Avalanche adalah jaringan blockchain yang berniat menjadi pesaing Ethereum. Seperti apa seluk beluknya?
Avalanche adalah jaringan smart contract lapisan pertama yang punya niat menjadi "pembunuh Ethereum", alias rival terberat Ethereum sebagai jaringan blockchain yang fokus dalam pemanfaatan fitur smart contract.
Jaringan ini juga bermimpi ingin menjadi platform jasa keuangan berbasis internet yang memfasilitasi aplikasi keuangan terdesentralisasi (Decentralized Finance/DeFi) dan mampu menyokong pasar keuangan tradisional bersenjatakan proses transaksi cepat, yakni 4.500 transaksi per detik, dan finalisasi transaksi hanya di bawah tiga detik saja,
Sistem ini juga memungkinkan penggunanya untuk memodifikasi jaringan blockchain privat dan publik, sehingga pengguna bisa menciptakan aset pintar digital yang bisa disesuaikan dengan regulasi masing-masing negara.
Menurut sang pengembang Ava Labs, jaringan ini mampu memproses 4.500 transaksi per detik, lebih tinggi dibanding Bitcoin dan Ethereum.
Jaringan Avalanche mampu memproses transaksi di bawah tiga detik saja.
Sama seperti Polkadot, Avalanche adalah jaringan blockchain yang memiliki "cabang-cabang" blockchqain yang lain. Sehingga, masing-masing blockchain di dalamnya bisa saling berkomunikasi dan mendukung kinerja satu sama lain.
Kelebihan ini memungkinkan pengembang untuk memindahkan aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang dikembangkan di Ethereum ke jaringan Avalanche.
Avalanche memungkinkan individu dan organisasi untuk memasang jaringan blockchain-nya sendiri dengan regulasinya masing-masing.
Jaringan Avalanche memiliki sistem keamanan yang unik, di mana validasi transaksi harus disepakati minimal oleh 80% penggunanya. Nah, ambang batas ini lebih besar ketimbang skema yang berlaku di blockchain lain, khususnya Bitcoin dan Ethereum, yakni sebesar 51%. Sehingga, jaringan Avalanche tahan terhadap serangan 51%.
Sejumlah 80% token aslinya, yakni AVAX, dimiliki oleh tim Avalanche dan digunakan sebagai imbalan staking.
Jaringan Avalanche terbilang baru dibanding Ethereum. Sehingga, nilai ongkos transaksinya bisa cukup tinggi meski utilisasi jaringan AVAX terbilang rendah.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengguna bisa memanfaatkan jaringan Avalanche untuk membangun aplikasi DeFi dan beragam dApps lainnya. Tapi seberapa besar kepercayaan pengembang untuk membangun DeFi dan dApps di atas jaringan ini?
Nah, Sobat Cuan bisa mengukurnya menggunakan indikator Total Value Locked (TVL), yakni angka yang menunjukkan total token yang tersimpan di dalam sebuah jaringan penyedia smart contract.
Lantas, bagaimana nilai TVL dari jaringan yang meluncur tahun lalu tersebut? Sobat Cuan bisa menyimaknya di tabel berikut!
Dan berikut adalah platform DeFi dengan nilai TVL terbesar di atas jaringan Avalanche.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini