Pada Hari Jumat 22 Agustus 2024, Gubernur The Fed yakni Jerome Powell menyatakan bahwa “telah tiba waktunya bagi Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga acuan”.
Hal ini menandakan bahwa The Fed percaya diri untuk melakukan cut rate secepatkan, walaupun investor juga harus tetap waspada dengan data perekonomian yang akan dirilis sampai dengan 17-18 September 2024.
Dampak dari pidato tersebut, yield dari obligasi turun seiring dengan pertumbuhan harga obligasi (peningkatan demand terhadap obligasi dengan kupon tinggi dengan durasi panjang) dan imbal hasil dari pasar saham dan cryoto meroket. Kami turut memprediksi bahwa pada pre-market (26/8/24) pasar saham AS juga akan positif.
Adanya cut rate membuat sektor teknologi dan keuangan (perbankan) menjadi semakin menarik. Sektor teknologi akan mendapatkan dampak positif karena cost of credit mereka akan menurun, artinya cost pembiayaan akan menurun. Selanjutnya, kalau dari sektor keuangan, adanya cut rate dapat berpotensi membuat kinerja keuangan bank memiliki growth yang lebih tinggi karena sektor-sektor bisnis akan melakukan ekspansi dan melakukan pinjaman dari bank, serta penurunan cost of fund bank lebih cepat (elastis) dibandingkan dengan penurunan suku bunga kredit, sehingga bank berpotensi memiliki net interest income (NIM) yang lebih tinggi.
Selain itu, sektor properti juga berpotensi rebound karena adanya insentif KPR dengan suku bunga rendah yang membuat semakin banyak orang yang melakukan pembelian properti. Sektor konsumen non-primer juga menarik untuk diperhatikan karena tingkat spending masyarakat untuk kebutuhan sekunder dan tersier akan meningkat dengan adanya cut rate.
Perusahaan yang memiliki banyak memiliki hutang tinggi seperti dari sektor industrials, materials dan utility juga menarik untuk diperhatikan karena bottom line perusahaan berpotensi bertumbuh karena interest expense yang menurun.
Perusahaan yang tergolong sebagai dividen stock juga bisa dipertimbangkan oleh sobat cuan, karena secara historical dengan adanya rate cut, akan terdapat inflow ke perusahaan "dividen stock", karena outflow money dari money market dan fixed income akan bergerak menuju ke pasar saham dan perusahaan dividen stock akan diuntungkan karena investor akan mendapatkan capital gain dan dividen income.
Namun, investor tetap harus waspada terhadap beberapa tanggal rilis data ekonomi AS dan melakukan wait and see untuk mengambil aksi profit taking. Misalnya di tanggal 29 Agustus 2024, dimana data GDP growth rate QoQ untuk kuartal 2 dan data jobless claim. Selanjutnya di tanggal 30 Agustus 2024 akan dirilis data terkait Core PCE Price Index MoM, Personal Income MoM, Personal Spending MoM dan PCE Price Index MoM untuk Bulan Juli 2024.
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini