Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Rangkuman Kabar: RI Cetak Deflasi, Saham Netflix Cetak Rekor!

Rangkuman Kabar: RI Cetak Deflasi, Saham Netflix Cetak Rekor!

1 Oct 2021, 10:41 AM·Waktu baca: 3 menit
Kategori
Rangkuman Kabar: RI Cetak Deflasi, Saham Netflix Cetak Rekor!

Mengakhir pekan, Jumat (1/10), rangkuman kabar melaporkan sejumlah data statistik dalam negeri yang mengindikasikan pemulihan ekonomi bulan lalu.

Rangkuman Kabar Dalam Negeri

1. Indonesia Alami Deflasi 0,04%

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,04%, alias deflasi, selama bulan September.

Meski demikian, inflasi tahun kalender bertengger di level 0,8%. Sementara inflasi tahunan sebesar 1,6%, masih jauh di bawah target pemerintah yakni 3%.

Apa Implikasinya?

Rendahnya tingkat inflasi bulanan mencerminkan bahwa permintaan barang dan jasa masyarakat sepanjang bulan September terbilang lemah dibanding bulan sebelumnya. Sehingga implikasinya, pemerintah dan bank sentral mungkin masih akan menetapkan kebijakan moneter dan fiskal longgar demi mengerek pertumbuhan tersebut.

2. Lepas Dari Kontraksi, PMI Manufaktur Indonesia Melesat 52,2

IHS Markit mencatat kinerja manufaktur Indonesia kembali ke zona ekspansif pada September lalu menjadi 52,2. Di bulan Juli dan Agustus, PMI Manufaktur terjerat di zona kontraksi masing-masing 40,1 an 43,7.

Pulihnya nilai indeks tersebut disebabkan oleh kegiatan ekonomi yang mulai berjalan kembali setelah ekonomi Indonesia sebelumnya tertahan sementara akibat penyebaran virus COVID-19.

Data PMI juga menyebutkan bahwa baik output maupun permintaan baru domestik kembali tumbuh sepanjang September lalu. Namun, permintaan ekspor masih lemah menyusul gejolak global dan tingginya penyebaran kasus di banyak negara.

Apa Implikasinya?

Indeks manufaktur PMI adalah cerminan dari produktivitas sektor manufaktur di Indonesia. Sehingga, kenaikan indeks tersebut menjadi indikasi bahwa sektor tersebut tengah jor-joran selama bulan September. Apalagi, indeks PMI Indonesia berada di atas skor 50, alias menunjukkan ekspansi.

Pulihnya produktivitas manufaktur dapat berdampak baik bagi penciptaan lapangan kerja baru dan kenaikan pendapatan masyarakat.

Rangkuman Kabar Manca Negara

1. Kongres AS Loloskan UU Pendanaan Pemerintah

Senat Amerika Serikat melolokan Rancangan Undang-Undang Pendanaan Jangka Pendek agar pemerintah AS lepas dari bayang-bayang shutdown. Meski begitu, AS belum lepas dari ancaman gagal bayar alias default lantaran kongres belum menyetujui kenaikan batas utang.

UU pendanaan ini memastikan AS memiliki ketersediaan dana untuk beroperasi hingga tahun anggaran berakhir yakni 3 Desember mendatang.

Tak hanya mendanai operasional pemerintah, UU juga menyediakan pendanaan US$28,6 miliar untuk pemulihan pasca bencana alam dan US$ 10 miliar untuk menutupi kerugian petani yang mengalami gagal panen. Terdapat pula anggaran untuk membantu pemulihan pengungsi Afghanistan senilai US$ 6,3 miliar.

Apa Implikasinya?

Meskipun terhindar dari shutdown, namun ancaman gagal bayar justru merupakan ancaman yang lebih serius bagi perekonomian dunia. Jika AS sampai mengalami default, maka ini akan menjadi kali pertama bagi AS gagal bayar kewajibannya, yang tentunya akan memiliki efek serius bagi pasar keuangan seperti lonjakan suku bunga karena runtuhnya kepercayaan investor terhadap pemerintah AS.

2. Saham Netflix To The Moon Berkat Squid Game

Netflix Inc dengan kode emiten NFLX ditutup menguat 1,9% di angka US$610,34 per lembar saham. Ini merupakan level tertingginya sejak melantai di bursa Nasdaq 2002 lalu.

Popularitas seri terbaru Netflix yakni Squid Game mengantarkan NFLX tutup hijau saat pasar secara umum sedang loyo. Netflix yang semula berniat menghentikan seri Squid Game satu season saja kini mengakui bahwa pihaknya berencana memproduksi season 2 dengan investasi yang lebih mumpuni.

Apa Implikasinya?

Menguatnya saham Netflix membuktikan bahwa emiten perusahaan teknologi masih berjaya di tengah melemahnya indeks saham Wall Street beberapa hari terakhir. Hal ini bisa memicu investor untuk fokus ke saham-saham berkategori growth stock dalam beberapa waktu ke depan.

Sumber: Investor Bussines Daily, Kontan, Berita Resmi Statistik, CNBC

Ditulis oleh
channel logo

Fathia Nurul Haq

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar