Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Alasan di Balik Market Crash, Lalu Investor Harus Ngapain?
shareIcon

Alasan di Balik Market Crash, Lalu Investor Harus Ngapain?

6 Aug 2024, 6:41 AM·Waktu baca: 2 menit
shareIcon
Kategori
Alasan di Balik Market Crash, Lalu Investor Harus Ngapain?

Ada yang panik ga nih ketika Nikkei Index turun 12.4% atau terparah setelah event black monday yang terjadi di tahun 1987. Hal ini juga membuat adanya domino effect yang berhasil membuat kepanikan di bursa-bursa AS, asia pasifik dan lainnya. 

Lalu sebenarnya kenapa sih ini bisa terjadi? 

Jepang merupakan negara yang memiliki interest rendah yakni sebesar 0%-0.1%, akhirnya memutuskan untuk meningkatkan suku bunga nya menjadi 0.25% pada 31 Juli 2024. Peningkatan ini merupakan suku bunga tertinggi Jepang sejak tahun 2008.

Peningkatan suku bunga berdampak pada apresiasi Yen. Sebelumnya, Yen mengalami depresiasi karena Jepang tidak menaikan suku bunga di tengah negara-negara di dunia yang berlomba-lomba untuk meningkatkan suku bunga. Akibatnya per 5 Agustus 2024, mata uang Jepang telah terapresiasi sebesar 10% terhadap USD hanya dalam waktu 3 minggu saja.

Lalu apa hubungannya apresiasi Yen dan peningkatan suku bunga Jepang terhadap tarket di luar Jepang?

Sebelumnya, banyak hedge fund dan pemilik dana besar melakukan pinjaman ke Jepang dengan suku bunga yang rendah ditambah dengan mata uang Jepang yang terus melemah. Lalu dana tersebut keluar dan Jepang dan masuk ke saham-saham ataupun aset lainnya yang berada di luar Jepang. 

Dengan adanya peningkatan suku bunga dan apresiasi mata uang Yen, membuat biaya pinjaman semakin besar, sehingga dana yang keluar dari Jepang kembali ditarik dan masuk kembali ke Jepang sehingga terjadi crash seperti pada tanggal 5 Agustus 2024. 

Kejatuhan ini disebabkan karena banyak pemegang aset yang memiliki aset di luar Jepang (yang dananya masuk ke saham-saham di AS) melakukan profit taking. Hal ini diperparah dengan kondisi ekonomi AS yang memburuk dan siklus kalender tradisional penjualan pada bulan Agustus dan September. 

Lalu apa yang harus dilakukan?

Sobat cuan dapat wait and see terhadap kondisi market dan ekonomi sekarang dan harus mempersiapkan cash untuk mencicil aset yang kalian tergetkan. Walaupun S&P 500, indeks saham AS dan saham Maginificent 7 sudah terdepresiasi cukup dalam, namun sobat cuan harus ingat bahwa perekonomian AS sedang tidak baik-baik saja, ditambah dengan adanya penurunan suku bunga The Fed berpotensi membuat adanya inflow ke aset class lainnya misalnya cryptocurrency ataupun masuk ke emerging market. 

 

Ditulis oleh
channel logo

Marcella Kusuma

Right baner

Marcella Kusuma

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
pluang insight
Pluang Insight: Lahan Virtual, Proyek Menggiurkan atau Bakal Gagal Total?
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1