Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Pelajari

Terminologi Umum Options Trading
shareIcon

Terminologi Umum Options Trading

0 dilihat·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
terminologi-umum-options-trading

Options trading, dengan bahasa yang rumit dan strategi yang rumit, dapat tampak seperti labirin bagi yang belum mengerti. Namun, pada intinya, options trading berkisar pada beberapa istilah fundamental yang membentuk instrumen keuangan ini. Yuk cari tahu disini!

Menguak Terminologi Umum Options Trading

Setelah membaca artikel pertama mengenai options trading, mungkin Sobat Cuan baru mendengar beberapa terminologi yang tidak umum diketahui. Namun, Sobat Cuan tidak perlu terlalu khawatir karena pada intinya, options trading berkisar pada beberapa istilah fundamental yang membentuk instrumen keuangan ini. Pada artikel ini, Sobat Cuan akan belajar mengenai beberapa terminologi umum yang terkait dengan options trading.


  1. Strike Price
    Strike price adalah harga dimana pemegang options memiliki hak untuk membeli (dalam kasus call options) atau menjual (dalam kasus put options) underlying asset. Ini adalah harga yang telah ditentukan dimana transaksi terjadi jika options dieksekusi (exercise).
  2. Underlying Asset dan Underlying Price
    Underlying asset atau aset acuan mengacu pada aset yang mendasari kontrak options tersebut. Underlying asset ini dapat berupa saham, indeks, komoditas, atau instrumen keuangan lainnya. Sedangkan underlying price adalah harga pasar dari underlying asset tersebut. Nilai kontrak options terkait erat dengan pergerakan underlying price. Jika underlying price bergerak menguntungkan pemegang options, nilai options biasanya meningkat, dan sebaliknya.
  3. Expiration Date
    Expiration date, atau tanggal kedaluwarsa, adalah tanggal di mana kontrak options tidak berlaku lagi. Ini adalah batas waktu di mana pemegang options harus memutuskan apakah akan menggunakan options atau membiarkannya kedaluwarsa tanpa nilai. Kontrak options memiliki tanggal kedaluwarsa yang beragam, bisa mingguan, bulanan, 3 bulan, hingga lebih dari 1 tahun. Setelah tanggal kedaluwarsa, kontrak options menjadi tidak berharga, dan pemegang options kehilangan hak untuk membeli atau menjual aset.
  4. Premium
    Premium atau premi adalah harga yang dibayarkan oleh pembeli options untuk hak yang terdapat dalam kontrak options (membeli atau menjual aset). Harga premium bisa dibilang sebagai biaya untuk membeli sebuah kontrak options dan ditentukan oleh berbagai faktor, termasuk underlying price, volatilitas, waktu kedaluwarsa, dan kondisi pasar yang berlaku.
  5. Open Interest
    Open interest adalah jumlah total kontrak options yang beredar (baik call maupun put) yang belum di-exercise atau ditutup. Secara garis besar, open interest memberikan indikasi aktivitas perdagangan dan likuiditas options tersebut. Angka open interest yang tinggi biasanya menunjukkan bahwa ada banyak peserta di pasar tersebut, yang dapat menyebabkan likuiditas yang lebih baik dan spread bid-ask yang lebih sempit, sementara open interest yang rendah dapat menunjukkan aktivitas dan likuiditas yang lebih sedikit. Angka open interest yang ditunjukkan biasanya merupakan angka open interest satu hari sebelumnya dan akan diperbarui setiap hari.
  6. In-The-Money (ITM)
    In-the-money (ITM) merupakan salah satu dari tiga status atau posisi dimana sebuah kontrak options berada. Sebuah options dianggap ITM jika underlying price menguntungkan untuk mengeksekusi options tersebut. Untuk call options, ini berarti underlying price lebih tinggi daripada strike price, sedangkan untuk put options, ini berarti underlying price lebih rendah daripada strike price. Options yang ITM biasanya memiliki harga premium yang lebih tinggi.
  7. At-the-Money (ATM)
    Status atau posisi kedua dari sebuah options adalah at-the-money (ATM). Sebuah options dikatakan ATM jika underlying price sama dengan strike price. Options ATM berada di antara profitabilitas dan kerugian. Options ini sering kali sensitif terhadap perubahan harga dan volatilitas underlying asset.
  8. Out-of-the-Money (OTM)
    Status atau posisi terakhir dari sebuah options adalah out-of-the-money (OTM). Sebuah options dikatakan OTM jika underlying price tidak menguntungkan untuk mengeksekusi options tersebut. Untuk call options, ini berarti underlying price lebih rendah daripada strike price, sedangkan untuk put options, ini berarti underlying price lebih tinggi daripada strike price. Options OTM biasanya memiliki harga premium yang relatif lebih murah tetapi lebih berisiko.
  9. Long
    Long adalah posisi dimana kamu membeli sebuah kontrak options baik call options maupun put options. Posisi ini memberikan kamu hak untuk membeli atau menjual underlying asset dengan risiko yang terbatas oleh premium.
  10. Short
    Short adalah posisi dimana kamu menjual sebuah kontrak options baik call options maupun put options. Posisi ini mengekspos kamu terhadap kewajiban untuk membeli atau menjual underlying asset dengan profit yang terbatas oleh premium. (Fitur ini belum hadir di Pluang Options Trading)*
  11. Exercise
    Exercise merupakan salah satu metode merealisasikan pendapatan options trading kamu untuk posisi long options. Ketika kamu melakukan exercise atau mengeksekusi kontrak options, kamu menggunakan hak kamu sebagai pemegang (pembeli) options untuk membeli (dalam kasus call options) atau menjual (dalam kasus put options) underlying asset pada harga strike price. Hal ini dapat dilakukan kapan saja sebelum options berakhir, tergantung pada jenis options (Amerika vs Eropa).
  12. Assignment
    Berbalik dengan exercise, assignment adalah kewajiban kamu sebagai penjual options (posisi short options) ketika pihak pembeli options yang kamu jual memutuskan untuk mengeksekusi haknya. Dalam hal ini, kamu akan memiliki kewajiban untuk membeli atau menjual underlying asset pada strike price kepada pembeli kontrak options kamu sesuai dengan apa yang tertera pada kontrak options yang kamu jual.
  13. Sell to close
    Sell to close merupakan metode yang lebih umum untuk merealisasikan keuntungan bagi seseorang yang memiliki posisi long options. Metode ini dilakukan dengan cara menutup posisi long options dan mendapatkan keuntungan dari perubahan harga premium.
  14. Buy to close
    Berbalik dengan sell to close, buy to close adalah metode yang lebih umum digunakan untuk merealisasikan keuntungan bagi seseorang yang memiliki posisi short options. Metode ini dilakukan dengan cara membeli kembali options yang telah mereka jual untuk menutup posisi short options mereka dan mendapatkan keuntungan dari perubahan harga premium.

Kesimpulan

Kesimpulannya, memahami terminologi umum ini sangat penting bagi siapa pun yang terjun ke dunia options trading. Dengan memahami konsep-konsep yang sudah dijelaskan di atas, Sobat Cuan dapat membuat keputusan yang tepat, menyusun strategi trading yang efektif, dan menavigasi kerumitan pasar options dengan penuh percaya diri.

Disclaimer

  • Options Trading oleh PT PG Berjangka telah berlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI, BBJ dan KBI serta bekerja sama dengan Pialang luar negeri yang berlisensi dan diaswasi oleh SEC dan OCC.
  • Options Trading adalah produk berisiko tinggi dan tidak ada jaminan keuntungan yang ditawarkan oleh produk ini. Pelanggan wajib melakukan riset sendiri dalam melakukan transaksi investasi apapun.

Ditulis oleh
channel logo

Faza Azaria Kramadibrata

Right baner

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait

Pelajari Materi Lainnya

cards
Pemula
Diversifikasi 101

Salah satu konsep penting dalam investasi adalah...

no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1