Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Dow Jones Indeks Adalah Pemenang Januari Efek 2025
shareIcon

Dow Jones Indeks Adalah Pemenang Januari Efek 2025

6 Feb 2025, 9:51 AM·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Kategori
Dow Jones Indeks Adalah Pemenang Januari Efek 2025

January Effect adalah fenomena pasar modal yang menunjukkan kenaikan harga saham dalam dua minggu pertama bulan Januari. Pola ini sering dikaitkan dengan peningkatan aktivitas perdagangan setelah liburan, optimisme investor di awal tahun, serta aksi beli yang meningkat dari investor ritel dan institusional. 

Fenomena ini sering dimanfaatkan oleh trader dan investor untuk mencari peluang keuntungan. Namun, tidak selalu terjadi setiap tahun dan dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi serta sentimen pasar. Adapun January Effect disebabkan karena beberapa hal seperti : 

  1. Pembelian Kembali Saham: Investor yang menjual saham untuk keperluan pajak di akhir tahun mulai membeli kembali di Januari.
  2. Optimisme Awal Tahun: Banyak investor melihat Januari sebagai awal baru untuk strategi investasi mereka (rebalancing portfolio)
  3. Likuiditas Lebih Tinggi: Aktivitas perdagangan meningkat setelah liburan akhir tahun.
  4. Di awal tahun, khususnya bulan Januari, investor ritel sering menerima bonus akhir tahun. Bonus ini kerap dimanfaatkan untuk membeli saham dalam jumlah besar, yang turut mendorong kenaikan harga saham di awal tahun.
  5. Perusahaan membagikan dividen di awal tahun buku. 

Performa January Effect 2025

Indeks Performance January 2025 | Sumber: Trading View

Pada Bulan Januari 2025, terdapat beberapa indeks yang merasakan adanya Januari Effect, misalnya seperti Dow Jones Indices yang berhasil naik 5.08% selama trading days bulan januari. Di lain sisi, IHSG (bursa indonesia) merupakan indeks yang paling underperform diantara komparasi SPX, DJI, NASDAQ, KOSPI (bursa korea), HSI (bursa shanghai), FTSE (bursa inggris), Nikkei (bursa jepang), yakni dengan pertumbuhan -0.75% selama bulan Januari. 

Bursa Amerika lainnya seperti NASDAQ dan S&P500 berhasil membukukan gain sebesar 2.4% dan 2.93%. Indeks Amerika yang memiiki big caps berupa saham tekonologi sempat mengalami koreksi yang cukup dalam dengan adanya kehadiran DeepSeek AI. Bahkan pada saat berita tersebut rilis, NVIDIA sempat anjlok 17% atau nilai kapitalisasi pasarnya turun US$ 589 miliar. 

Beli ETF SPY di Sini!

Studi dan Kritik Terhadap January Effect

Sebuah studi yang menganalisis data harga saham dari tahun 1904 hingga 1974 menemukan bahwa tingkat imbal hasil pada Januari lima kali lebih besar dibanding bulan-bulan lainnya pada tahun itu. Saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar mini adalah penikmat utama dari fenomena ini.

Hal itu kemudian dikonfirmasi oleh firma investasi Salomon Smith Barney. Firma itu melakukan studi analisis data dari 1972 hingga 2002 dan menemukan bahwa pertumbuhan nilai saham-saham kapitalisasi kecil selalu mengalahkan saham-saham berkapitalisasi besar.

Pada bulan itu, rata-rata harga saham meningkat sebesar 0,82% di Januari, namun harga saham-saham ini kemudian berkinerja buruk selama sisa tahun tersebut. Data menunjukkan bahwa January Effect menjadi semakin tidak penting.

Seorang mantan Direktur dari Vanguard Group, Burton Malkiel, juga mengkritik January Effect. Ia menyebut bahwa January Effect adalah omong kosong. Sebab, fenomena seperti itu tidak memberikan investor secuil peluang yang dapat diandalkan.

Dia juga menyatakan bahwa January Effect memilki dampak yang begitu kecil sehingga biaya transaksi yang diperlukan untuk mengeksploitasi hal tersebut pada dasarnya membuatnya tidak menguntungkan.

Strategi Memanfaatkan January Effect

Setelah memahami faktor-faktor penyebabnya, maka saatnya kamu memahami strategi memanfaatkan January Effect.

1. Fokus pada Saham yang Membagikan Dividen

Fokus pada saham-saham perusahaan yang rutin membayar dividen pada akhir tahun. Strategi ini dapat menjadi langkah cerdas karena pembagian dividen sering kali menjadi pemicu January Effect pada suatu emiten.

2. Diversifikasi 

Portofolio diversifikasi portofolio dapat membantu mengurangi risiko dalam berinvestasi saham. Jangan pernah menaruh seluruh modal ke dalam satu saham saja. Dengan diversifikasi, risiko kerugian dapat diminimalkan jika terjadi pergerakan pasar yang tidak sesuai harapan.

3. Analisis Fundamental dan Teknikal

Melakukan analisis fundamental dan teknikal pada saham merupakan hal wajib bagi seluruh investor, termasuk saat periode January Effect. Tanpa analisis yang matang, investasi bisa berisiko tinggi dan lebih menyerupai spekulasi semata.

Investasi dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp10.000 dan hanya tiga kali klik saja! Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Marcella Kusuma

Right baner

Marcella Kusuma

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
pluang insight
Pluang Insight: Lahan Virtual, Proyek Menggiurkan atau Bakal Gagal Total?
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1