Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Blog

Cetak Rekor Terus, Apakah April Selalu Jadi Bulan Baik Bagi S&P 500?
shareIcon

Cetak Rekor Terus, Apakah April Selalu Jadi Bulan Baik Bagi S&P 500?

7 May 2021, 10:08 AM·READING_TIME
shareIcon
Kategori
Cetak Rekor Terus, Apakah April Selalu Jadi Bulan Baik Bagi S&P 500?

Indeks S&P 500 tengah berada di atas angin sejak akhir tahun lalu. Puncaknya terjadi pada bulan April, di mana indeks saham paling bonafide seantero Amerika Serikat ini seolah-olah tak henti-hentinya mencetak rekor.

Di awal April, indeks S&P 500 mencetak sejarah dengan menembus angka 4.000 untuk pertama kalinya. Kemudian, indeks ini memasuki area 4.100 di pertengahan bulan, dan kemudian lolos ke level 4.200 di akhir April. Lantas, apa sih, penyebab indeks S&P 500 seolah-olah membara di bulan lalu?

Berkah Luar Biasa Indeks S&P 500 di April

Tidak dapat dipungkiri bahwa optimisme ekonomi AS mendorong kinerja S&P 500 sepanjang April. Data-data makroekonomi menunjukkan hasil yang positif, ditambah dengan pesatnya tingkat progress vaksinasi massal di AS, membuat pelaku pasar optimistis bahwa ekonomi Amerika Serikat tengah menuju pembukaan kembali (reopening).

Optimisme itu dimulai pada awal April, di mana Presiden AS Joe Biden baru saja merilis detail rencana paket infrastruktur senilai US$2 triliun. Untungnya, pasar merespons positif langkah itu hingga akhirnya mampu mendorong S&P 500 ke level yang lebih tinggi lagi.

Angin segar nampaknya tak hanya berembus sampai di situ. Di akhir April, indeks S&P 500 terbang setelah Amerika Serikat melaporkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,4% di triwulan pertama 2021.

Selain itu, hasil pelaporan kinerja keuangan perusahaan-perusahaan S&P 500, yang diumumkan sepanjang April, juga mencatatkan kinerja yang mumpuni. Menurut data FactSet, dari 60% perusahaan S&P 500 yang mengumumkan kinerja keuangannya, 86% diantaranya sudah melaporkan laba per saham (Earning per Share/EPS) dengan nilai di atas ekspektasi.

Dengan capaian seperti demikian, maka ini adalah pertumbuhan EPS S&P 500 tertinggi yang pernah ditorehkan sejak 2008 silam. Apalagi, angka tersebut berada di atas rerata lima tahun terakhir yakni 74%.

Selain itu, perusahaan di indeks S&P 500 juga melaporkan pendapatan 22,8% lebih tinggi dari estimasi. Di mana, hal tersebut juga lebih tinggi ketimbang rerata lima tahun terakhir yakni 6,9%.

Dengan capaian yang gemilang, tak heran jika S&P 500 bisa bertumbuh 5,2% pada bulan lalu. Bahkan, mengalahkan Dow Jones dan Nasdaq yang masing-masing membukukan pertumbuhan sebesar 2,5% dan lebih dari 5%.

Tapi, apakah kinerja indeks S&P 500 tersebut adalah insidentil? Atau memang kinerja S&P 500 di bulan April memang kinclong secara historis?

Baca juga: Biar Kamu Mau Nabung, Yuk Simak Kisah Sukses Orang-Orang Menabung Ini

Kinerja Moncer Indeks S&P 500 Bukan Hanya di April Tahun Ini

Namun, jika kita kembali menjejak sejarah nilai S&P 500, ternyata indeks saham berisikan 500 perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Amerika Serikat tersebut memang selalu mencatat performa terbaik di bulan April.

“Ketika saya berpikir tentang April, hal pertama yang saya pikirkan adalah ini merupakan bulan dengan performa yang terbaik bagi S&P 500. Jika dilihat secara historis,” jelas Chief investment Strategist Ally Invest, Lindsey Bell.

Hal tersebut pun diamini oleh Stephen Suttmeier, ahli analisis teknikal di Bank of America. Ia bahkan mengatakan bahwa tanda-tanda penguatan indeks S&P 500 biasanya sudah terendus sejak pekan terakhir Maret.

Pada periode itu, lanjut dia, biasanya indeks akan sedikit melemah untuk memberikan kesempatan rebound di awal April. “10 sesi pertama di bulan April memilki pengembalian rata-rata 0,88%. Sedangkan 10 sesi terakhir di bulan Maret, tingkat pengembalian rata-rata negatif 0,29%,” jelasnya.

Pandangan yang sama dikatakan Ryan Detrick dari LPL Financial, Menurutnya, secara statistik, bulan April adalah bulan terbaik kedua sepanjang tahun untuk berinvestasi saham. Ini lantaran keuntungan biasanya terjadi dalam 18 hari pertama.

Hal tersebut juga sesuai dengan data yang dihimpun Bank of America di bawah ini yang menunjukkan bahwa rerata imbal hasil dalam 10 sesi perdagangan pertama di April adalah yang terbaik kedua sepanjang tahun setelah bulan Juli.

Sumber: Bank of America/Bloomberg/Fortune

Hanya saja, bukan berarti semuanya akan berjalan mulus. Indeks S&P 500 masih akan menghadapi risko sepanjang tahun ini. Yakni inflasi, rencana pajak capital gain AS, dan meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun yang pada pekan lalu angkanya sempat menembus 1,7%.

Terlepas dari itu, sekarang memang adalah saat yang tepat untuk berinvestasi S&P 500 sebelum nilainya kembali bersinar pada Juli nanti. Oleh karenanya, yuk berinvestasi di indeks S&P 500 melalui micro e-mini S&P 500 index futures di Pluang!

Baca juga: Analisis Pekan Ini: Bitcoin Mengarah ke US$83.000, Ethereum Mengarah ke US$2.600

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Sumber: Fortune, Yahoo Finance

Ditulis oleh
channel logo

Adi Putro

Right baner

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait

Artikel Terkait

no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1