Perkembangan jagat kripto terbilang pesat. Saking cepatnya, kini Sobat Cuan bahkan bisa bermain game sekaligus membeli aset-aset di dalamnya layaknya di kehidupan nyata. Nah, salah satu platform yang fokus memberikan pengalaman tersebut adalah The Sandbox. Yuk, simak seluk-beluk The Sandbox di artikel berikut!
The Sandbox adalah dunia virtual berbasis komunitas yang terdesentralisasi dan terbuka bagi siapa saja.
Di dalam The Sandbox, pengguna bisa bersosialisasi dengan pengguna lain, menikmati kegiatan pengisi waktu senggang, berbisnis, dan menghadiri perhelatan secara daring.
Berbeda dengan platform dunia virtual pada umumnya, The Sandbox memfokuskan dirinya sebagai sarana “play-to-earn” yang mengombinasikan metaverse, gaming, dan platform berbagi konten dengan berbasis teknologi blockchain.
Dengan kata lain, alih-alih menjadi satu permainan dengan tema tunggal, jagat The Sandbox berisikan koleksi game-game dan pengalaman yang berbeda-beda. Namun, di saat yang bersamaan, The Sandbox juga memungkinkan penggunanya untuk menciptakan, memiliki, dan memonetisasi aset yang mereka miliki di metaverse.
Ya, di dalam The Sandbox, pengguna bisa membeli kavling properti (LAND) atau menciptakan aset (ASSET) di dalamnya untuk kemudian dimonetisasi atau disewakan ke pengguna lainnya.
Hal ini bisa terjadi karena The Sandbox memungkinkan penggunanya untuk menjadi pemilik sejati dua “benda” tersebut. Dalam hal ini, platform memanfaatkan jaringan Ethereum untuk merekam kepemilikan LAND dan ASSET melalui Non-Fungible Token (NFT).
Sementara itu, sang pengembang game, Animoca Brands, tidak memiliki wewenang untuk memiliki aset-aset tersebut meski mereka adalah pencipta metaverse The Sandbox.
Nah, karakteristik inilah yang membuat pengguna The Sandbox tak hanya menjadi pemain game semata, namun juga bertindak sebagai creator.
Oleh karenanya, tak heran jika banyak jenama kondang yang melakukan eksperimen pemasaran melalui jagat The Sandbox. Salah satunya adalah produsen pakaian olahraga Adidas yang meluncurkan versi metaverse-nya di platform The Sandbox.
Fakta uniknya, aspek estetika The Sandbox sekilas terlihat mirip dengan game daring populer Minecraft. Ini lantaran The Sandbox memang terinspirasi dari estetika voxels yang digunakan Minecraft.
The Sandbox menyediakan tiga sarana bagi penggunanya agar mereka bisa bebas berinovasi menciptakan pengalaman gaming-nya tersendiri menggunakan LAND yang mereka miliki.
Tiga sarana itu terdiri dari:
VoxEdit adalah aplikasi editor tiga dimensi yang memungkinkan penggunanya untuk menciptakan ASSET di The Sandbox.
Dengan menggunakan VoxEdit, pengguna bisa menciptakan gambar dan animasi berbasis grafis voxel dalam bentuk bangunan, avatar, peralatan, kendaraan, dan benda lainnya yang nantinya bisa diduplikasi dalam jumlah banyak.
Hal ini bisa terjadi karena hasil karya pengguna di VoxEdit nantinya bakal dikonversi ke dalam NFT berstandar ERC-1115.
Marketplace The Sandbox adalah wadah bagi antar pemain untuk bertransaksi barang, lokasi, hingga avatar. Selain itu, pengguna juga bisa memanfaatkan lokapasar ini untuk mengujicobakan permainan yang diciptakan oleh pengembang lainnya.
Game Maker adalah seperangkat peralatan yang memungkinkan pengguna untuk menciptakan games tiga dimensi (3D) berbasis ASSET, yang mereka ciptakan atau beli di marketplace, di atas LAND yang mereka miliki.
Konon, aplikasi ini sangat mudah digunakan. Bahkan, creator game awam bisa memanfaatkan peralatan ini menggunakan templates yang sudah ada, sehingga mereka tak perlu punya pengetahuan coding yang mumpuni terlebih dulu untuk mengoperasikannya.
Aspek ekonomi dari The Sandbox terbilang cukup unik. Pasalnya, pengguna harus menggunakan enam token berbeda untuk menikmati segala fasilitas yang terdapat di jagat virtual tersebut. Apa saja keenam token yang dimaksud?
SAND adalah token utilitas dan mata uang resmi yang berlaku di jagat The Sandbox. Dengan kata lain, pengguna bisa menggunakan SAND sebagai alat tukar di segala transaksi yang berkaitan dengan game ini, seperti membeli LAND, ASSET, perlengkapan, dan mengubah karakter avatar.
Begitu pun sebaliknya. Pengguna juga bisa mendapatkan hadiah dalam bentuk SAND jika berhasil menyelesaikan misi-misi yang terdapat di dalam kumpulan permainan The Sandbox.
Lebih lanjut, pengguna juga bisa menggunakan token SAND sebagai “surat suara” saat voting untuk menentukan pengembangan jaringan ke depan dan mengambil keputusan penting di jaringan, misalnya menyepakati proposal peta jalan jaringan. Uniknya, pemilik SAND bisa mewakili suara untuk dirinya sendiri atau justru memilih mendelegasikan hak suaranya ke pemain lain sesuai keinginan mereka.
Tak ketinggalan, pengguna jika bisa meraih “pendapatan bunga” dalam token SAND baru jika mereka melakukan staking atas token SAND yang mereka miliki.
Menariknya, The Sandbox menerapkan free capture model dalam “memutar” token SAND. Dalam mekanisme ini, The Sandbox akan mengutip 5% dari seluruh total volume transaksi SAND dan kemudian mendistribusikan setengah di antaranya ke staking pool dan setengah sisanya ke badan yang disebut dengan Foundation.
Foundation merupakan sebuah lembaga di dalam The Sandbox yang bertugas memberikan dana bantuan bagi para pengembang agar mereka terpacu menciptakan konten dan games berkualitas apik di metaverse tersebut. Sehingga, semakin besar nilai transaksi SAND, maka semakin besar pula peluang Foundation untuk memberikan dana bantuan yang lebih jumbo bagi pengembang.
LAND adalah tanda bukti digital pengguna atas kepemilikan real estate yang terdapat di metaverse The Sandbox. Setiap LAND bersifat unik karena ia adalah token NFT berstandar ERC-721 di dalam blockchain Ethereum.
LAND merupakan salah satu komponen penting di dalam The Sandbox mengingat kegunaannya yang sangat beragam.
LAND memungkinkan desainer game dan pengembang untuk menciptakan pengalaman game-nya tersendiri, atau bahkan diorama, menggunakan ASSET yang mereka miliki. Dan seperti yang telah disinggung di atas, pengembang bisa menciptakan pengalaman game-nya sendiri menggunakan perangkat Game Maker.
Nantinya, pengembang bisa mendulang cuan dengan menyewakan LAND yang mereka miliki ke creator lain atau memonetisasinya untuk meraih cuan. Bahkan, pengguna bisa mengolaborasikan game miliknya di atas LAND dengan game milik creator lain.
Di sisi lain, pemain bisa bermain game atau menjelajahi diorama yang terdapat di LAND. Beberapa pengembang bahkan tidak memungut “tiket masuk” (free-to-play) jika pengguna ingin menikmati hasil karyanya. Sementara itu, sebagian lainnya memungut biaya bagi pemainnya.
Di samping itu, pemilik LAND juga bisa mengadakan kontes dan giveaways di atas LAND yang mereka miliki. Sebagai contoh, pemilik LAND bisa menghelat pertandingan di mana pemenangnya bisa mendapatkan ASSET langka dan token SAND.
Namun, jika Sobat Cuan ingin memperoleh LAND, maka kamu harus mendapatkannya dengan cepat. Sebab, suplai LAND The Sandbox terbatas, yakni hanya sebanyak 166.464 LAND saja
Sebanyak 74% dari jumlah tersebut, atau setara 123.840 LAND, tersedia untuk dijual. Kemudian, sebanyak 25.926 LAND akan digunakan sebagai cadangan yang bakal dibagikan ke mitra bisnis, creator, dan pemain sebagai rewards. Sementara itu, sisa 16.704 LAND akan menjadi properti pribadi milik The Sandbox.
Nah, karena suplainya yang terbatas, maka nilai token LAND bisa saja meningkat jika permintaannya membludak di masa depan.
Terdapat beberapa karakteristik yang membuat LAND di The Sandbox bersifat unik.
Pertama, pengguna bisa menggabungkan beberapa LAND untuk membentuk ESTATES. Di masa depan, sekelompok pengguna bisa menggabungkan beberapa ESTATES untuk membentuk satu wilayah yang lebih luas yang disebut DISTRICTS.
Kedua, The Sandbox juga memiliki real estate spesial bernama Premium LAND. Kavling tersebut terbilang istimewa lantaran memiliki lokasi strategis, sehingga nilai ekonominya pun terbilang “premium”.
Premium LAND biasanya berlokasi di sekitar portal hub sosial atau di dekat gerai mitra-mitra The Sandbox. Akibatnya, premium LAND punya potensi untuk dilalui banyak pengguna yang datang melalui portal tersebut. Artinya, jika premium LAND ramai dilewati pengguna lain, maka potensi monetisasinya pun terbilang menggiurkan.
Di samping itu, semakin ramai kondisi lalu lintas di depan LAND, maka LAND tersebut juga bisa berpotensi menjadi tempat pemasangan iklan yang menjanjikan. Imbasnya, pemilik Premium LAND juga bisa memonetisasi propertinya dengan menyewakannya sebagai sarana periklanan.
Ketiga, pemilik LAND juga bisa turut serta menjadi bagian tata kelola metaverse The Sandbox. Mereka bisa menggunakan token LAND sebagai surat suara untuk menentukan pengembangan jaringan di masa depan.
Mereka juga bisa melakukan staking atas token LAND demi menerima pendapatan pasif dalam bentuk token SAND, atau bahkan mendapatkan token langka GEM dan CATALYST.
Token ASSET adalah token dengan standar NFT ERC-1155 yang merupakan representasi digital atas seluruh barang-barang dan perlengkapan yang terdapat di jagat The Sandbox.
ASSET sendiri berfungsi sebagai “pemanis” agar pengguna semakin betah bermain game di atas LAND yang dimiliki para pengembang. Beberapa aset merupakan benda koleksi, sementara sebagian lainnya adalah benda-benda yang bisa dimonetisasi atau diperjualbelikan di Sandbox Marketplace.
Berikut adalah lima kategori token ASSET:
Token GAME adalah gabungan antara ASSETS dan bahasa pemrograman yang bertujuan untuk menciptakan pengalaman game yang interaktif.
Untuk mengaktivasinya, pengguna harus menambahkan token GAME di atas token LAND ketika meracik game-nya di aplikasi Game Maker.
Dua token penting terakhir di The Sandbox adalah GEM dan CATALYST. Keduanya adalah token NFT berstandar ERC-20 yang menentukan nilai sebuah ASSET.
Misalnya, GEM digunakan untuk menambahkan keunikan dan aspek manfaat atas ASSET yang telah diciptakan. Semakin berguna dan semakin banyak fitur yang terdapat di dalam ASSET, maka semakin berharga pula nilai ASSET tersebut. Sekadar informasi, satu aset bisa memperoleh 25 fitur dari satu token GEM.
Sementara itu, token CATALYST menentukan tingkatan “banderol” dan kelangkaan suatu ASSET.
Saat ini, terdapat empat tingkatan ASSET yang terdiri dari Common, Rare, Epic, dan Legendary. Nah, tingkatan tersebut sangat tergantung dari token CATALYST dan jumlah atribusinya yang terdapat di dalam satu ASSET.
Pengembang bisa menggunakan token GEM dan CATALYST setelah menciptakan ASSET di perangkat VoxEdit.
Berikut adalah keunggulan utama dari The Sandbox
Sementara itu, The Sandbox juga memiliki kekurangan seperti
Bagikan artikel ini