Salah satu masalah internet adalah pusat daya yang dimiliki oleh beberapa entitas tertentu. Namun, Internet Computer (ICP) hadir untuk menyediakan pusat data yang terdesentralisasi. Seperti apa penjelasannya? Yuk, simak artikel berikut!
Internet Computer adalah teknologi komputasi awan generasi baru yang bertujuan untuk menjadi internet terdesentralisasi generasi berikutnya (next generation).
Cara kerja teknologi ini adalah melangkahi kendali yang dimiliki perusahaan komputasi awan independen, seperti Google dan Amazon, untuk kemudian disambungkan satu sama lain. Dengan cara ini, maka Internet Computer mampu menciptakan satu jaringan internet yang terdesentralisasi bagi penggunanya.
Teknologi ini muncul untuk mengatasi masalah yang terdapat di jaringan internet konvensional, misalnya monopoli data dan penyalahgunaan data pribadi. Selain itu, secara teorinya, teknologi ini digadang mampu untuk menjadi "kediaman" bagi "kode-kode logika piranti lunak dan data di dalam teknologi smart contract".
Saat ini, internet terbilang cukup tersentralisasi. Dengan kata lain, sebagian besar data-data situs dan aplikasi di dunia tersimpan di pusat-pusat data yang dimiliki oleh perusahaan bertitel raksasa teknologi (big tech).
Namun, kondisi ini menyimpan bahaya tersendiri. Jika salah satu pusat data tersebut mengalami gangguan operasional, maka sebagian besar internet bisa amburadul.
Salah satu contohnya terjadi pada Desember 2021 lalu ketika salah satu perusahaan penyedia jasa penyimpanan awan Amazon Web Services (AWS) mengalami pemadaman operasi. Imbasnya, jaringan internet bukan hanya kacau, tetapi juga bikin Amazon kesulitan mengantarkan pesanan konsumennya. Tak ketinggalan, peralatan rumah pintar (smart homes) dan aplikasi seperti Disney+ dan Venmo pun ikut berhenti beroperasi.
Selain itu, penyedia pusat data tersentralisasi pun memiliki kemampuan untuk menyensor atau menghentikan aplikasi sesuka hati. Hal ini bisa terjadi baik karena keinginan perusahaan penyedia data maupun instruksi pemerintah setempat.
Nah, untungnya, Internet Computer hadir untuk menyelesaikan masalah-masalah di atas.
Teknologi Internet Computer adalah internet terdesentralisasi jenis baru dan sekaligus ingin menjadi sistem komputasi global. Teknologi ini dimotori oleh teknologi smart contract dan kriptografi chain key, sehingga pusat-pusat data independen di seluruh dunia bisa bergabung untuk menjalankan situs dan aplikasi yang dikembangkan banyak pengembang.
Dengan kata lain, teknologi ini hadir sebagai alternatif di mana pengembang dapat membangun, menyimpan, dan menjalankan situs dan aplikasinya secara terdesentralisasi dengan bantuan teknologi blockchain.
Implikasinya, pengembang dapat membangun aplikasinya di The Internet Computer tanpa harus memiliki alamat fisiknya. Hal ini cukup berbeda dibanding penciptaan aplikasi pada umumnya, di mana pengembang harus menjalankan proyeknya di peladen khusus, misalnya Google.
Nah, pengembang pun akan mendapat manfaat dari karakteristik tersebut.
Mereka akan tetap mampu menjalankan situs dan aplikasinya di internet meski salah satu peladen yang dimiliki pusat data independen sedang stabil. Di samping itu, aplikasi dan data-data yang mereka gunakan juga akan hadir 100% di jaringan blockchain tanpa potensi kegagalan.
Karakteristik tersebut membuat aplikasi-aplikasi yang berada di dalam Internet Computer tidak bisa dimiliki atau dikontrol oleh siapapun. Artinya, masing-masing pengembang di dalamnya memiliki hak dan kuasa penuh atas data-data mereka sendiri.
Bahkan, pusat-pusat data independen yang menyokong jaringan Internet Computer juga tak punya akses ke data-data tersebut. Sehingga, pusat-pusat data independen tersebut tak punya kesempatan untuk mengumpulkan maupun menjual data ke pihak ketiga, misalnya pemasang iklan.
Kendati demikian, jaringan Internet Computer akan membayar pusat-pusat data tersebut menggunakan token aslinya, ICP. Pembayaran tersebut merupakan kompensasi Internet Computer terhadap fasilitas operasi kode yang dijalankan di peladen yang dimiliki penyedia pusat data.
Pendiri DFINITY Foundation Dominic Williams percaya bahwa karakteristik di atas bisa membuka gerbang terhadap satu konsep yang disebut ketunggalan blockchain, yakni konsep di mana seluruh aplikasi dan jasa internet pada akhirnya akan ditulis menggunakan smart contract di teknologi blockchain.
Jaringan Internet Computer memanfaatkan inovasi-inovasi berikut untuk mencapai tujuannya:
Nah, seluruh inovasi di atas disokong oleh beberapa komponen. Lantas, apa saja komponen tersebut sesuai jenjangnya?
Node adalah mesin tunggal yang beroperasi di pusat-pusat data. Mesin ini bertugas menggabungkan daya komputasi masing-masing pusat data tersebut agar Internet Computer bisa berjalan lancar.
Hanya saja, node di jaringan Internet Computer berbeda dengan di jaringan Bitcoin dan Ethereum. Di dalam jaringan Internet Computer, node-node di dalamnya harus sesuai standar spesifikasi tertentu, sehingga tidak semua komputer bisa menjalankan node yang dimaksud.
Kemudian, sekumpulan node di jaringan Internet Computer akan membentuk komponen lain yang disebut Subnets. Apakah itu?
Subnets adalah sekumpulan node yang terdistribusi berdasarkan wilayah dan yurisdiksi dan membentuk konfigurasi blockchain yang unik di dalam jaringan Internet Computer.
Komponen ini memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan jaringan Internet Computer dengan blockchain lainnya demi meningkatkan kapasitas seluruh jaringan Internet Computer.
Subnets tercipta ketika NNS menggabungkan node-node yang berada di dalam jaringan tersebut. Kemudian, segala hal yang berjalan di satu subnet tertentu bisa dijiplak di satu atau beberapa node di dalam subnet.
Berbeda dengan blockchain kebanyakan, subnet milik Internet Computer berinteraksi dengan satu sama lain menggunakan CKT alih-alih menggunakan algoritma konsensus seperti Proof of Work atau Proof of Stake. CKT sendiri berjalan dengan membagi eksekusi fungsi smart contract berdasarkan satu pendekatan yang disebut "pemisah dan penakluk" agar jaringan Internet Computer bisa melakukan proses transaksi yang cepat dan efisien.
Nah, karakteristik ini memungkinkan jaringan Internet Computer untuk memfinalisasi transaksi dalam satu atau dua detik saja.
Canisters adalah aplikasi yang berjalan di atas sebuah subnet, misalnya kode, memori, hingga kapasitas penyimpanan untuk menyokong aplikasi-aplikasi yang beroperasi di atas jaringan Internet Computer. DFINITY sendiri menganggap Canisters sebagai "smart contract yang punya tingkat skalabilitas apik".
Canisters memang dipasang untuk mengoptimalisasi penciptaan aplikasi terdesentralisasi (dApps), utamanya dari sisi penyusunan struktur aplikasi.
Uniknya, setiap canister bisa membuat keputusan atas fungsi-fungsi yang terjadi di canister lain asal keduanya punya kesepakatan bersama untuk melakukan hal tersebut.
Dalam mengoperasikan canister, pengembang aplikasi hanya menandai fungsi-fungsi apa saja yang bisa digunakan oleh canister lainnya secara permanen. Kemudian, ia juga bisa menyerahkan kendali canister-nya melalui sistem tata kelola publik untuk menghindari risiko seperti pemadaman aplikasi mendadak.
Untuk mengoperasikan canister, pengembang aplikasi menggunakan cycles sebagai "bahan bakar" daya komputasi dan manajemen memori penyimpanan di canister.
DFINITY percaya bahwa meningkatkan performa dan efisiensi perngoperasian kode-kode di Internet Computer akan berguna untuk menekan biaya. Untuk mencapai tujuan tersebut, DFINITY menggandeng pencipta bahasa WebAssembly Andreas Rossberg untuk menciptakan bahasa pemrograman bernama bahasa Motoko.
Ketika digabungkan dengan jaringan Internet Computer, bahasa Motoko mampu meningkatkan efisiensi kode dan ujungnya bikin biaya operasional canister menjadi efisien.
Sebagai perbandingan, aplikasi TikTok menggunakan 15 juta baris kode sementara aplikasi mirip TikTok yang diluncurkan DFINITY bernama CanCan 'hanya' membutuhkan 1.000 baris kode.
Cycles adalah sumber daya komputasi yang berguna bagi pengembang untuk menjalankan canisters di dalam jaringan Internet Computer. Konsepnya mirip seperti istilah gas di dalam jaringan Ethereum.
Di dalam operasi canister, cycles ibarat bahan bakar yang dibutuhkan kendaraan agar melaju. Cycles akan terbakar ketika digunakan, yang mencerminkan ongkos sesungguhnya bagi pengembang untuk menjalankan aplikasinya dan merefleksikan nilai sumber daya fisik seperti peladen, energi yang dibutuhkan, piranti keras sumber penyimpanan data, bandwidth, dan lainnya.
Pengembang perlu menukarkan token ICP yang dimiliki untuk mendapatkan cycles. 1 triliun cycles setara dengan 1 SDR, yakni satuan yang menggambarkan satu keranjang agregasi mata uang internasional. Sementara itu, nilai tukar antara cycles dan ICP berubah-ubah tergantung dengan proposal NNS setiap 10 menit sekali. Hal ini ditujukan agar ongkos komputasi di jaringan Internet Computer tidak berfluktuasi secara signifikan.
NNS adalah piranti lunak otonom yang mampu melakukan tata kelola Internet Computer. Sistem ini benar-benar mengelola satu sistem jaringan Internet Computer secara keseluruhan, mulai dari struktur jaringan, ekonomi, dan menjadi penentu pusat data mana saja yang bisa menjadi node dari Internet Computer.
NNS juga bertanggungjawab untuk menciptakan subnets dengan menggabungkan beberapa nodes untuk menjadi "inang" dari canisters. Sistem ini juga akan mengawasi kapasitas jaringan secara terus menerus dan akan menambah nodes dan subnets jika dibutuhkan. Nah, karakteristik tersebut akan membuat jaringan Internet Computer memiliki skalabilitas yang mumpuni.
NNS juga memiliki sandi publik (public key) yang bertugas memvalidasi seluruh transaksi di jaringan Internet Computer sekaligus menjadi blockchain "utama".
Neuron digunakan untuk mengunci token ICP sesuai waktu untuk menghasilkan kekuatan voting ketika pengguna ingin menyetujui proposal pembaruan di jaringan tersebut. Neuron dapat mengikuti metode pemungutan suara neuron lain, mirip dengan Staking Delegation di blockchain berbasis Proof of Stake.
Layanan ini memungkinkan pengguna untuk mengautentikasi diri secara aman dan anonim ketika mereka mengakses aplikasi. Setiap aplikasi mengharuskan pengguna untuk menggunakan identitas berbeda, namun pengguna juga bisa menggunakan metode autentikasi yang terdapat di perangkat terdaftar berbeda demi masuk ke aplikasi yang sama.
Berbeda dengan sistem autentikasi lainnya, identitas internet di jaringan Internet Computer tidak mengahrusnya penggunanya untuk menyusun atau mengelola kata sandi, menyusun frasa aman secara kriptografi, atau memberikan informasi pribadi apa pun ke aplikasi atau layanan.
Sebagi gantinya, pengguna bisa melakukan autentikasi dengan cara seperti teknologi pengenal wajah dari ponsel genggam, membuka kata sandi dari komputer, atau kunci keamanan.
Tidak seperti platform lainnya, pengguna jaringan Internet Computer tak perlu membayar daya komputasi smart contract atau canister. Sebab, pengguna hanya akan membayar canister menggunakan cycles, yang bisa ditukarkan ke satu mata uang tertentu.
Pengguna bisa mendapat manfaat dari karakteristik ini. Utamanya, pengguna tak perlu memiliki aset kripto tertentu hanya untuk berinteraksi dengan jaringan Internet Computer. Sehingga, seluruh pengguna bisa memanfaatkan jaringan tersebut tanpa ada yang menghalanginya.
Di samping itu, pengguna juga tak perlu tahu mengenai sifat desentralisasi yang terdapat di jaringan Internet Computer. Akibatnya, pengguna bisa menjalankan aktivitasnya dengan lancar, bahkan mungkin mirip dengan apa yang sudah mereka kerjakan selama ini.
Kemudian, pusat-pusat data independen akan menerima komisi dalam bentuk token ICP sebagai balas jasa karena telah memfasilitasi jaringan Internet Computer.
Beberapa token ICP akan dikonversi ke dalam cycles untuk membayar jasa canisters. Nilai ongkos setiap cycle akan ditentukan berdasarkan tata kelola jaringan dan seharusnya nilainya bersifat stabil antar waktu. Meski jumlah cycles akan terus menyusut setiap digunakan untuk mengoperasikan canister, namun jaringan tetap akan menjaga suplainya secara rutin.
Sobat Cuan mungkin sudah mengetahui dari artikel ini bahwa Ethereum disebut sebagai "komputer dari segala komputer". Tetapi, Internet Computer juga mengklaim status yang sama. Lantas, apa sih bedanya kedua jaringan tersebut?
Ethereum menyediakan kombinasi teknologi bagi pengembang untuk mengoperasikan dApps. Sementara itu, Internet Computer menyediakan kombinasi teknologi untuk menjadi "kediaman" dan sarana pengoperasian aplikasi sebagai pengganti internet konvensional.
Mengapa perbedaan ini menjadi penting? Nah, Sobat Cuan perlu ilustrasi untuk membayangkan hal tersebut.
Ambil contoh salah satu dApps Ethereum populer, Uniswap. Meski segala kegiatannya bersifat terdesentralisasi, namun bayangkan jika data-datanya tersimpan di jaringan Google. Imbasnya, operasi Uniswap bisa saja akan padam jika otoritas atau pemerintah tertentu memaksa Google untuk menghentikan operasi exchange kripto yang tak teregulasi. Itulah yang kemudian disebut sebagai titik kegagalan tunggal (single point of failure).
Perbedaan lain antara keduanya juga terletak dari arsitektur jaringannya.
Jaringan Ethereum memungut biaya transaksi yang cukup tinggi ke penggunanya. Sementara itu, biaya transaksi di jaringan Internet Computer hanya dibayar oleh pengembang aplikasi, sehingga pengguna biasa tidak perlu mengeluarkan biaya transaksi.
Apalagi, Ethereum punya masalah tingkat pemrosesan transaksi per detik yang rendah. Sementara itu, jaringan Internet Computer memang didesain untuk berjalan di kecepatan tinggi, sehingga penyelesaian transaksi di dalamnya hanya butuh 5 hingga 10 detik saja.
Kehadiran "orang jahat" adalah masalah menahun di sistem terdesentralisasi. Ketiadaan sensor di jaringan terdesentralisasi memang membuka celah hadirnya konten-konten ilegal. Apalagi, jaringan internet yang bebas dan terbuka membuat pengembang aplikasi bisa seenaknya menciptakan konten tak bertanggung jawab dan lolos dari pemblokiran.
Penyedia data tersentralisasi seperti Facebook atau Google punya wewenang penuh untuk menghapus konten-konten ilegal yang berada di dalamnya. Namun, bagaimana jika konten ilegal tersebut hadir di jaringan Internet Computer?
Terdapat spekulasi bahwa internet terdesentralisasi akan bergerak menuju tata kelola internet yang terdesentralisasi pula, di mana pengembang dan pengguna punya pendapat ihwal regulasi yang tepat di jaringan tersebut. Namun, apakah solusi ini bakal terbilang jitu? Tunggu saja kelanjutannya ya, Sobat Cuan!
Jaringan Internet Computer memiliki koin native yang disebut ICP. Token ini memiliki dua kegunaan, yakni:
Seperti yang telah disinggung di atas, NNS bertanggung jawab untuk "mengelola, mengkonfigurasi, dan mengendalikan" jaringan secara keseluruhan.
Di dalam NNS, pengguna akan mengunci token ICP dalam jangka waktu tertentu. Setelahnya, Neuron bakal tercipta, yang nantinya akan memungkinkan pengguna untuk memungut suara terhadap proposal-proposal yang berkaitan dengan pengembangan jaringan ke depan. Sebagai balasan atas kontribusinya di pemungutan suara tersebut, pengguna bisa memperoleh hadiah (rewards) tata kelola.
Untuk menyimpan situs dan aplikasi di Internet Computer, pengembang perlu membayar komisi (gas fees) dalam bentuk token ICP. Token ini bisa ditukarkan ke dalam cycles, yang berfungsi sebagai daya komputasi canister.
Ongkos komisi ini kemudian akan diteruskan ke peladen-peladen pusat data yang mengoperasikan aplikasi tersebut. Sama seperti model harga jasa komputasi awan saat ini, nilai ongkos untuk setiap transaksi didasarkan atas kebutuhan daya komputasi dan jumlah data yang diproses dan disimpan.
Berikut adalah beberapa contoh anggota ekosistem Internet Computer
OpenChat adalah media sosial terdesentralisasi yang bisa diakses dari gawai apapun. Di dalamnya, pengguna bisa berinteraksi dengan pengguna lain sekaligus memoderasi konten secara kolektif.
Jaringan blockchain-nya membuka kesempatan bagi pengguna untuk mempopulerkan kontennya dengan cara memberikan insentif bagi pengguna lain agar mereka terus-terusan membuka konten yang ingin dipopulerkan tersebut.
Distrikt adalah jaringan profesional yang terdesentralisasi dan dimiliki oleh komunitas. Pengguna platform ini akan memungut suara terkait pembaruan sistem di dalamnya dengan jaminan bahwa data mereka tidak akan dijual ke pihak lain. Hal ini bisa terjadi berkat komponen Internet Identity yang dimiliki jaringan Internet Computer.
Orygin adalah platform lintas industri yang dibangun di atas jaringan Internet Computer, utamanya untuk mendukung kolaborasi dan penciptaan nilai baru di kalangan pelaku industri benda-benda mewah.
Orygin menggunakan tanda tangan biometrik yang unik dan nantinya bisa diverifikasi menggunakan jaringan Internet Computer. Seperti dimuat di majalah Forbes dan harian New York Times, Orygin mengombinasikan tanda tangan digital yang unik, tata kelola berbasis token, dan barang mewah secara fisik.
Bagikan artikel ini