Pluang+

Biaya

Blog

Tentang Kami

Inovasi dan kemudahan adalah misi kami, lihat kisahnya di sini!

FAQ

Temukan semua jawaban tentang berinvestasi di Pluang

Kontak Kami

Kami dengan senang hati menjawab pertanyaanmu. Hubungi kami!

Karir

Bergabunglah dengan tim kami!

telegram
telegram
  • facebook_logo
  • instagram_logo
  • twitter_logo
  • youtube_logo
  • telelgram_logo
  • linkedin_logo
  • tiktok_logo
app_logo
BlogIcon
Blog
Berita & AnalisisAkademiEventKamusTips & Trik InvestasiPromo
bookmark
Bookmark
Bagikan

NFT Sebagai Gerbang Kemunculan Web 3.0

Waktu baca: 2 menit

Tags
NFT Sebagai Gerbang Kemunculan Web 3.0

Kehadiran Non-Fungible Token (NFT) dianggap cukup revolusioner, sampai-sampai banyak pihak menyebut bahwa benda tersebut akan menjadi pintu masuk bagi manusia untuk memanfaatkan Web 3.0. Apakah hal itu benar adanya? Simak di artikel berikut!

Mengenal Tiga Tahapan Internet Secara Singkat

Teknologi internet selalu berkaitan erat dengan menghubungkan satu manusia dengan manusia lainnya. Namun, teknologi ini selalu berevolusi seiring perubahan umat manusia dalam mengonsumsi internet.

Dalam sejarah manusia, evolusi internet sendiri terdiri dari tiga bagian, yakni:

  1. Web 1.0 (sekitar 1990 hingga 2005). Protokol yang terdapat di dalamnya bersifat terbuka dan dikelola secara komunitas. Selain itu, nilai internet hanya terbatas pada dua pelaku jaringan, yakni pengembang dan pengguna.
  2. Web 2.0 (2005 hingga 2020). Dalam fase ini, jasa-jasa internet dikendalikan secara sentralisasi oleh korporasi-korporasi yang belakangan disebut "raksasa teknologi", seperti Alphabet, Amazon, Apple, dan Meta.
  3. Web 3.0 (Saat ini). Dalam tahapan internet satu ini, pemanfaatan teknologi blockchain terbilang marak. Teknologi ini membuka kehadiran jaringan yang terbuka, terdesentralisasi, dan dimiliki oleh komunitas virtual dunia. Dengan kata lain, masyarakat kini tidak hanya sekadar pengguna internet, melainkan pemilik jaringan internet.

Saat ini, umat manusia masih berada di masa-masa awal Web3 yang menggabungkan semangat desentralisasi, tata kelola yang mirip seperti Web 1, dan fungsionalitas internet yang modern layaknya Web 2.

Web3 merupakan internet yang dimiliki dan dinikmati baik oleh pengembang maupun pengguna, di mana tata kelolanya dilakukan dengan memanfaatkan token, baik mata uang kripto atau NFT. Token-token ini menyatukan para pengguna jaringan untuk menuju satu tujuan bersama, yakni pertumbuhan jaringan dan apresiasi harga token.

Karakteristik ini memperbaiki masalah utama dari jaringan tersentralisasi, di mana nilai internet hanya diakumulasi oleh satu atau beberapa perusahaan. Bahkan terkadang, perusahaan-perusahaan tersebut pun terlibat konflik kepentingan dengan penggunanya.

Oleh karenanya, banyak yang meyakini bahwa perusahaan-perusahaan tersebut tidak boleh mengambil alih Web3 lantaran setiap pengguna punya hak properti digital yang setara antara satu dan lainnya. NFT sendiri merupakan batu pijakan utama bagi masyarakat untuk menuju masyarakat digital yang progresif, terbuka, dan terdesentralisasi.

Bagikan

Apakah artikel ini bermanfaat?