Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Rangkuman Kabar: Harga Minyak Hampir Rekor, Rasio Utang RI Naik
shareIcon

Rangkuman Kabar: Harga Minyak Hampir Rekor, Rasio Utang RI Naik

27 Sep 2021, 11:16 AM·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Kategori
Rangkuman Kabar: Harga Minyak Hampir Rekor, Rasio Utang RI Naik

Mengawali minggu, rangkuman kabar menyajikan informasi dari dalam dan luar negeri.

Senin (27/9) ini ada berita tentang rasio utang pemerintah yang melonjak. Ada juga mengenai PBoC yang melarang transaksi kripto bagj warga China.

Yuk, simak selengkapnya di rangkuman kabar.

Rangkuman Kabar Dalam Negeri

1. Rasio Utang Indonesia Melonjak

Pemerintah mencatat hingga Agustus 2021, posisi utang mencapai Rp6.625,43 triliun, atau setara 40,84% terhadap pendapatan domestik bruto (PDB).

Angka tersebut meningkat dibanding akhir Juli 2021 yakni Rp 6.570,1 triliun atau 40,51% terhadap PDB.

Meski masih jauh dari ambang batas yang ditetapkan undang-undang yakni 60%, namun lonjakan ini dinilai berbahaya. Pasalnya, kemampuan memungut pajak pemerintah sangat rendah. Rasio penerimaan pajak terhadap total penduduk Indonesia hanya 11%, terendah se Asia-Pasifik.

Apa Implikasinya?

Jika rasio utang meningkat, kewajiban pembayaran utang di masa depan akan membebani APBN berikutnya. Alhasil, pemerintah akan mencari cara untuk mengerek penerimaan demi menambal pengeluaran tersebut, salah satunya adalah dengan menaikkan tingkat pajak. Beberapa kebijakan pemerintah untuk menambah penerimaan sudah terdengar beberapa waktu terakhir, salah satunya adalah dengan mengutip pajak karbon hingga membebankan cukai untuk minuman berpemanis.

Namun, jika kebijakan perpajakan tidak dilakukan secara hati-hati, maka hal tersebut justru bisa menghambat laju pertumbuhan ekonomi.

2. Masyarakat Tak Perlu PeduliLindungi Naik Pesawat dan Kereta Api

Pemerintah mengatakan bahwa masyarakat yang ingin bepergian naik pesawat terbang dan kereta api dalam negeri tak perlu check in menggunakan aplikasi pedulilindungi. Nantinya, status vaksinasi, hasil tes antigen, atau tes swab PCR akan terlihat secara otomatis melalui Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tercatat di pembelian tiket.

Apa Implikasinya?

Kebijakan ini ditujukan agar masyarakat, utamanya yang tidak memiliki ponsel pintar, bisa dengan leluasa menggunakan jasa transportasi publik. Hal tersebut tentu akan meningkatkan pendapatan perusahaan jasa transportasi dan diharapkan bisa kembali menjadi salah satu sektor yang menopang pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2021.

Sekadar informasi, sektor transportasi dan perdagangan sempat bertumbuh 25,1% secara tahunan di kuartal II 2021.

Baca juga: Rangkuman Kabar: Ragam Jibaku RI & Negara Lain Memulihkan Ekonomi

Rangkuman Kabar Manca Negara

1. Harga Minyak Dunia Dekati Rekor Tertinggi 3 Tahun

Harga minyak dunia tengah meradang, bahkan hampir mencapai rekor tertingginya dalam tiga tahun terakhir. Pada pukul 18.00 WIB, harga minyak acuan Brent bertengger di posisi US$79,01 per barel sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berada di level US$74,8 per barel.

Apa Implikasinya?

Kenaikan harga minyak dunia tentu akan berdampak ke kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Adapun, kenaikan harga BBM tentu akan mengerek harga-harga barang dan jasa, atau disebut dengan inflasi.

Selain itu, kenaikan harga minyak juga akan mengubah asumsi penerimaan dan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dari sisi penerimaan, harga minyak akan mempengaruhi penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) migas sementara dari sisi pengeluaran, perubahan harga minyak akan mengubah nilai realisasi subsidi BBM.

2. Inggris Krisis Energi, Sepertiga Pom Bensin Kosong

British Petroleum yang mengelola 1200 pom bensin di Inggris mengatakan bahwa sepertiga pom bensin di Inggris Raya mengalami kekosongan akibat panic buying. Pom bensin tersebut kehabisan dua jenis BBM utamanya kemarin.

Faktor lain yang menyebabkan situasi ini terjadi ialah kurangnya supir truk yang mendistribusikan bensin ke seluruh Inggris. Pemerintah berencana menerbitkan 5.000 visa untuk impor tenaga kerja sopir truk guna mengatasi situasi ini.

Apa Implikasinya?

Bulan lalu, Inggris mengalami lonjakan inflasi, terutama dari lonjakan harga BBM. Kelangkaan BBM saat ini akan berimplikasi ke semakin tingginya inflasi Inggris yang akan mendesak bank sentral mengambil kebijakan yang tepat untuk mengambil jalan tengah saat suku bunga acuannya masih mendekati 0.

Sumber: Reuters, Kontan, Bisnis Indonesia

Ditulis oleh
channel logo

Fathia Nurul Haq

Right baner

Fathia Nurul Haq

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
weekly news
Pasar Sepekan: Rusia Tabuh Genderang 'Perang', Market Ikut Bergelombang
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1