Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Pelajari

Risiko Short Options
shareIcon

Risiko Short Options

14 dilihat·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
Risiko Short Options

Seperti instrumen investasi lainnya, short options juga memiliki risiko yang perlu kamu ketahui dan pahami. Simak cara memitigasi risko tersebut di sini!

Setelah mengetahui bahwa Short Options memberikan potensi keuntungan yang terbatas (sebesar Premi) dengan imbalan risiko yang besar, bahkan berpotensi tidak terbatas untuk Short Call, Sobat Cuan harus memahami mengapa manajemen risiko adalah hal yang mutlak harus dilakukan.

Meskipun kamu mendapatkan Premi di depan, kamu berisiko kehilangan jauh lebih banyak jika pergerakan harga tidak sesuai harapan.

Risiko Utama dalam Options Shorts

Risiko terbesar dari Options Shorts timbul dari kewajiban yang kamu ambil.

1. Risiko Kerugian Tidak Terbatas atau Sangat Besar (Unlimited or Huge Loss Risk)

Risiko kerugian tidak terbatas atau sangat besar (Unlimited or Huge Loss Risk) adalah risiko yang dialami ketika melakukan shorts options, disebabkan oleh perubahan harga Underlying Asset atau saham yang berlawanan arah dari prediksi. Untuk Short Call Option, penjual options akan mengalami Unlimited Loss Risk apabila harga Underlying Asset naik lebih dari Strike Price apalagi sampai signifikan. Sebaliknya untuk Short Put Option, Huge Loss Risk dapat terjadi apabila harga Underlying Asset turun lebih dari Strike Price.

Risiko Unlimited Loss Call Option (Short Call):

  • Skenario: Kamu menjual Call Option untuk saham AAPL dengan Strike Price $100 maka kamu akan berharap harga saham AAPL akan stagnan atau turun lebih rendah dari Strike Price.
  • Risiko: Jika harga saham AAPL melonjak ke $150, pembeli akan mengeksekusi options mereka, dan kamu wajib menjual saham AAPL seharga $100 dan rugi $50 per lembar. Karena harga saham secara teori dapat terus naik tanpa batas, potensi kerugian Anda juga tidak terbatas

Risiko Huge Loss Put Option (Short Put):

  • Skenario: Kamu menjual Put Option untuk saham TSLA dengan Strike Price $100 maka kamu akan berharap harga saham TSLA akan stagnan atau naik lebih tinggi dari Strike Price.
  • Risiko: Jika harga saham TSLA anjlok ke $50, pembeli akan mengeksekusi options mereka, dan kamu wajib membeli saham TSLA seharga $50 dan rugi $50 per lembar. Maksimal kerugian kamu dalam hal ini adalah apabila TSLA jatuh ke $0 dan mengalami kerugian sebesar $100 per lembar..

2. Risiko Assignment (Pelaksanaan Kewajiban)

Risiko Assignment dapat terjadi pada dua skenario ketika sedang membuka posisi short options. Assignment bisa terjadi ketika pembeli kontrak options memutuskan untuk mengeksekusi (exercise) kontraknya yang mungkin terjadi kapan saja (terutama options tipe Amerika). Kemungkinan assignment terjadi lebih besar ketika kamu, sebagai penjual kontrak options, sedang dalam posisi rugi. Hal ini mungkin terjadi karena ketika kamu dalam posisi rugi, pembeli kontrak options sedang dalam posisi untung dan lebih besar kemungkinan bahwa dia akan mengeksekusi kontraknya sehingga kamu akan mendapatkan assignment untuk melaksanakan kewajiban kamu sebagai penjual kontrak.

Assignment juga mungkin terjadi ketika hingga expiration date, kamu tidak menutup posisi short options kamu yang sedang rugi. Karena pada saat expiration date, kontrak options yang menguntungkan bagi pembelinya akan otomatis tereksekusi. Ketika hal ini terjadi, maka kamu akan mendapatkan assignment dan harus melaksanakan kewajiban kamu sebagai penjual kontrak yaitu perlu menjual atau membeli saham pada strike price.

  • Implikasi: Assignment yang tidak terduga dapat memaksa kamu membeli (untuk Short Put) atau menjual (untuk Short Call) aset dasar pada harga yang tidak menguntungkan.

3. Risiko Margin Call

Sejumlah platform, termasuk Pluang, mengharuskan penjual options untuk menyisihkan sejumlah sahamnya (minimal 100 lembar, karena 1 kontrak mewakili 100 lembar saham) dan/atau uang tunai sebagai jaminan (collateral) untuk menutupi kewajiban mereka jika pembeli mengeksekusi options. Hal ini bisa menjadi risiko karena, jika kamu terkena assignment maka semua collateral kamu akan terjual baik dalam bentuk saham ataupun uang tunai. 

Cara Mitigasi Risiko Short Options

Meskipun risiko yang dihadapi oleh Option Writer sangat besar, terdapat strategi teruji yang digunakan trader profesional untuk mengelola dan membatasi risiko tersebut.

1. Gunakan Strategi Covered (Tertutup)

Jika kamu menjual kontrak options tanpa memiliki underlying asset sebagai jaminan (naked/uncovered short call) , kamu akan terekspos kerugian tidak terbatas. Strategi paling efektif dan termudah untuk membatasi risiko ini adalah dengan menggunakan strategi Covered Short.

  • Short Call (Covered Call): Jika kamu menjual Call Option dengan memiliki Underlying Asset sebagai jaminan.
    • Mitigasi Risiko: Jika harga saham naik tajam dan options dieksekusi, kamu hanya perlu menyerahkan saham yang sudah dimiliki. Kerugian dari options ditutupi oleh keuntungan yang diperoleh dari kenaikan harga saham yang dipegang.
  • Short Put (Cash Secured Put): Jika kamu menjual Put Option dengan memiliki uang tunai sebagai jaminan.
    • Mitigasi Risiko: Jika harga saham naik turun tajam dan options dieksekusi, kamu hanya perlu menyerahkan uang tunai yang sudah dimiliki.

Dalam Pluang, trading Short Options mewajibkan kamu untuk menggunakan strategi tertutup baik untuk Short Call dan Short Put.

2. Merencanakan Exit Strategy

Jangan pernah biarkan posisi Short Options Sobat Cuan terkena assignment atau kedaluwarsa secara otomatis (terutama jika berisiko).

  • Aksi: Selalu siapkan strategi trading sesuai dengan profil risiko masing-masing. Hal ini bisa dibantu dengan menggunakan Buy-to-Close Order (perintah beli untuk menutup posisi jual) pada harga tertentu dan juga menggunakan fitur Take Profit atau Stop Loss (TP/SL) agar bisa mengamankan profit atau mengurangi kerugian yang berlebihan.

3. Fokus pada options dengan waktu jatuh tempo yang pendek (High time decay)

Pilih options dengan waktu jatuh tempo yang pendek (misalnya kurang dari 45 hari). Kenapa? Karena semakin dekat ke tanggal jatuh tempo, semakin sedikit waktu bagi harga saham untuk bergerak jauh atau berlawanan dengan posisi kamu. Artinya, peluang kamu untuk menang sebagai penjual options jadi lebih besar.

Short Options adalah alat trading yang ampuh, menawarkan kesempatan untuk menghasilkan pendapatan (Premi) secara konsisten, terutama dalam pasar yang bergerak lambat atau datar. Namun, kekuatan ini datang dengan harga: kebutuhan untuk mengelola potensi kerugian yang besar.

Kunci kesuksesan dalam Short Options bukanlah terletak pada seberapa banyak Premium yang kamu kumpulkan, melainkan seberapa efektif Anda membatasi dan melindungi modal kamudari lonjakan harga yang tiba-tiba. Dengan menerapkan strategi Covered, merencanakan exit strategy, dan fokus pada options dengan waktu jatuh tempo yang pendek, kamu dapat mengubah risiko yang tidak terbatas menjadi risiko yang terkelola dan terukur.

Ditulis oleh
channel logo

Faza Azaria Kramadibrata

Right baner

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait

Pelajari Materi Lainnya

cards
Pemula
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1