalam 3 bulan terakhir, indeks reksa dana campuran 12,35%, sementara indeks reksa dana pendapatan tetap justru penguatannya terpangkas menjadi 3,55%.

Ini bisa dimaklumi mengingat kondisi perekonomian global berangsur-angsur mulai membaik. Setelah vaksinasi dimulai, sentimen pelaku pasar pun membaik dan kembali masuk ke aset-aset berisiko.

Baca juga: Mencoba Peruntungan di 7 Negara dengan Gaji Tertinggi di Dunia, Minat?

Aset yang aman di tahun 2020 dan prediksi investasi menguntungkan pada 2021

Sementara aset aman (safe haven) yang merupakan lawan aset berisiko masih mampu membukukan penguatan. Tetapi jangan salah, di bulan Maret lalu harga emas dunia juga ikut jatuh. Saat itu, virus corona ditetapkan sebagai pandemi, yang menyebabkan aksi jual masih di berbagai aset. Saat itu muncul istilah “cash is the king”, pelaku pasar mencairkan asetnya dan memilih memegang uang tunai.

Hanya dolar AS yang bertahan, sementara mata uang lainnya rontok. Pada semester kedua malah berbalik, dolar AS malah ambruk sementara mata uang lainnya mulai merangkak naik.

Emas menjadi primadona di tahun ini, harganya meroket hingga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa bulan Agustus lalu. Berdasarkan data Refintiv, harga emas dunia sepanjang tahun ini atau secara year-to-date (YtD) menguat sekitar 23%. Sementara itu emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam melesat lebih dari 35%.

Setelah mencapai rekor tertinggi bulan Agustus lalu, harga emas terus menurun. Tetapi di tahun depan diprediksi akan kembali naik. Sebab kebijakan moneter masih akan longgar, dan Amerika Serikat akan kembali menggelontorkan stimulus fiskal.

“Kita akan melihat pergerakan liar beberapa pekan ke depan, tetapi fundamental bullish emas masih tetap ada. Faktor yang akan membawa emas menguat lagi di tahun 2021 tidak akan hilang,” kata Ole Hansenm kepala strategi komoditas di Saxo Bank.

Stimulus moneter pemerintah

Stimulus moneter dan fiskal di AS akan menjadi pemicu penguatan emas di tahun depan. Dengan stimulus tersebut, jumlah mata uang yang beredar akan meningkat, dan memicu inflasi. Emas secara tradisional dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi, menjadikannya investasi menguntungkan.

Potensi kenaikan inflasi tersebut membuat Wells Fargo memprediksi emas akan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 2.200/troy ons.

Sementara direktur trading global Kitco, Peter Hug memprediksi emas akan mencapai US$2.500 per troy ounce hingga US$3.000 per troy ounce di tahun depan.

“Level tertinggi tahun 2020 akan dilewati. Jika kita melihat inflasi naik lagi, emas akan menguat ke US$ 2.500 – US$ 3.000/troy ons sangat mungkin sampai bank sentral mulai mengetatkan kebijakan moneter. Tetapi pengetatan kebijakan moneter paling cepat baru akan dilakukan pada 2022, bahkan mungkin lebih lama lagi,” kata Hug, sebagaimana dilansir Kitco.

Selain emas, bitcoin juga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, bahkan meroket hingga 3 digit. Tetapi, bitcoin masih menuai pro dan kontra, ada yang menganggapnya sebagai aset investasi menguntungkan, ada juga yang melihatnya sebagai spekulasi.

Belakangan ini mulai terjadi pergeseran, investor institusional mulai “bermain” bitcoin. Melihat hal tersebut, bitcoin tentunya bisa menjadi alternatif investasi menguntungkan.

Harga Bitcoin terus mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah di pekan ini. Rekor tertinggi yang berhasil dicapai di US$ 23.774,4/BTC pada hari Kamis (17/12/2020) lalu, sebelum mengakhiri perdagangan di level US$ 22.787,21/BTC.

Banner Blog Pluang

Prediksi yang baik untuk bitcoin di masa mendatang

Bitcoin sempat mengakhiri perdagangan di level US$ 22.900,5/BTC yang merupakan rekor penutupan tertinggi sepanjang sejarah. Sepanjang tahun ini, hingga penutupan perdagangan kemarin, bitcoin sudah meroket 220%.

Meski sedang terus menanjak, tentunya banyak yang masih teringat dengan pergerakannya pada 2017 lalu. Pada Desember 2017 lalu, bitcoin mencetak rekor tertinggi sepanjang masa US$ 19.458,19/BTC, tetapi malah ambrol nyaris 80% setahun berselang.

Melihat pergerakan tersebut, dan volatilitasnya yang sangat tinggi, artinya naik turun yang besar bisa terjadi dalam waktu singkat. Ini membuat bitcoin dianggap sebagai “barang” spekulasi alih-alih investasi menguntungkan.

Menurut CEO Galaxy Digital, Mike Novogratz, kenaikan bitcoin kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2017 misalnya, saat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, kemudian malah ambrol nyaris 80% setahun berselang.

Baca juga: 9 Rekomendasi Buku Keuangan Terbaik Ini Dijamin Bikin Kamu ‘Melek’ Finansial

Menurut Novogratz saat itu penguatan bitcoin dipicu aksi spekulatif dari investor ritel, sementara saat ini investor institusional mulai masuk ke bitcoin.

“Anda tidak bisa membeli bitcoin di Citibank atau Bank of Amerika, tetapi ahli strategi mereka membicarakan tentang ini. Kita melihat institusi mulai membeli bitcoin, kita melihat investor kaya raya membeli ini, dan di luar negeri mulai diadopsi oleh institusi,” kata Novogratz sebagaimana dilansir CNBC International.

Larry Fink, CEO BlackRock, perusahaan manajemen aset terbesar di dunia, pada Oktober 2017 lalu mengatakan bitcoin adalah “indeks pencucian uang”.

Namun, pendapat Fink kini berubah, ia kini mengatakan bitcoin bisa berevolusi menjadi “pasar global” karena berhasil menarik “perhatian dan imajinasi” pada millenial sebagai investasi menguntungkan.

Millenial memang menjadi investor utama bitcoin saat ini, dan hal tersebut menjadi kunci akan masa depan bitcoin. Sebab ke depannya, pasar keuangan global akan didominasi oleh kaum millennial yang menganggap bitcoin sebagai investasi menguntungkan.

Investasi yang menguntungkan? Bitcoin di tangan generasi mendatang

Hasil survei dari JP Morgan menunjukkan, millennial lebih memilih bitcoin daripada emas karena dianggap sebagai investasi menguntungkan.

“Dua kelompok menunjukkan perbedaan dalam preferensi untuk mata uang ‘alternatif’. Kelompok yang lebih tua memilih emas, sementara kelompok muda memilih bitcoin sebagai investasi menguntungkan” kata analis JP Morgan yang dipimpin Nikolaos Panigirtzoglou dalam sebuah catatan yang dikutip Kitco, Selasa (18/8/2020).

Sementara itu hasil survei, deVere Group, perusahaan financial advisory independen dan fintech, terhadap 700 lebih millennial di berbagai negara, sebanyak 67% menyatakan mereka memilih bitcoin sebagai investasi menguntungkan daripada emas.

Millennial akan menjadi kunci penting bagi masa depan bitcoin. Ini berdasarkan hasil survei DeVere, akan ada transfer kekayaan antar generasi yang besar. Berdasarkan estimasi, transfer kekayaan tersebut mencapai US$ 60 triliun dari generasi baby boomers ke millennial. Dengan millennial memilih bitcoin sebagai safe haven dibanding emas, ketika transfer kekayaan terjadi, investasi ke bitcoin bisa lebih besar lagi. Bahkan tidak menutup kemungkinan bitcoin akan benar-benar menggeser posisi emas sebagai investasi menguntungkan.

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Simak juga:

Ditulis oleh
channel logo

Dewi Kharisma

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Artikel Terkait

Artikel Terkait

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar