Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Saham Microsoft Turun Paska Pengumuman Laporan Keuangan Q4 FY24, Kok Bisa?
shareIcon

Saham Microsoft Turun Paska Pengumuman Laporan Keuangan Q4 FY24, Kok Bisa?

1 Aug 2024, 3:28 AM·Waktu baca: 2 menit
shareIcon
Kategori
Saham Microsoft Turun Paska Pengumuman Laporan Keuangan Q4 FY24, Kok Bisa?

Microsoft (MSFT) ditutup sedikit melemah -0.89% pada sesi perdagangan Selasa, 30 Juli 2024 kemarin akibat penurunan performa lini bisnis cloud mereka, Azure Cloud.

Microsoft (MSFT) baru saja merilis laporan keuangan Q4 FY2024 kemarin, 30 Juli 2024. Sayangnya, meskipun laporannya melebihi estimasi analis, saham Microsoft justru sempat terkoreksi 6% pada perdagangan after-hours.

Hal tersebut dipicu atas miss dari performa segmen bisnis Azure Cloud. Meski digadang-gadang akan mengejar ketertinggalannya dengan AWS dari sisi pangsa pasar, rupanya pertumbuhan Azure cukup melambat.


Pada kuartal pertama 2024, Microsoft Azure menempati posisi kedua dari sisi pangsa pasar sebesar 25% dibanding AWS yang memiliki pangsa 31%, meningkat dari 24% pada kuartal sebelumnya. Sebuah torehan performa yang cukup baik. 

Namun pada kuartal ini growth Azure Cloud melambat dari 31% YoY pada Q3 FY2024, menjadi 29% YoY pada Q4 2024. Sedangkan kompetitornya, Google Cloud, mencatatkan pertumbuhan growth dari 28% ke 29%.

Hal lain yang menjadi bahan pertimbangan adalah CAPEX yang akan dikeluarkan Microsoft untuk infrastruktur AI-nya dimana direncanakan $19 miliar akan digelontorkan dan perlahan ditingkatkan mulai dari Q4 FY2025. Sayangnya, monetisasi dari biaya tersebut baru bisa dilakukan dalam kurun waktu 15 tahun kedepan. Beberapa hal tersebut lah yang mengakibatkan koreksi harga saham Microsoft paska pengumuman earnings terakhir mereka.

Meski begitu, pertumbuhan secara keseluruhan sebenarnya tetap dirasakan Microsoft dengan pendapatan yang tumbuh +15% YoY menjadi $64.7 miliar,  serta EPS yang tumbuh 10% YoY menjadi $2.95. Segmen Productivity & Business Processes tumbuh +12% YoY, segmen More Personal Computing tumbuh +17% YoY dan segmen Intelligent Cloud tumbuh +21% YoY.

Satu hal yang menarik dari perkembangan Microsoft adalah dikembangkannya SearchGPT, sebuah search engine yang didukung oleh AI. Dibangun oleh OpenAI yang adalah portofolio Microsoft, SearchGPT divisikan untuk mempermudah pengguna melakukan pencarian informasi apapun pada web. Versi prototype mereka baru saja diluncurkan pada 26 Juli yang lalu dan jika berhasil, tentu akan sangat mungkin untuk merevolusi metode pencarian web yang selama ini telah digunakan.



Outlook pertumbuhan Microsoft masih dinilai sangat positif. FWD EBITDA Growth Rate mereka berada pada angka 14.82% dimana median sektor mereka hanya berada pada 6.63%. FWD EPS Diluted Growth Rate berada pada 11.49% dibanding median 7.14% yang artinya terdapat potensi bagi mereka untuk meningkatkan dividennya. Sebagai perusahaan yang sudah tergolong mature, Microsoft menjadi perusahaan yang sangat rajin membagi dividen, dengan secara konsisten selama 19 tahun membagikan dan memiliki pertumbuhan dividen.

Dari segi valuasi, Microsoft tergolong perusahaan yang overvalued dimana memiliki P/E 39.98x dimana rata-rata industri berada pada 30.62x. Angka tersebut juga tergolong lebih mahal dibanding rata-rata 5 tahun mereka yang berada pada angka 32.79x. Meski begitu, competitive advantage beserta economic moat dari Microsoft lah yang dapat menjustifikasi valuasi mereka tersebut. Sampai Februari 2024, WIndows masih kokoh memegang 72.1% market share dari sistem operasi PC global.

Ditulis oleh
channel logo

Pius Bagas H

Right baner

Pius Bagas H

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
pluang insight
Pluang Insight: Lahan Virtual, Proyek Menggiurkan atau Bakal Gagal Total?
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1