Pemerintahan Trump menjadikan tarif sebagai elemen utama dalam kebijakan perdagangan "America First," dengan fokus utama pada China, tetapi juga berdampak pada mitra dagang lainnya seperti Kanada dan Uni Eropa. Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk mengurangi defisit perdagangan AS, melindungi lapangan kerja dalam negeri, dan mendorong praktik perdagangan yang lebih adil. Tarif ini dikenakan pada berbagai jenis barang, termasuk baja, aluminium, mesin, elektronik, dan produk pertanian.
Tarif Trump menyebabkan kenaikan pajak yang signifikan bagi konsumen AS. Diperkirakan pada tahun 2018 dan 2019, warga AS membayar tambahan pajak sebesar $80 miliar akibat kenaikan harga barang yang terkena tarif. Ini merupakan salah satu kenaikan pajak terbesar dalam beberapa dekade terakhir, yang berdampak pada berbagai sektor seperti impor baja, aluminium, dan elektronik.
Tarif ini diperkirakan akan mengurangi GDP AS sebesar 0.4% dalam dekade mendatang. Dampak negatif ini mencerminkan peningkatan biaya bagi bisnis dan konsumen, yang pada akhirnya mengurangi produksi dan konsumsi secara keseluruhan.
Diperkirakan tarif ini akan menyebabkan kehilangan sekitar 142.000 pekerjaan di AS. Dampak langsung paling besar dirasakan oleh industri yang terkena tarif, tetapi juga berdampak pada sektor yang bergantung pada rantai pasokan global dan industri yang terkena tarif balasan dari negara lain, seperti pertanian dan manufaktur.
Tarif menyebabkan penurunan investasi bisnis jangka panjang karena meningkatnya ketidakpastian perdagangan global. Ketidakpastian ini membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam memperluas operasi atau membeli peralatan baru, yang pada akhirnya mengurangi modal produktif dalam ekonomi AS dan membatasi pertumbuhan jangka panjang.
Tarif menyebabkan kenaikan harga bagi konsumen, terutama bagi industri yang bergantung pada baja dan aluminium. Kenaikan harga bahan baku ini menyebabkan biaya produksi meningkat, dan sebagian besar beban tersebut diteruskan ke konsumen. Pada tahun 2019, setiap rumah tangga AS rata-rata membayar tambahan $1,277 akibat tarif ini.
Sebagai respons terhadap tarif AS, negara-negara seperti China, Kanada, dan Uni Eropa menerapkan tarif balasan terhadap barang AS. Akibatnya, ekspor AS ke China turun 22% pada tahun 2019, menyebabkan kerugian besar bagi eksportir pertanian dan manufaktur AS. Ekspor kedelai ke China, misalnya, turun 66% antara 2017 dan 2018, menyebabkan kerugian pendapatan yang signifikan bagi para petani AS.
Dalam sepuluh tahun ke depan, tarif diperkirakan akan mengurangi modal produktif AS sebesar 0.5%. Modal produktif mencakup aset fisik seperti mesin, peralatan, dan infrastruktur yang digunakan dalam produksi. Penurunan ini akan membatasi kapasitas produksi ekonomi dan mengurangi efisiensi secara keseluruhan.
Kebijakan tarif diperkirakan akan mengurangi pertumbuhan ekonomi AS sebesar 0.2% per tahun rata-rata dalam dekade mendatang. Hal ini mencerminkan dampak jangka panjang dari terganggunya hubungan perdagangan, berkurangnya investasi bisnis, dan menurunnya daya saing AS di pasar global.
Perang dagang ini menyebabkan tindakan balasan dari mitra dagang AS, terutama China. Tarif balasan yang dikenakan China menyebabkan penurunan permintaan terhadap ekspor AS, terutama di sektor pertanian.
Selain itu, tarif ini mengganggu rantai pasokan global, karena bisnis menghadapi kenaikan biaya impor bahan baku dan komponen. Hal ini menciptakan inefisiensi produksi dan meningkatkan harga barang bagi konsumen AS.
Secara keseluruhan, tarif yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap ekonomi AS. Meskipun bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri, realitanya kebijakan ini justru:
Dampak tarif ini terus berlanjut dan diperkirakan akan membatasi potensi pertumbuhan ekonomi AS dalam jangka panjang.
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp10.000 dan hanya tiga kali klik saja! Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Marcella Kusuma
Marcella Kusuma
Bagikan artikel ini