Kehadiran Non-Fungible Token (NFT) dianggap cukup revolusioner, sampai-sampai banyak pihak menyebut bahwa benda tersebut akan menjadi pintu masuk bagi manusia untuk memanfaatkan Web 3.0. Apakah hal itu benar adanya? Simak di artikel berikut!
Teknologi internet selalu berkaitan erat dengan menghubungkan satu manusia dengan manusia lainnya. Namun, teknologi ini selalu berevolusi seiring perubahan umat manusia dalam mengonsumsi internet.
Dalam sejarah manusia, evolusi internet sendiri terdiri dari tiga bagian, yakni:
Saat ini, umat manusia masih berada di masa-masa awal Web3 yang menggabungkan semangat desentralisasi, tata kelola yang mirip seperti Web 1, dan fungsionalitas internet yang modern layaknya Web 2.
Web3 merupakan internet yang dimiliki dan dinikmati baik oleh pengembang maupun pengguna, di mana tata kelolanya dilakukan dengan memanfaatkan token, baik mata uang kripto atau NFT. Token-token ini menyatukan para pengguna jaringan untuk menuju satu tujuan bersama, yakni pertumbuhan jaringan dan apresiasi harga token.
Karakteristik ini memperbaiki masalah utama dari jaringan tersentralisasi, di mana nilai internet hanya diakumulasi oleh satu atau beberapa perusahaan. Bahkan terkadang, perusahaan-perusahaan tersebut pun terlibat konflik kepentingan dengan penggunanya.
Oleh karenanya, banyak yang meyakini bahwa perusahaan-perusahaan tersebut tidak boleh mengambil alih Web3 lantaran setiap pengguna punya hak properti digital yang setara antara satu dan lainnya. NFT sendiri merupakan batu pijakan utama bagi masyarakat untuk menuju masyarakat digital yang progresif, terbuka, dan terdesentralisasi.
Bagikan artikel ini
CryptoPhunk, Jiplakan CryptoPunk yang Jadi Simbol Gerakan NFT
NFT Sebagai Gerbang Kemunculan Web 3.0
9 Tips Sebelum Beli NFT Profile Picture (PFP)
Apa Saja Kegunaan NFT?
Mengenal CryptoPunks, Pionir Proyek NFT di Dunia
Mengenal BAYC, Jenama Web 3.0 Pertama Sejagat
Apa Itu NFT?
Mengapa NFT Bernilai Tinggi?
7 Pertimbangan Utama Sebelum Investasi NFT