Short options atau selling/writing options adalah posisi dimana trader menjual kontrak options untuk mendapatkan premium di awal. Selengkapnya bisa kamu pelajari di sini!
Setelah mempelajari tentang Long Options, yaitu membeli kontrak options (baik Call Option maupun Put Option), saatnya melihat sisi sebaliknya dari Options Trading yaitu Short Options, atau sering disebut juga Selling/Writing Options (menjual kontrak options).
Sebagai penyegar ingatan, penting untuk diingat bahwa Options Trading adalah permainan Zero-Sum, yang berarti untuk setiap pembeli (Long) yang menghasilkan keuntungan, pasti ada penjual (Short) yang mengalami kerugian, dan sebaliknya. Selain itu, ingatlah istilah kunci:
Secara sederhana, Short Options adalah posisi di mana trader menjual atau menulis sebuah kontrak options.
Dalam transaksi Options Trading, pihak yang menjual kontrak options dikenal sebagai Option Writer atau Seller. Ketika kamu mengambil posisi Short, kamu tidak lagi memegang hak seperti pembeli (Long Options), melainkan mengambil kewajiban untuk menjual atau membeli Underlying Asset jika pembeli options (Option Holder) memilih untuk mengeksekusi kontrak tersebut.
Pada saat pembukaan posisi (Sell to Open), penjual options akan langsung menerima Premium (Premi) dari pembeli options. Premi inilah yang menjadi sumber pendapatan awal, sekaligus laba maksimum yang bisa didapatkan.
Perbedaan mendasar antara Long Options dan Short Options terletak pada tiga hal: Hak vs. Kewajiban, Penerimaan Premi, dan Ekspektasi Pergerakan Harga.
Aspek | Long Options (Pembeli options) | Short Options (Penjual/Writer options) |
Posisi | Membeli (Long) | Menjual/Menulis (Short) |
Peran | Option Holder (Pemegang Hak) | Option Writer/Seller (Pemegang Kewajiban) |
Aliran Dana Awal | Membayar Premi (Uang keluar) | Menerima Premi (Uang masuk) |
Potensi Keuntungan | Tidak terbatas (tergantung pergerakan harga) | Terbatas (maksimal sebesar Premi yang diterima) |
Potensi Kerugian | Terbatas (maksimal sebesar Premi yang dibayar) | Berpotensi Tidak Terbatas (risiko utama Short Options) |
Ekspektasi Pasar | Membutuhkan pergerakan harga yang kuat dan cepat. | Mendapat keuntungan jika harga tidak bergerak sesuai harapan pembeli, atau bahkan bergerak berlawanan. |
Bagaimana Short Options bekerja? Mari kita lihat dua skenario utama: Short Call dan Short Put.
Meskipun memiliki potensi risiko yang besar, Short Options adalah strategi yang populer di kalangan trader dan investor berpengalaman. Berikut adalah alasan utamanya:
Tujuan utama menjual options adalah untuk mengumpulkan Premi. Penjual options menerima uang tunai di awal transaksi, dan jika options tersebut kedaluwarsa tanpa dieksekusi, seluruh Premi tersebut menjadi profit. Ini sering digunakan oleh trader yang ingin mendapatkan profit tambahan dari aset yang sudah mereka miliki, misalnya sudah memiliki lebih dari 100 lembar saham NVDA, dibandingkan dengan membiarkannya diam saja atau turun, trader bisa menjual kontrak Short Call dan mendapatkan penghasilan tambahan dari premi yang didapatkan.
Long Options membutuhkan pergerakan harga yang besar dan cepat untuk menghasilkan keuntungan. Short Options justru sebaliknya. Penjual options mendapat keuntungan dalam kondisi:
Sebab, selama harga aset tetap di sekitar atau melenceng dari Strike Price sedemikian rupa sehingga options tersebut tidak menguntungkan bagi pembeli untuk dieksekusi, penjual akan menang.
Harus ditekankan kembali: Risiko utama dalam Short Options adalah potensi kerugian yang tidak terbatas (pada Short Call) atau berpotensi besar (pada Short Put).
Untuk membuka posisi Short Options, trader perlu menyisihkan sejumlah sahamnya (minimal 100 lembar, karena 1 kontrak mewakili 100 lembar saham) dan/atau uang sebagai jaminan (collateral) untuk menutupi kewajiban mereka jika pembeli mengeksekusi options. Oleh karena itu, Short Options umumnya tidak direkomendasikan untuk investor pemula tanpa pemahaman risiko dan strategi manajemen risiko yang mendalam.
Faza Azaria Kramadibrata
Bagikan artikel ini