ApeCoin (APE) sempat menghebohkan kancah kripto di tahun ini lantaran sukses menembus 30 besar aset kripto berkapitalisasi besar sejagat meski diluncurkan kurang dari sepekan. Tapi apa itu APE? Mengapa popularitasnya bisa melesat? Yuk, simak selengkapnya di sini!
ApeCoin (APE) adalah token utilitas dan tata kelola yang dikembangkan Yuga Labs dan bertujuan menjadi mata uang kancah Web3 dan Metaverse, misalnya gaming, budaya, dan perdagangan, di masa depan.
Yuga Labs meluncurkan APE pada Maret 2022 dan langsung mendapat sambutan hangat dari komunitas kripto. Nah, popularitas itu sendiri tak terlepas dari ketenaran proyek Non-Fungible Token (NFT) paling hits, Bored Ape Yacht Club (BAYC), yang juga merupakan proyek lain dari Yuga Labs.
Adapun penjelasan lengkap soal BAYC bisa kamu baca di sini ya, Sobat Cuan!
Pada saat peluncuran APE, Yuga Labs mengatakan bahwa token tersebut akan menjadi token utama dari ekosistem BAYC plus proyek-proyek Yuga Labs lainnya seperti Otherside Metaverse dan produk serta jasa besutan Yuga Labs ke depan. Konsep ini mirip seperti kegunaan token SAND di jaringan Sandbox dan AXS di Axie Infinity.
APE dimiliki dan dioperasikan oleh ApeCoin DAO, sebuah organisasi terdesentralisasi yang memungkinkan anggotanya untuk menentukan tata kelola dan pendanaan ekosistem Yuga Labs ke depan.
ApeCoin DAO sendiri disokong oleh Ape Foundation, sebuah badan yang didekasikan sebagai "badan tertinggi" dari ApeCoin dan mengesahkan segala keputusan yang disepakati komunitas ApeCoin DAO.
Mereka yang membeli dan menggenggam APE otomatis sudah memenuhi syarat untuk menjadi anggota ApeCoin DAO. Oleh karenanya, pemilik APE bisa menggunakan tokennya sebagai "surat suara" untuk menentukan tata kelola, pengembangan berikutnya, dan masa depan ekosistem Yuga Labs.
Lebih pentingnya lagi, pemilik APE berkesempatan untuk meloloskan ide-ide anyar dan revolusioner, yang bisa mengantar lebih banyak lagi produk budaya ke dalam jagat metaverse. Hal ini seharusnya tak mengherankan, mengingat kancah Web3 kini sudah dijejali dengan produk budaya seperti seni, gaming, hiburan, dan events.
Seperti yang telah disinggung di atas, APE berguna sebagai "surat suara" dalam menentukan tata kelola jaringan ke depan. Selain itu, APE adalah token yang bisa digunakan di proyek-proyek Yuga Labs ke depan.
Kendati demikian, Yuga Labs ternyata punya misi besar bagi APE: Menjadi mata uang utama di kancah ekonomi metaverse. Dengan kata lain, Yuga Labs berharap bahwa APE tak hanya digunakan sebagai alat pembayaran di ekosistemnya semata, namun juga aplikasi Web3 lainnya.
Yuga Labs sejatinya sudah menaruh batu pijakan demi mencapai tujuan tersebut. Sebagai contoh, game play-to-earn yang dikembangkan Animoca Brands, Benji Bananas, kini telah mengadopsi APE sebagai mata uang utama di dalam permainan tersebut.
Kemudian, pada 16 Maret 2022, pengembang game nWayPlay juga mengumumkan akan menggunakan APE di game play-to-earn terbarunya yang didasarkan atas BAYC.
Di samping itu, terdapat pula bukti tentang kegunaan APE di dunia "nyata", misalnya:
Sebelumnya, Sobat Cuan tentu sudah menyimak pihak-pihak yang terlibat dalam operasional APE, seperti ApeCoin DAO, Ape Foundation, dan lainnya. Namun, seperti apa peran-peran mereka secara detail? Berikut penjelasannya!
ApeCoin DAO hadir karena sistem tata kelola yang terdesentralisasi adalah faktor penting untuk membangun dan mengelola komunitas global yang tersebar sporadis.
Melalui DAO ini, anggota ApeCoin DAO bisa menaruh suara terkait keputusan pendanaan ekosistem ApeCoin, aturan di jaringan, dan proyek-proyek serta kemitraan ke depan, yang umumnya termuat di dalam APE Improvement Proposal.
The Ape Foundation adalah lembaga penjamin yang berada di jaringan ApeCoin. Ia bukanlah lembaga pengawas, namun badan yang memfasilitasi tata kelola terdesentralisasi yang sebelumnya sudah disepakati komunitas dan menjamin kesinambungan sistem terdesentralisasi di jaringan tersebut.
Oleh karenanya, APE Foundation memiliki tugas untuk mengesahkan seluruh keputusan yang dibuat oleh ApeCoin DAO.
Selain itu, lembaga ini juga bertanggung jawab untuk melaksanakan administrasi sehari-hari, manajemen proyek, dan tugas lain yang memastikan bahwa ide-ide komunitas DAO bisa berubah menjadi kenyataan.
Di samping itu, APE Foundation juga bertanggung jawab mengelola dana ekosistem dan membayar pengeluaran lainnya sesuai instruksi ApeCoin DAO. Tak ketinggalan, APE Foundation juga menyediakan infrastruktur bagi penggenggam ApeCoin untuk berkolaborasi melalui proses tata kelola yang terbuka dan tanpa hambatan.
Dewan APE Foundation adalah dewan khsusus yang mengawasi seluruh operasional dan tata kelola di APE Foundation. Lembaga ini bertugas sebagai pengesah akhir dari segala proposal DAO, pengkaji seluruh proposal pengembangan jaringan ke depan, dan menyediakan visi kepada komunitas.
Anggota Dewan APE Foundation punya masa jabatan selama enam bulan. Setelahnya, anggota DAO akan memungut suara demi mencari anggota baru.
Yuga Labs, pengembang Apecoin, adalah perusahaan Web3 dan blockchain yang fokus mengembangkan NFT dan benda-benda koleksi digital melalui pendekatan penceritaan, pengalaman, dan komunitas. Dalam ekosistem Yuga, penggemar dan pemain dianggap sebagai pemilik sekaligus creator.
Yuga Labs didirikan oleh Wylie Aronow dan Greg Solano di 2021 dan telah menggaet pendanaan total US$4 miliar per Juni 2022 dari firma modal ventura kripto top sejagat, Andreessen Horowitz (a16), Coinbase, dan Friendly Trading.
Proyek terkenal Yuga Labs adalah BAYC, satu koleksi berisikan 10.000 karya seni NFT menggambarkan kera-kera berekspresi bete. Perusahaan mulai menjajakan NFT BAYC di April 2021 dan kini menjelma sebagai salah satu proyek NFT paling berharga dari sisi kapitalisasi pasar.
Di samping itu, Yuga Labs juga membeli alamat IP dari sang pionir proyek NFT, CryptoPunks, dan Meebits.
Meski mengembangkan ApeCoin, namun Yuga Labs tak serta merta mengelolanya secara langsung. Malahan, tata kelola ApeCoin diserahakan ke ApeCoin DAO. Apa dugaan alasannya?
APE memiliki total suplai terbatas sebesar 1 miliar keping di dunia ini. Dengan kata lain, sang pengembang tidak akan menambah pasokannya atau membakarnya, sehingga jumlahnya bakal terbilang 1 miliar keping selamanya.
Berikut adalah rincian alokasi APE.
Meski suplainya terbatas, APE belum seluruhnya beredar di surkulasi. Ini terjadi lantaran konsep "penguncian token" sehingga jumlah suplai sesungguhnya terdilusi dan membuat suplai APE seolah-olah terlihat lebih besar.
Sebagai contoh, Yuga Labs, pihak-pihak yang membantu peluncuran APE, dan pendiri BAYC wajib mengunci tokennya selama setahun. Adapun, seluruh suplai APE rencananya bakal sepenuhnya beredar pada 2026.
Lebih lanjut, ekosistem APE kini mengembangkan sebuah metaverse anyar bernama The Otherside. Yuk, simak selengkapnya di sini!
Bagikan artikel ini