Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Kabar Sepekan: Kode Broker Lenyap, Inflasi Bikin Ekonomi Megap-Megap

Kabar Sepekan: Kode Broker Lenyap, Inflasi Bikin Ekonomi Megap-Megap

11 Dec 2021, 4:49 AM·Waktu baca: 5 menit
Kategori
Kabar Sepekan: Kode Broker Lenyap, Inflasi Bikin Ekonomi Megap-Megap

Kabar sepekan menemani akhir pekan kamu dengan rangkuman kabar internasional, domestik hingga aser kripto. Selamat beraktivitas di akhir pekan, Sobat Cuan!

Kabar Internasional Sepekan

1. Inflasi AS 'Ngamuk', Capai Rekor Tertinggi dalam 39 Tahun

Amerika Serikat (AS) mencatat tingkat inflasi November bertengger di 6,8% secara tahunan, melonjak tajam ketimbang 6,2% di Oktober. Menariknya, capaian ini merupakan rekor inflasi tahunan tertinggi AS dalam 39 tahun terakhir.

2. PMI Inggris Membaik, Tapi Inflasi Belum Jinak

IHS Markit merilis data Purchasing Managers Index (PMI) Inggris senilai 57,4 pada November, terkoreksi tipis dari 57,5 di Oktober. Meski demikian, sektor konstruksi semakin ekspansif dengan skor PMI konstruksi jadi 55,5 dari 54,6 di Oktober, yang didukung oleh proyek pembangunan komersial.

Namun, maraknya konstruksi properti dan komersial tak serta merta bikin harga bangunan melandai.

Harga rumah di Inggris ternyata meningkat 3,4% dalam tiga bulan terakhir, yang merupakan rekor pertumbuhan harga rumah tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Alhasil, kini rata-rata rumah di Inggris lebih mahal 8,2% dibanding Desember tahun lalu.

3. Impor China Melonjak Tajam

Data kepabeanan China menunjukkan bahwa volume impor negara tirai bambu tersebut melonjak 31,7% di November secara tahunan, lebih tinggi dari pertumbuhan impor Oktober 20,6%. Sayangnya, pada periode yang sama, pertumbuhan ekspor sedikit melambat jadi 22% secara tahunan, dari 27,1% di bulan Oktober.

Pencetusnya ialah penguatan nilai tukar yuan dibarengi dengan menurunnya permintaan dan peningkatan biaya. Namun, peningkatan nilai impor juga mengindikasikan bahwa aktivitas ekonomi domestik di China masih bergeliat.

4. Data Ekonomi AS Embuskan Angin Segar

Pekan ini nampaknya jadi periode mujur bagi ekonomi AS setelah beberapa data menunjukkan ekonomi negara adidaya tersebut berjalan di "jalur yang benar".

Pertama, Departemen Perdagangan Amerika Serikat mencatat defisit neraca perdagangan Oktober di angka US$67,1 miliar alias menyusut dari US$81,4 miliar pada bulan sebelumnya. Penurunan defisit itu didorong peningkatan nilai ekspor sebesar US$223,6 miliar atau tumbuh 8,1% secara bulanan, namun impor AS hanya tumbuh 0,9% ke US$290,7 miliar di waktu yang sama.

Kedua, AS pun mencetak tingkat pengangguran dengan level terendah dalam 52 tahun terakhir. Hal Ini diketahui dari jumlah pengajuan klaim bantuan pengangguran hingga 4 Desember lalu yang mencapai 184.000, turun 43.000 dibandingkan pekan sebelumnya.

5. Inflasi Eropa Butuh Waktu Buat Reda

Wakil Presiden European Central Bank (ECB) Luis de Guinos memprediksi inflasi zona Eropa yang menggila akan mulai reda tahun depan. Bahkan, dia optimistis pada paruh kedua 2022 inflasi dapat jinak dikisaran target yakni 2%.

Baca juga: Rangkuman Kabar: BI Kepincut Blockchain, Biaya Logistik Bikin Migrain

Kabar Aset Kripto Sepekan

1. Diam-Diam, AS Juga Nambang Bitcoin!

Whit Gibbs, pakar cryptocurrency sekaligus penasehat Gedung Putih tak sengaja membocorkan aktivitas pertambangan Bitcoin yang rupanya telah dilakukan pemerintah Amerika Serikat dalam sebuah wawancara minggu lalu. Bahkan, menurut sumber lain yang menolak untuk disebutkan namanya, aktivitas ini telah berlangsung sejak 2013 silam.

2. Bos Kripto ‘Tagih’ Regulasi Aset Digital

Para punggawa platform exchange aset kripto di AS meminta anggota legislatif AS untuk menyediakan regulasi jelas dan terukur terhadap aktivitas aset kripto. Namun, mereka juga siap-siap memindahkan basisnya ke luar negeri jika regulasinya dianggap terlalu ketat, seraya menambahkan bahwa industri kripto kini memiliki valuasi US$3 triliun.

Hal itiu mereka sampaikan di hadapan Dewan Legislatif AS dalam sebuah Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara CEO platform exchange kripto dan Dewan Legislatif AS untuk pertama kalinya dalam sejarah pada Selasa (8/12).

3. Akhir Pekan, Aset Kripto Malah Flash Crash

Investor kripto nangis berjemaah akhir pekan lalu setelah pasar kripto mengalami flash crash dan nilai kapitalisasi pasarnya turun US$400 miliar.

Banyak pihak mengaitkan kondisi itu dengan ketakutan investor terhadap COVID-19 Omicron. Sebab, indeks AS juga ikutan terjun bebas di waktu yang sama.

4. Kerja sama dengan Ubisoft, Harga Tezos Terbang 37%

Produsen game terkenal sejagat Ubisoft akan “menanam” NFT di dalam game-game besutannya, dimulai dari game Tom Clancy’s Ghost Recon Breakpoint.

Nah, NFT ini rencananya akan berjalan di atas jaringan Tezos. Setelah kabar ini muncul, nilai Tezos auto loncat 37%.

5. Platform NFT Nomor 1 Sedunia Niat Melantai di Bursa

Platform Non-Fungible Token paling beken sejagat, Opensea, berniat mencatatkan sahamnya di bursa efek.

Namun, beberapa kolektor NFT kesal dengan kabar tersebut. Menurut mereka, OpenSea seharusnya meluncurkan token dibanding IPO agar sejalan dengan filosofi aset kripto.

6. Terra Dapat Investor Baru

Pengembang ekosistem Terra sekaligus koin kripto LUNA Terralabs meraih US$50 juta dana segar dari perusahan modal ventura asal Hong Kong, Chiron. Rencananya, dana tersebut akan membantu Terra dalam mengembangkan aplikasi Decentralized Finance dan NFT yang bisa digunakan di Metaverse.

Baca juga: Kabar Sepekan: Omicron Gonjang-Ganjing, The Fed Ngebet Tapering

Kabar Domestik Sepekan

1. Bursa Efek Tutup Kode Broker Saham Mulai Hari ini

Bursa Efek Indonesia akhirnya merealisasikan wacana penutupan kode broker berikut sejumlah mekanisme baru pada perdagangan Senin (6/11) lalu.

Selain menghapus kode broker pada running trade, BEI juga menambah beberapa fitur yakni Indicative Equilibrium Price (IEP) dan Indicative Equilibrium Volume (IEV) serta random closing. Otoritas bursa mengungkap langkah tersebut sebagai upaya membentuk mekanisme pasar yang lebih wajar.

2. Ekonomi Indonesia Salip Pertumbuhan Global

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyebut angka pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak pernah berada di bawah pertumbuhan ekonomi global selama 20 tahun terakhir. Fenomena ini hanya terjadi di tiga negara, yakni Indonesia, China dan India.

3. PPKM Level 3 Batal

Pemerintah resmi membatalkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 saat hari raya natal dan akhir tahun nanti. Alasannya, Indonesia dinilai sudah lebih siap menghadapi libur akhir tahun, terbukti dengan kenaikan jumlah tes dan telusur dibandingkan tahun lalu.

Meski urung menerapkan PPKM level 3, pemerintah tetap membatasi kegiatan perayaan tahun baru di seluruh pusat keramaian. Pusat perbelanjaan, bioskop dan restoran masih bisa beroperasi dengan kapasitas maksimal 75%.

4. Jelang Tapering, Cadangan Devisa Naik Tipis

Bank Indonesia mencatat kenaikan cadangan devisa pada akhir November menjadi US$145,9 miliar, dari posisi akhir Oktober US$$ 145,5 miliar. Kenaikan dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.

5. Indeks Keyakinan Konsumen Meningkat

Bank Indonesia mencatat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November di angka 118,5, naik dari Oktober 113,4. Kenaikan tersebut didorong oleh persepsi ekonomi yang membaik terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan dan penghasilan saat ini yang berpengaruh juga pada ekspektasi konsumen terhadap perekonomian mendatang.

6. Produksi dan Penjualan Mobil Naik Pesat

Menteri Perdagangan Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan produksi mobil mencapai 890.000 unit hingga Oktober 2021, tumbuh 62,4% secara tahunan dan melampaui target yang semula ditetapkan yakni 850.000 unit. Pada periode yang sama, penjualan mobil pun mengalami peningkatan 487.000 unit atau naik 71,02% secara tahunan.

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Ditulis oleh
channel logo

Fathia Nurul Haq

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar