Dalam lanskap pasar global yang terus berkembang, geopolitik dan energi menjadi dua faktor utama yang menggerakkan sentimen investor. Per 26 Februari 2025, dunia menyaksikan dinamika kompleks: konflik yang mereda di Eropa Timur, kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat, dan pergeseran besar menuju energi terbarukan yang mengubah peta ekonomi global.
Data terbaru menunjukkan bahwa indeks Stoxx 600 Eropa naik 8,5% secara year-to-date (YTD), didorong oleh optimisme atas potensi de-eskalasi perang Ukraina dan penurunan harga gas alam yang signifikan dibandingkan puncaknya pada 2022. Di sisi lain, S&P 500 hanya tumbuh 2,5% YTD, sebagian besar tertahan oleh kekhawatiran inflasi yang berkelanjutan dan ketidakpastian kebijakan moneter AS.
US Inflation Rate | Sumber: tradingeconomics
Dengan latar belakang ini, memahami keterkaitan antara geopolitik dan energi menjadi semakin penting. Bagaimana investor bisa mengantisipasi pergerakan ini untuk mengoptimalkan portofolio mereka?
Hubungan antara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Rusia telah mengalami perubahan signifikan, terutama dalam konteks konflik Ukraina. Pada masa jabatan keduanya, Trump menunjukkan kecenderungan untuk mendekatkan diri dengan Rusia, yang berdampak pada hubungan Amerika Serikat dengan Ukraina.
Dalam upaya untuk mengakhiri konflik di Ukraina, Trump mengadopsi strategi yang berbeda dari pendahulunya. Dia memilih untuk menjalin aliansi dengan Rusia, bahkan jika itu berarti mengorbankan hubungan tradisional dengan sekutu Eropa dan Ukraina. Trump tampaknya telah memenuhi berbagai tuntutan Presiden Rusia, Vladimir Putin, termasuk mengakui beberapa wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina sebagai bagian dari Rusia dan menarik dukungan militer dari Ukraina.
Pendekatan pro-Rusia ini berdampak langsung pada hubungan Amerika Serikat dengan Ukraina. Trump secara terbuka mengkritik Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dengan menyebutnya sebagai "diktator" dan menyalahkan Ukraina atas konflik yang terjadi. Retorika semacam ini tidak hanya merusak hubungan diplomatik antara kedua negara tetapi juga menimbulkan ketidakpastian mengenai komitmen Amerika Serikat terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.
Langkah Trump untuk mendekatkan diri dengan Rusia dan menjauh dari Ukraina telah memicu kekhawatiran di kalangan sekutu Eropa. Negara-negara seperti Prancis dan Inggris merasa dikhianati oleh perubahan kebijakan ini, mengingat mereka telah lama mendukung sanksi terhadap Rusia dan memberikan bantuan kepada Ukraina. Selain itu, normalisasi hubungan antara Amerika Serikat dan Rusia, seperti pertemuan diplomatik di Istanbul untuk memulihkan aktivitas kedutaan, menambah kompleksitas dinamika geopolitik di kawasan tersebut.
Sebagai tanggapan terhadap perubahan sikap AS, negara-negara Eropa telah mengambil langkah-langkah untuk memperkuat pertahanan mereka secara mandiri. NATO menggelar latihan militer terbesar tahun ini, "Steadfast Dart 2025," yang melibatkan sekitar 10.000 tentara dari sembilan negara, termasuk Bulgaria, Prancis, Yunani, Italia, Rumania, Slovenia, Spanyol, Turki, dan Inggris. Latihan ini berlangsung di Bulgaria, Rumania, dan Yunani, tanpa keterlibatan langsung dari AS. Tujuannya adalah untuk menguji kemampuan NATO dalam mengerahkan pasukan dengan cepat di perbatasan timur aliansi dan meningkatkan kemandirian militer Eropa di tengah ketidakpastian mengenai komitmen AS di bawah kepemimpinan Presiden Trump.
Selain itu, negara-negara Eropa telah menyatakan komitmen untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan dan memperkuat kerja sama militer internal guna mengurangi ketergantungan pada AS. Langkah ini mencerminkan upaya Eropa untuk memastikan keamanan regional mereka di tengah perubahan dinamika geopolitik.
Sumber: Blackrock
Perubahan dalam hubungan diplomatik antara Amerika Serikat (AS), Rusia, dan Ukraina dapat mempengaruhi berbagai sector dari pertahanan hingga ekonomi. Berikut adalah beberapa sektor dan saham AS yang berpotensi terpengaruh oleh dinamika ini:
1. Sektor Pertahanan dan Industri Militer
Harga saham Northrop Grumman Corporation (NOC) | Sumber: Aplikasi Pluang
Saham ini telah naik selama periode ketegangan antara Rusia dan Ukraina, karena meningkatnya belanja pertahanan dan kebutuhan akan peralatan militer.
Harga emas | Sumber: aplikasi Pluang
3. Sektor Energi
Ketegangan antara Rusia dan Ukraina telah mendorong negara-negara Eropa untuk mencari sumber energi alternatif, meningkatkan ekspor energi dari AS ke Eropa.
Harga saham Cheniere Energy, Inc. (LNG) | Sumber: tradingview.com
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp10.000 dan hanya tiga kali klik saja! Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Pius Bagas H
Pius Bagas H
Bagikan artikel ini