Sobat Cuan pasti sering dengar bahwa investasi itu adalah salah satu cara menghindari inflasi. Kenapa sih investasi itu penting dilakukan untuk melawan inflasi, simak yuk ulasannya di bawah ini!
Di serial #CerdasCuan ini, topik yang akan kamu pelajari adalah:
Dampak inflasi terhadap daya beli bisa kita lihat melalui contoh berikut.
Jika kamu memiliki Rp20.000 di tahun 2012, saat itu bisa saja kamu gunakan untuk membeli burger. Tapi jika kamu menyimpan Rp20.000 di dompetmu hingga hari ini, kamu tidak akan mampu membeli sebuah burger karena harganya sekarang adalah Rp40.000.
Nah, ini adalah efek dari inflasi yang menyebabkan daya belimu menurun seiring berjalannya waktu, sementara harga barang terus meningkat.
Inflasi adalah proses meningkatnya harga rata-rata barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam kurun waktu tertentu. Inflasi tidak bisa dihindari dalam sebuah ekonomi yang sedang tumbuh.
Coba bayangkan jika kamu memiliki sebuah usaha yang berjalan sangat baik. Apakah kamu mau menaikkan harga barangmu? Ketika banyak bisnis yang berkinerja bagus dalam sebuah ekonomi, tentunya inflasi akan terjadi.
Menurut Bank Indonesia, harga properti telah meningkat sebanyak 3 hingga 4%, sedikit lebih tinggi dari inflasi yang berada di angka 3%.
Jika tren ini berlanjut dan jika harga rumah meningkat setiap tahun seperti inflasi, sebuah rumah yang harganya Rp500 juta hari ini akan menjadi Rp672 juta dalam waktu 10 tahun.
Ini berarti, walaupun kamu memiliki uang sebesar Rp500 juta hari ini dan menyimpannya di rumah, nilai dari Rp500 juta itu akan berkurang seiring berjalannya waktu dan kamu tidak akan bisa membeli rumah itu 10 tahun lagi.
Untuk melindungi nilai uang dari penurunan daya beli, uang tersebut perlu diinvestasikan dalam aset yang bisa menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi.
Kita coba mengambil contoh dari suku bunga bank-bank di Indonesia.
Di sebuah bank ternama di Indonesia, bunga untuk rekening tabungan adalah sekitar 0.5% per tahun. Ini jauh di bawah tingkat inflasi 3%.
Jika uang ini diinvestasikan dalam deposito berjangka, bunga yang akan kamu dapatkan adalah sekitar 4,5%. Tetapi ini hanya 1,5% lebih tinggi dibandingkan inflasi. Inflasi bahkan bisa mengalami kenaikan secara mendadak tergantung pada situasi ekonomi dan target yang ditentukan oleh pemerintah.
Oleh karena itu, investasi itu perlu untuk memproteksi daya beli atau nilai uang dari inflasi.
Jenis investasi yang berbeda juga menawarkan risiko dan imbal hasil yang berbeda
Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa tipe aset investasi di Indonesia.
Lalu, bagaimanakah performa Emas selama satu tahun terakhir?
Ekuitas mencakup saham dan termasuk saham lokal maupun saham luar negeri.
Saham melambangkan kepemilikan di dalam sebuah perusahaan. Jika seseorang memiliki saham sebesar 1% di sebuah perusahaan, maka kepemilikannya di dalam perusahaan itu adalah 1%.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini