Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Diversifikasi Aset Guna Meminimalisir Dampak Market Crash
shareIcon

Diversifikasi Aset Guna Meminimalisir Dampak Market Crash

14 Jan 2025, 1:34 AM·Waktu baca: 5 menit
shareIcon
Kategori
Diversifikasi Aset Guna Meminimalisir Dampak Market Crash

Diversifikasi aset didalam suatu portfolio dapat meminimalisir risiko drawdown dan volatility apabila terjadi ketidakpastian kondisi makroekonomi yang berdampak pada penurunan harga suatu aset. Simak analisis berikut!

Diversifikasi adalah praktik penyebaran aset instrumen investasi di dalam suatu portofolio, sehingga eksposur risiko investor tidak hanya terbatas pada 1 aset tertentu. Terkait seberapa besar risiko yang mau ditanggung, investor harus mengetahui terlebih dahulu profil risiko nya masing- masing berdasarkan atas usia, tanggungan hidup, hingga rencana pensiun dalam beberapa tahun. 

Misalnya, kalau investor masih muda, maka profil risikonya akan lebih tinggi dibandingkan dengan investor yang memiliki usia yang tua. Hal ini disebabkan karena diusia muda seorang investor belum memiliki tanggungan hidup yang besar dan cenderung ingin mencoba aset instrumen baru. Sedangkan investor yang memiliki usia yang lebih tua cenderung tidak menginginkan tingkat volatilitas yang besar terhadap aset investasi nya karena usia nya sudah cukup tua (semakin dekat dengan usia pensiun) ditambah dengan tanggungan hidup yang tinggi.

Untuk mencegah adanya tingkat volatilitas yang tinggi maka diperlukan diversifikasi aset, bagaikan idelogi “Don't put your egg in one basket”. Di suatu portofolio terdapat beberapa aset investasi yang dapat dimasukan kedalam portofolio, misalnya seperti: 

Instrumen saham

Saham memiliki tingkat risiko yang sangat tinggi karena tingkat volatilitas yang besar. Risiko investasi berjalan beringan dengan total return, seperti high risk, high return.

Cryptocurrency

Aset instrumen crypto juga tergolong lebih tinggi risikonya dibandingkan dengan saham. Hal ini dikarenakan Terdapat peraturan dibeberapa negara yang menerapkan trading halt apabila suatu saham turun dibawah batas ambang normal yang telah di tetapkan oleh bursa negara tersebut. Sedangkan kalau crypto tingkat volatilitas nya sangat besar dan tidak memiliki peraturan trading halt. 

Obligasi

Merupakan instrumen investasi yang cenderung aman, karena investor nya sudah mendapatkan fix return dari bunga hasil investasi. Walaupun cenderung aman, return investasi dari obligasi lebih kecil dibandingkan saham dan crypto. Tapi tau ga sih sobat cuan, di dunia ini juga ada loh obligasi yang bisa memberikan return tinggi. Nama obligasi nya adalah high yield bond. High yield bond adalah jenis obligasi yang non investment grade atau berada di bawah BBB- (dengan perhitungan S&P 500) 

Short term investment (Money Market)

Aset instrumen money market atau instrumen yang akan jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Salah satu contoh money market di Indonesia adalah SRBI atau surat utang negara yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun. Demand dari money market biasanya akan naik lebih tinggi di kala hawkish environment. Hal ini disebabkan investor lebih ingin untuk berinvestasi di instrumen yang memiliki short term duration sehingga dikala ada kenaikan suku bunga, investor dapat memindahkan aset nya ke instrumen yang memberikan yield yang lebih tinggi. 

Alternative Investment 

Alternative investment adalah instrumen investasi yang memerlukan ticket size yang cenderung lebih besar dibandingkan instrumen investasi lainnya. Karena aset aset yang diperdagangkan termasuk real estate, VC fund, PE Fund, sampai dengan commodity. Yang dapat mengakses alternative investment bisa dikatakan sebagai high net worth individuals yang memiliki term investasi yang long term. Namun sobat cuan juga harus mengetahui bahwa alternative investment tidak seliquid aset instrumen seperti obligasi dan saham. 

Tujuan utama dari adanya diversifikasi bukan memaksimalkan return tapi untuk meminimalisir impact yang akan terjadi di suatu portofolio ketika ada market crash ataupun menurunkan tingkat volatilitas dari instrumen investasi. Berikut adalah ilustrasi mengenai tingkat volatilitas diversifikasi aset yang dapat dilakukan sesuai dengan profil risiko investor: 

Portfolio Volatility and Return  | Sumber: Fidelity

Diversifikasi dapat menjadi opsi untuk berjaga-jaga apabila terjadi market crash. Sekarang ini, terdapat beberapa pendapat yang menyatakan bahwa terdapat potensi market crash di tahun 2025 atau 2026. Hal ini disebabkan karena aset investasi sudah menjadi bubble dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk berjaga-jaga terjadinya bubble burst. 

Terdapat beberapa indikator yang bisa menjadi petunjuk adanya market crash ataupun resesi. Pertama, terdapat grafik US2Y10Y, dimana secara historical apabila grafik tersebut inverted maka tidak lama dari kejadian tersebut ada potensi crash. Saat ini grafik nya sudah menunjukan adanya inverted. 

10Y Treasury minus 2Y Treasury Constant Maturity   | Sumber: FRED

Note: Bagian yang berwarna abu-abu adalah periode resesi dan market crash

Selain itu, terdapat juga model New York Fed Recession Model yang menunjukan probability US untuk resesi adalah 29% sampai di akhir tahun 2025. Probability ini bisa muncul karena adanya tindakan The Fed yang dianggap terlambat untuk melakukan cut rate, walaupun terdapat dilema tersendiri bahwa Cut Rate yang terlalu cepat akan membuat US menjadi inflasi secara masif. Walaupun sekarang The Fed sudah menurunkan suku bunga, namun hal tersebut belum terlihat dampak nya, karena perlambatan perekonomian sudah terjadi dan sulit untuk memperbaiki perekonomian yang sudah rusak secara struktural. 

Ditambah dengan kebijakan Trump yang cenderung inflationary dan menerapkan tarif impor yang berpotensi membuat harga di dalam negeri menjadi lebih tinggi, sehingga terjadi inflasi. Oleh karena itulah, The Fed dinilai tidak akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat ini karena tidak ada katalis yang mendukung adanya penurunan suku bunga. Hal ini juga yang menjadi penyebab adanya penurunan indeks harga saham AS dan crypto, karena market menilai instrumen yang tidak berisiko (obligasi) dianggap bisa memberikan return yang cukup stabil dan positif. Selain itu, penahanan suku bunga The Fed akan membuat dollar akan semakin kuat terhadap currency negara lain. 

Membahas mengenai kebijakan Trump Tarif, tarif ini dinilai dapat memberikan efek besar, tidak hanya di dalam Amerika tapi juga di negara-negara lainnya yang menjadi partner dagang AS. Kebijakan ini dinilai dapat memberikan massive layoff di Amerika karena perusahaan akan melakukan efisiensi biaya, ditambah dengan kebijakan pembatasan imigran yang membuat biaya ketenagakerjaan di Amerika akan semakin mahal yang membuat adanya layoff. Selain itu, di luar AS, perusahaan-perusahaan yang melakukan ekspor ke AS juga harus melakukan efisiensi biaya karena harga produk mereka harus tetap bisa bersaing walaupun sudah ditambahkan tarif impor. 

Oleh karena itu, investor harus selalu berwaspada terhadap kondisi perekonomian global, dan membatasi risiko dengan melakukan diversifikasi aset, agar saat terjadi resesi net worth aset kita tidak ter drawdown besar.

Investasi dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp10.000 dan hanya tiga kali klik saja! Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Marcella Kusuma

Right baner

Marcella Kusuma

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
pluang insight
Pluang Insight: Lahan Virtual, Proyek Menggiurkan atau Bakal Gagal Total?
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1