The Fed memutuskan untuk memotong kembali suku bunga sebesar 25 bps, simak selengkapnya disini!
Bank Sentral AS atau Federal Reserve kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 0,25 poin persentase ke kisaran 4,25%-4,5% pada 18 Desember silam, kembali ke tingkat yang sama seperti Desember 2022. Kebijakan ini merupakan pemangkasan ketiga secara berturut-turut di tahun ini dalam upaya merespons pertumbuhan ekonomi yang solid dan inflasi yang masih berada di atas target. Ketua Fed, Jerome Powell, menyebut keputusan ini sebagai langkah hati-hati yang mencerminkan perubahan fase dalam kebijakan moneter, dengan ekspektasi hanya akan ada dua pemangkasan tambahan pada tahun 2025. Sebelumnya, The FED memproyeksikan dapat memotong suku bunga 3-4 kali. Langkah ini mengindikasikan pendekatan yang lebih lambat dalam normalisasi kebijakan, dengan target suku bunga netral jangka panjang sebesar 3%.
Meskipun kebijakan ini diambil untuk mendukung pasar tenaga kerja dan menjaga stabilitas harga, pasar keuangan bereaksi negatif. S&P 500 ditutup merosot tajam dan penurunan terjadi di seluruh lini, sementara imbal hasil obligasi naik tajam. Para pelaku pasar mulai mengurangi ekspektasi pemangkasan lebih lanjut pada tahun 2025. Proyeksi ekonomi terbaru menunjukkan pertumbuhan PDB 2024 diperkirakan meningkat menjadi 2,5%, tetapi pertumbuhan yang lebih lambat pada tahun-tahun berikutnya. Inflasi inti juga direvisi naik menjadi 2,5% pada 2025, masih jauh dari target 2%, sementara tingkat pengangguran diproyeksikan turun menjadi 4,2%.
Dalam konferensi pers, Powell menekankan bahwa meskipun inflasi telah menurun dari puncaknya pada 2022, beberapa komponen, seperti biaya perumahan, menunjukkan perbaikan yang lebih lambat dari perkiraan. Fed juga menghadapi tantangan baru di bawah pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump, yang kebijakan tarif, pemotongan pajak, dan imigrasinya diperkirakan dapat mempengaruhi inflasi. Powell menggarisbawahi bahwa Fed perlu bersikap hati-hati dan mempertimbangkan data yang masuk sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
Salah satu perubahan penting dalam pernyataan pasca-pertemuan Fed adalah penambahan kualifikasi terkait “cakupan dan waktu” dari pemangkasan suku bunga berikutnya. Ini menunjukkan bahwa Fed semakin berhati-hati dalam menetapkan kebijakan. Satu anggota komite, Presiden Fed Cleveland Beth Hammack, tidak setuju dengan pemangkasan ini dan menyarankan suku bunga tetap dipertahankan. Meski demikian, pandangan mayoritas anggota mendukung langkah ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi tanpa membahayakan stabilitas.
Normalisasi kebijakan tetap menjadi fokus utama Fed, dengan harapan inflasi akan kembali ke target 2% pada 2027. Powell menyatakan bahwa perekonomian saat berada dalam posisi yang cukup baik, tetapi langkah ke depan akan lebih berhati-hati untuk menghindari perlambatan ekonomi yang tidak perlu. Dengan kebijakan ini, Fed menunjukkan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sambil terus memantau dampak kebijakan fiskal dan tekanan eksternal lainnya terhadap inflasi dan stabilitas ekonomi.
Perubahan suku bunga ini juga berdampak pada beberapa produk Pluang, khususnya USD Yield dan Leverage. Simak perubahannya pada artikel di bawah!
Bagikan artikel ini