Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Jumat mengumumkan rekomendasi pemberlakuan tarif impor sebesar 50% terhadap Uni Eropa, yang dijadwalkan mulai berlaku pada 1 Juni 2025. Pengumuman ini muncul setelah Trump menyatakan bahwa negosiasi perdagangan dengan blok 27 negara tersebut telah mengalami kebuntuan dan sulit mencapai kesepakatan.
Dalam pernyataannya di platform Truth Social, Trump menyebut Uni Eropa sebagai mitra dagang yang “sulit diajak berurusan” karena berbagai hambatan perdagangan, pajak VAT, penalti korporasi yang tinggi, manipulasi moneter, serta gugatan hukum yang tidak adil terhadap perusahaan-perusahaan Amerika. Trump menyatakan bahwa defisit perdagangan AS dengan Uni Eropa mencapai lebih dari US$250 miliar per tahun, angka yang menurutnya tidak dapat diterima (karena pada dasarnya Trump menginginkan trade balance yang seimbang antara impor-ekspor ke/dari USA ke negara lainnya).
Pengumuman ini mengikuti ancaman Trump untuk mengenakan tarif minimal 25% pada produk iPhone dari Apple apabila perusahaan tersebut tidak mulai memproduksi produknya di Amerika Serikat.
Pasca pengumuman tersebut, futures saham AS langsung turun dan pasar saham Eropa jatuh sekitar 2%. Keputusan Trump yang memperberat tarif impor ini menciptakan ketidakpastian yang kembali mengguncang pasar setelah sebelumnya sempat tenang menyusul kabar kesepakatan dagang awal dengan China dan Inggris. Investor bereaksi negatif karena tarif tinggi seperti ini dapat memicu inflasi, memperlambat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan biaya produksi.
Chicago Fed President Austan Goolsbee menyebutkan bahwa tarif sebesar 50% adalah "tingkat yang sangat tinggi" dan dapat menimbulkan efek stagflasi, yaitu kombinasi pertumbuhan ekonomi yang melambat dengan inflasi yang tinggi—situasi yang sangat tidak diinginkan oleh bank sentral.
Ketidakpastian perdagangan dan potensi perlambatan ekonomi biasanya mendorong investor mencari aset aman. Harga emas yang secara tradisional menjadi tempat berlindung investasi cenderung naik saat pasar saham melemah akibat ketegangan perdagangan. Crypto, di sisi lain, mengalami volatilitas yang tinggi; beberapa investor menganggapnya sebagai alternatif investasi, sementara yang lain menjauhi risiko dan menjual aset digital mereka.
Sejak pengumuman tarif, harga emas mengalami kenaikan moderat sebesar sekitar 1-2% sebagai respons terhadap risiko geopolitik dan ekonomi. Sementara itu, pasar crypto mencatat volatilitas dengan Bitcoin dan Ethereum mengalami fluktuasi signifikan dalam beberapa jam setelah berita tersebut.
Uni Eropa merupakan pembeli ekspor AS terbesar kedua pada tahun 2022 dengan nilai hampir 351 miliar dolar, menurut data dari Office of the U.S. Trade Representative. Trump sebelumnya sudah mengenakan tarif sebesar 20% pada produk-produk Uni Eropa sejak April 2023, yang kemudian dikurangi menjadi 10% untuk 90 hari. Selain itu, sektor baja dan aluminium juga dikenakan tarif sebesar 25%.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent berharap pengumuman ini dapat "menyalakan semangat" Uni Eropa untuk bernegosiasi lebih serius dalam sembilan hari sebelum tarif baru mulai berlaku. Namun, Gedung Putih menyatakan bahwa pernyataan Trump belum merupakan kebijakan resmi, dan pasar diharapkan tidak bereaksi berlebihan.
Jika tarif ini benar-benar diberlakukan, akan berdampak besar pada hubungan perdagangan AS-Eropa, yang dapat memperburuk ketegangan perdagangan global dan memicu reaksi balasan dari Uni Eropa. Hal ini berpotensi memicu perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan meningkatkan risiko volatilitas pasar finansial di berbagai aset.
Download aplikasi Pluang untuk investasi di 1000+ pilihan aset yang mencakup Saham AS & ETF, Options Trading untuk Saham AS & ETF, Aset Crypto, Crypto Futures, Emas, dan juga puluhan produk Reksa Dana, semua mulai dari Rp10.000 saja! Di Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena Pluang sudah bekerja sama dengan mitra-mitra tepercaya yang memiliki izin dan diawasi oleh lembaga pemerintah terkait. Yuk, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Marcella Kusuma
Marcella Kusuma
Bagikan artikel ini